Rookie Rookie! · 3

210 47 7
                                    

Gue ngga tau sebelum gue dateng ke Korea, gue mimpi buruk apa sampai akhirnya bisa dipertemukan dengan perempuan galak diseberang apartemen gue. Setiap apapun yang gue lakukan selalu membuatnya emosi, dan tentu dia akan memarahi gue seolah-olah gue selalu salah dimatanya.

Pada akhirnya, gue akan lebih memilih untuk menuruti perkataan dia, setidaknya untuk mengurangi segala hal yang memicu pertengkaran diantara gue dan mak lampir itu.

Sebentar.

Mungkin bukan 'memicu' ya, karena sebelum dipicu pun, perempuan itu selalu mengobarkan api keributan diantara kita. Dan setiap kali gue kesal dengan perempuan itu, perkataan Jehan selalu terngiang-ngiang di telinga gue.

Relasi. Relasi. Relasi.

Gue harus inget kalau gue ini seorang desainer yang seharusnya punya banyak relasi supaya gue bisa mendapat banyak pengalaman baru, dan membuat karya-karya yang lebih up to date lagi.

Toh, apa salahnya menahan diri dan mencoba berteman dengan perempuan itu. Lagi pula gue di Korea juga cuma sebulan. Liat aja ntar, kalo kita pisah, gue yakin, mak lampir itu nyesel karena udah sering marahin gue dan akhirnya kangen pas gue balik ke Indonesia.













































































































Rookie Rookie! · 3
"Confidently lift your head
and look at me."
ㅡRookie, by Red Velvet.





























































"Yang ini namanya Son Seungwan." Ujar lelaki yang sepertinya berumur lebih tua dari gue yang sebelumnya menyambut gue didepan kantor.

Dia sudah mendeklarasikan diri kalau gue ngga harus manggil dia dengan sebutan Ha Sungwoon-ssi –guru les gue bilang, itu panggilan untuk seseorang yang baru kita kenal–, tapi dia lebih suka kalau gue memanggilnya dengan panggil Sungwoon Hyung, kar...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia sudah mendeklarasikan diri kalau gue ngga harus manggil dia dengan sebutan Ha Sungwoon-ssi –guru les gue bilang, itu panggilan untuk seseorang yang baru kita kenal–, tapi dia lebih suka kalau gue memanggilnya dengan panggil Sungwoon Hyung, karena dia tidak terlalu suka ada orang lain yang bekerja dengannya harus memanggilnya dengan panggilan formal.

"Annyeonghaseyo." Gue membungkukan badan gue dan memberi hormat kepada perempuan yang bernama Son Seungwan itu. Udah bodo amat dah ni pronouncation gue oke atau ngga, yang ada dipikiran gue adalah gimana caranya gue bisa survive disini dan bergaul dengan baik dengan mereka semua sampai sebulan ini. Atau, bahkan gue harap bisa sampai seterusnya.

Ia membalasnya dengan senyum yang terkulum sambil kemudian menepuk-nepuk kencang lengan mak lampir yang tengah berdiri disebelahnya.

"Astaga, akhirnya ada pula lelaki yang enak dipandang di kantor! Semoga kita bisa bekerja sama, Dirga-ssi."

Rookie Rookie!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang