Useless

1.4K 127 0
                                    

Sudah terhitung satu minggu aku bekerja. Tidak hanya sebagai asisten dari Min Yoongi saja, tapi menjadi asisten dari BTS.

Beberapa hari yang lalu mereka memutuskan untuk menjadikanku asisten mereka. Keputusan itu disetujui oleh pak Sihyuk dan yang lainnya.

Tapi aku merasa sangat tidak berguna sebagai seorang asisten. Bagaimana tidak? Selama aku bekerja, aku tidak pernah melakukan apapun selain menonton mereka melakukan sesuatu.

Contohnya adalah pada saat ini. Hari ini mereka akan tampil di salah satu acara tv di korea. Dan lihat, aku hanya duduk saja disini. Untuk make up, hair style, wardrobe, dll. Mereka sudah memilikinya. Lalu apa fungsi ku sebenarnya disini?

"kau, kenapa kau melamun?" aku melihat kearah orang yang sedang berdiri didepanku. Aku sedikit mengangkat kepalaku. Dia adalah Kim Taehyung. Member termuda kedua di BTS.

"tidak apa²." aku kembali melamun dan tanpa ku sadari, Taehyung sudah duduk tepat di sampingku.

"mau berbagi cerita denganku?" ucapannya kembali menyadarkanku. Tidak bisakah dia membiarkanku sendiri saja disini?

"tidak. Cepatlah kembali kesana. Kau harus bersiap²."

Dia terkekeh pelan. "sebenarnya aku sudah selesai dan tinggal menunggu member yang lain. Lalu, apa yang kau lamunkan?"

"aku hanya bingung saja. Kenapa kalian mempekerjakanku jika tidak ada yang harus ku lakukan." mungkin tidak apa jika aku sedikit mengeluarkan unek² di pikiranku padanya.

"ah aku tau. Kau merasa tidak berguna saat ini, bukan begitu?" aku mengangguk pelan.

"kau hanya perlu menemaniku." sontak aku menggadahkan kepalaku ke atas. Yoongi yang mengatakan itu. Dia menarik kursi yang ada di dekatnya dan memposisikan kursi itu sehingga berhadapan denganku.

"kau tidak perlu melakukan apa². Kau hanya perlu menemaniku." ucapnya sambil duduk di kursi tadi.

"apa maksudnya 'menemaniku'? Dia bukan hanya asistenmu, kak. Dia asisten kami juga." ucapan Taehyung membuat Yoongi terkekeh pelan.

"dengarlah, Taehyung. Walaupun sudah diputuskan bahwa dia menjadi asisten kita semua. Tapi tetap saja, aku yang resmi memilikinya."

Entahlah. Aku merasa kalau ucapan Yoongi kali ini terkesan lebih 'posesif'.

"terserah kau saja. Ayo cepat. Acaranya akan dimulai." ucap Taehyung mencoba menyelesaikan debat mereka.

Aku melihat mereka dibalik layar. Semuanya terlihat begitu senang dan ceria. Sangat berbanding terbalik ketika mereka sedang dibalik layar. Mereka terlihat lelah dan muka merekapun kusut.

Akhirnya acarapun selesai. Sebelum pulang, mereka makan makanan yang sudah disediakan. Aku tidak ikut makan karena aku sudah makan lebih dulu.

"kemarilah." Aku menuruti apa katanya. Dia sedang duduk di depan meja rias dan memainkan ponselnya.

"ambilah makanan itu dan suapi aku."

"apa? Kenapa aku? Apa kau tidak bisa makan sendiri?" aku mengatakannya dengan nada yang sedikit emosi.

"kau bilang kau merasa tidak berguna. Disaat aku memberimu suatu pekerjaan kau malah tidak mau." ucapannya membuatku terperanjat kaget.

"bukannya tidak mau. A-aku hanya-"

"mau atau tidak?"

"i-iya." aku membawa makanan yang sudah disiapkan dan kembali duduk di kursi yang berada di sampingnya tadi.

Dia membuka mulutnya saat aku menyuapinya. Tatapan yang tadinya mengarah ke ponselnya, sekarang mengarah ke arahku.

Bagaimana ini? Hatiku berdebar begitu kencang. Lalu bagaimana cara aku menyuapinya jika dia terus menatapku seperti itu.

"berhentilah menatapku atau aku yang akan berhenti menyuapimu." aku berusaha bersikap dingin agar tidak terlihat begitu memalukan.

Dia terkekeh pelan. "kau terlihat sangat lucu saat salah tingkah seperti itu."




To be continued...

Become Your Assistant -MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang