Rookie Rookie! · 1

322 60 6
                                    

Setelah berperang dengan kucing besar yang bernama Miko tersebut –Dirga sampai berguling ke bawah kasur dan berlari terbirit-birit didalam apartemen ketika dikejar kucing itu– disinilah Dirga, tepatnya didepan pintu apartemen yang sebelumnya ia masuki sambil memegangi koper besar disampingnya.

Rambutnya benar-benar acak-acakan setelah world war tingkat apartemen itu terjadi beberapa saat lalu. Celana jeans yang awalnya robek-robek tipis tiba-tiba membesar dan ada beberapa luka kemerahan didaerah lututnya.

Benar saja, kekhawatirannya itu benar-benar terjadi. Apartemen itu memang berpenghuni. Kebetulan, ketika Dirga memasuki apartemen itu, si empunya sedang memandikan kucingnya di kamar mandi sehingga akhirnya mereka tidak segera bertemu.















































Rookie Rookie! · 1
"Come close to me."
ㅡRookie, by Red Velvet.





































"Je saenggake, jega jalmotduen aphathe-e dereogan geot gatayo... (Sepertinya saya salah masuk apartemen)" tukasnya dengan nada yang semakin mengecil ketika mengatakannya. Entah karena ada perasaan malu karena sudah dengan santainya memasuki apartemen orang lain, atau malu karena pronouncation bahasa Koreanya yang dibawah rata-rata.

Mulut dan suaranya ini belum siap kalau harus dihadapkan langsung dengan orang Korea. Setidaknya, ia sempat ada rencana untuk berlatih bahasa Korea terlebih dulu nanti malam sebelum mulai bekerja besok.

"Keurigo nae bimilbeonhoreul algo ineun goseseo? (Lalu bagaimana kau tahu password apartemennya?)"

"Jeoneun... (Saya...)" Dirga tiba-tiba mengecek ponselnya untuk segera membuka aplikasi penerjemah. Ia berusaha mencari bahasa Korea dari 'salah paham' sehingga akhirnya ia bisa menjelaskan semuanya pada perempuan dihadapannya itu.

"Hoksi neoneun... haekheoingayo? (Apa mungkin kau seorang hacker?)" Mata perempuan itu tiba-tiba membulat. Ia refleks menutup mulutnya yang terbuka dan kemudian yang bisa Dirga lakukan sekarang hanyalah menggeleng-gelengkan kepalanya dengan cepat selagi menunggu ponselnya memasuki aplikasi penerjemah.

"Jigeum bogohaedo dwelkkayo?! (Haruskah aku melaporkanmu sekarang?!)"

"A-Andwaeyo! (Jangan!) Jeoneun..." Mata Dirga kembali terpaku pada ponsel yang sekarang tengah ia pegang erat-erat, "Ih si anjir, lemot banget sih ni hape!"

"Jelasin."

"Ha?"

Seolah sudah bisa menebak pertanyaan yang akan muncul dari mulut Dirga, perempuan itu segera berkata, "Iya, gue ngerti bahasa Indonesia. Cepet jelasin. Atau mau gue–"

"JANGAN! JANGAN!" Dirga segera memasukan ponsel itu kembali kedalam sakunya dan kemudian ia menjelaskan semuanya pada perempuan itu dengan berapi-api. Misinya kali ini hanya satu, ia tidak ingin memiliki masalah dihari pertamanya berada di Korea. Ia bahkan belum mengunjungi kantornya, belum bekerja disana, dan belum juga menetap selama 30 hari.

"Gue sebenernya tadi rada bingung juga apartemen gue yang ini atau yang dibelakang gue ini," Dirga menunjuk pintu dibelakangnya dengan jempolnya dan kemudian melanjutkan lagi perkataannya. "Pas gue coba passwordnya, eh bisa kebuka. Jadi gue pikir, mungkin bener ini apartemen gue. Kebetulan password kita juga emang sama. Ini semua salah pa–"

BRAKKK!

Perempuan yang sedari tadi mendengar celotehan Dirga dengan muka datarnya itu langsung masuk kedalam apartemennya dan menutup kencang-kencang pintu tersebut sampai menimbulkan bunyi yang cukup keras. Sekarang Dirga hanya bisa berdiri mematung didepan pintu tersebut dengan tatapan yang terheran-heran.

Rookie Rookie!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang