Pengganggu

1.7K 163 4
                                    

"tidak lelah kah kau terus menggangguku?"

Aku duduk di sebuah kafe dekat dengan rumahku. Ya. Aku sedang menemui pria brengsek yang selalu membuat hidupku tidak tenang.

"untuk apa kau kesini? Tidak bisakah kau membuat hidupku tenang?" tidak terasa, aku merasa pipiku sudah basah.

"jangan menangis. Aku hanya datang ingin menemui gadisku." ucap pria itu. Sungguh aku ingin mengasingkan diriku saja pada saat ini.

"aku bukan gadismu, Arlan! Aku tidak pernah menerimamu. Pergilah! Aku ingin hidup tenang." kataku sedikit kasar.

"tidak bisakah kau menerimaku? Aku mencintaimu. Aku sudah berjuang mati²an untuk mendapatkanmu."

Ya Allah, tolong jauhkan saja orang ini dari kehidupanku.

"aku sudah terlanjur mencintaimu." lanjutnya.

"sudahlah Arlan. Bualanmu itu tidak bisa mempengaruhiku sedikitpun. Pergilah, dan biarkan hidupku tenang."
"aku pamit. Wassalamualaikum." aku pergi meninggalkan pria itu dan kembali ke rumahku.

-14.05-

Ting.. Tong...
Aku terperanjat kaget ketika melihat orang yang datang ke rumahku. Dia orang yang menawariku pekerjaan.

"kemana kau tadi pagi?" tanyanya langsung tanpa basa-basi.

"aku keluar rumah sebentar. Memangnya kenapa?"

"aku kesini tadi pagi. Kau tidak ada dirumah. Lalu, siapa orang yang kau temui tadi di kafe itu?"
Apa dia melihatku?

"untuk apa kau bertanya seperti itu? Bukan urusanmu." ucapku ketus. Apa yang terjadi pada orang ini?

"apa yang kau lakukan? Apa kau tidak punya rasa sopan santun?" aku sedikit menyentak orang itu. Pasalnya dia begitu saja masuk kedalam rumahku tanpa seizinku.

"langsung saja. Kau terima atau tidak?" tanyanya dingin. Kenapa dia?

"tidak. Jadi tolong pergilah sekarang dan berhenti datang ke rumahku."

Dia terkekeh pelan. "apa karna lelaki tadi? Kau terlihat kesal ketika bersamanya tadi."

"sudah ku bilang itu bukan urusanmu!"

"Aku akan membuat lelaki itu setuju akan tawaranku."

Tuhan tolonglah aku.

"tentu saja tidak. Bukan karna dia. Aku tidak perlu persetujuan dari dia." dia langsung menatapku intens.

"Jika kau tidak menyukainya, aku bisa membuat dia dipenjara karna menganggu hidup orang lain." ucapannya sedikit membuatku terkejut. "a-apa yang sudah kau katakan! Untuk apa kau melakukan itu? Itu bukan urusanmu sama sekali."

"jika kau tidak ingin aku melakukan itu. Cepatlah katakan padaku." ucapnya tenang.

"iya. Dia orang yang selalu menggangguku. Dari aku masih SMA dia sudah sering sekali menggangguku. Tapi bukan dia alasan aku tidak menerima tawaranmu. Jadi tolong jangan lakukan hal bodoh seperti itu." ucapku berterus terang.

"lalu karna apa? "

"ibuku. Dia tidak mengizinkanku."

"kenapa? " tanyanya.

Ada apa dengan orang ini? Kenapa dia sangat berusaha untuk membuatku menerima tawarannya?

"karna ibuku mengkhawatirkan keselamatanku. Apa jadinya jika aku bekerja pada seorang laki² sepertimu? Belum lagi resiko para fansmu yang tidak waras menyerangku begitu saja dengan brutal." kataku.

Benar. Ibuku sangat mengkhawatirkanku sampai² dia tidak pernah mengizinkanku keluar rumah saat malam. Meskipun jika hanya pergi ke warung untuk membeli sesuatu.

"carilah orang lain untuk menjadi asistenmu. Maaf, aku tidak bisa menerima tawaranmu." kataku. Dia bangun dan bersiap untuk pergi.

"aku tidak akan mencari orang lain untuk menjadi asistenku. Aku tidak mudah percaya begitu saja pada orang lain." ucapnya menghentikan langkahnya dan menatap kearahku. Aku hanya diam tak bersuara.

"jika kau tidak bisa, aku tidak akan mencari orang lain untuk menjadi asistenku." lanjutnya.

"aku akan membuat ibumu itu setuju akan tawaranku. Sampai jumpa lagi sebagai asistenku." dia pergi begitu saja tanpa menjelaskan maksud dari perkataannya tadi.

Apa yang akan dia lakukan? Semoga saja dia tidak berbuat hal yang aneh.



To be continued...
Arlan sebenernya siapa ya? Hmm mungkin next chapter aku bakal ceritain tentang Arlan lebih lanjut. Seperti biasa, kritik dan saran akan sepenuhnya dan semoga bisa buat aku lebih baik lagi dalam berkarya. Seeya on the next chapter!

Become Your Assistant -MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang