Baekhyun membanting laptop nya kasar, menaruhnya sembarang diatas meja nakas samping tempat tidur dengan bantingan yang cukup kasar. Dilihatnya laptop yang tidak berdosa itu dengan pandangan yang berapi-api termakan api cemburu.
Baekhyun pun melangkahkan kakinya terburu menuju ruang kerja milik suami raksasanya. Tidak memperdulikan janin didalam perutnya yang kini sudah berusia empat bulan sepuluh hari, ia terus berjalan dengan menghentakkan kaki dan membuka pintu ruang kerja dengan kasar serta bantingan yang mengagetkan, "Ada apa sayang? Belum tidur?" Chanyeol meletakkan pulpennya diatas dokumen dan melepas kacamata bulat nya,
"Apa maksud dari berita itu Park? Kau berselingkuh dibelakang ku ya?!" Hardik si mungil. Chanyeol mengerutkan keningnya, mencoba mencerna maksud dari perkataan suami mungil didepannya kini.
Bisa ia lihat mata yang biasanya selalu berbinar ceria kini tergantikan oleh air mata yang sudah menggenang dan siap tumpah kapan saja, "Apa maksudmu sayang? Aku tidak mengerti" Chanyeol berdiri dari tempat duduknya, berjalan melangkah mendekati Baekhyun yang masih berdiri diam didekat pintu, "Jaga jarakmu Park! Jangan dekati aku!"
Chanyeol semakin bingung dibuatnya "Hey? Sayang? Ada apa? Beritau aku, aku tidak mengerti berita apa yang kau maksud" Chanyeol mencoba mendekap, tapi Baekhyun tetaplah si bebal Baekhyun yang sangat sulit disentuh apabila ia sedang marah,
"KAU! Kau berselingkuh dibelakangku kan?! Kau pergi bersama dengan perempuan bermarga Kwon dibelakangku kan?! Jujur saja!" Baekhyun berteriak kemudian menangis, air mata yang sedaritadi ia tahan kini sudah tumpah membentuk sungai kecil dipipinya yang gembil.
Chanyeol tersentak, mencoba lagi mendekati Baekhyun dan meraihnya dalam dekapan dan lagi, Baekhyun menolaknya untuk kesekian kali "Jangan sentuh aku Park! Aku jijik aku benci padamu!"
Baekhyun mendudukkan dirinya dilantai marmer merah yang terdapat disana, menangis seseguk seperti anak kecil yang tersesat disebuah mall besar,
"Hey sayang, dengarkan aku" Chanyeol ikut duduk didepan si mungil, mencoba menjelaskan "Aku tidak mau mendengar apa-apa darimu. Semua sudah jelas Chan!" Baekhyun mendongakkan kepalanya menatap Chanyeol dengan pandangan kecewa, wajahnya sudah memerah menahan emosi.
Chanyeol masih bersabar, ia dapat memahami jika emosi seorang yang tengah hamil itu selalu naik turun tidak stabil.
"Kau salah paham sayang, dengarkan aku. Nama perempuan itu Kwon Jiae, dia salah satu kolega yang akan bekerjasama dengan perusahaan ku dan dia juga teman masa kecilku" jelas Chanyeol, Baekhyun makin menatapnya sengit "Kau berbohong! Kenapa kau memeluknya hah?! Aduh perutku sakit sekali rasanya hueeeeeee"
Baekhyun makin menjerit, merasakan perutnya diremas kemudian dililit seperti diperas bibi Kang saat mencuci pakaian. Chanyeol sampai frustasi dibuatnya, ia mengusap perut Baekhyun perlahan "Dengar, itu hanya pelukan antar kolega sayang. Tidak ada perasaan didalamnya"
Baekhyun masih tidak percaya, matanya masih menampilkan raut ingin tahu dan kekecewaan yang berlebih disana "Kenapa banyak sekali artikel yang berkata kau dan wanita itu mempunyai hubungan spesial? Kau tidak tau seberapa terkejut dan sakitnya aku saat membaca artikel itu. Disana juga terpampang jelas foto kalian sedang berpelukan dan saling menebar senyum. Aku cemburu Park Chanyeol tidakkah kau sadar itu?"
Baekhyun sudah tidak bisa lagi menahan rasa cemburunya, Chanyeol yang mendengar perkataan itu dan diperlihatkan penampilan si mungil dengan pipi gembilnya yang merah, mata yang terus mengeluarkan air mata, rambut yang acak-acakan hanya dapat tersenyum gemas, "Dia sudah menikah dan memiliki dua anak, sayang. Suaminya bahkan ada disana menemaninya"
Chanyeol menangkup pipi Baekhyun dan mengusapnya perlahan, "Tapi tetap saja kau memeluknya, aku tidak suka hiks. Kau hanya boleh memeluk ku dan tersenyum untukku!"
Baekhyun mengusap airmata dan ingus yang sedikit mengalir dari lubang hidungnya yang mungil itu, Chanyeol terkekeh "Baiklah maafkan aku ya? Aku berjanji tidak akan seperti itu lagi" Baekhyun mengangguk masih dengan bibir mengerucutnya,
"Perutku sampai sakit memikirkan ini Chan, kau tega hiks" Baekhyun meringis sambil mengusap perutnya sayang, Chanyeol hanya dapat memandang Baekhyun dengan perasaan bersalah karena hampir saja ia membunuh suami dan anaknya jika ia benar-benar bermain belakang dan menyakiti kekasih hatinya "Aku akan membatalkan kerjasama ini, lebih baik aku kehilangan saham daripada harus kehilangan bayboo dan dirimu, Park Baekhyun." Dan Chanyeol pun membawa Baekhyun dalam ciuman hangat yang menyiratkan seberapa menyesalnya ia karena telah menyakiti Baekhyunnya.
END
Assalamualaikum
G jwb dosa.
Terakhir apdet pas bulan Mei, sekarang bulan apa? April? Oh gak telat lah ya cuma jarak sebulan hehehehehehhehehehe😋
Maaf ya ini mengecewakan cuz udahlama gak nulis WKWK
Rencananya sih gua bakal ngepublish cerita baru. Non baku, sih. Doain ya semoga lancar WKWK takut ngegantung kek cerita ini dan membuat kalian kecewa huhu
Yaudah gitu aja. Votements bisa kali. Perlu dibatesin gak? 150 vote+ 50 comment gua lanjut WKWK keberatan ga?
Nggak lahya:)
Yaudah bye.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cutie Husband; (CHANBAEK)
Storie breviHanya sebuah cerita pendek berisikan tentang betapa manja dan menggemaskannya pria mungil bernama Byun Baekhyun -yang telah menjadi Park Baekhyun- saat mengalami fase kehamilannya. Note: Ini bukan FF yang ceritanya berlanjut, ini bisa dibilang hanya...