Keputusan

1.5K 137 7
                                    

Plak!

"apa yang kau lakukan?!" ucapnya sambil memegang wajahnya yang ku tampar.

"apa yang ku lalukan? Seharusnya aku yang bertanya seperti itu! Apa yang kau lakukan pada ibuku? Jawab aku, Min Yoongi! " emosiku sudah tidak bisa dikendalikan lagi.

"memangnya kenapa ibumu? Kenapa kau bertanya padaku?" aku melihat dia mencoba menahan amarahnya.

"ibuku tadi pagi menelfonku. Dia tiba² memberiku izin untuk menerima tawaran pekerjaan darimu. Apa yang sudah kau laukan pada ibuku? Apa kau mengancamnya? Sebenarnya apa masalahmu?!"

"aku tidak melakukan apa² pada ibumu. Aku hanya mengatakan jika kehidupan dan keselamatanmu akan aku tanggung. Aku hanya meyakinkannya." aku terdiam sejenak berusaha mencerna apa yang ia katakan.

"kenapa kau sangat bersikeras seperti itu? Apa perbedaannya jika ada aku atau tidak dalam hidupmu?" emosiku masih belum reda sampai saat kini.

"sudah ku bilang. Aku tidak bisa percaya begitu saja pada orang lain." ucapnya kembali tenang.

"lalu bagaimana denganku? Apa kau percaya padaku? Kenapa kau harus percaya padaku?"

"karna aku melihat ketulusanmu saat kau menolongku. Bukan sebagai penggemar yang fanatik ingin mendekati idolnya. Tapi sebagai manusia berhati mulia yang menolong manusia lain yang sedang berada dalam kesusahan."

Sungguh aku tidak bisa mengatakan apapun lagi saat ini. Di balik sikap dinginnya, dia juga bisa menilai orang lain dengan baik. Sungguh mengejutkan. Lalu apa yang harus aku lakukan?

"jadi ini tawaran terakhirku. Kau mau atau tidak?"

Ya Allah... Semoga apa yang telah kuputuskan telah benar dan tidak akan merugikanku.

"ya. Aku terima tawaranmu." jawabku singkat.

"baiklah. Besok aku kan datang membawa orang yang akan membawa formulirnya padamu." diapun pamit dan beranjak pergi dari rumahku.

***

"baiklah, nona. Tolong isi data dirimu disini." seseorang menyodorkan sebuah formulir padaku. Dan orang yang akan menjadi bos ku itu berada di sampingku dengan jarak yang agak renggang. Dia menatapku.

Astaga, kau tidak boleh terlihat salah tingkah seperti ini, Adin. Itu benar² memalukan! Rutukku pada diriku sendiri.

"ini. Aku sudah mengisi semuanya." aku mengembalikan kertas formulirnya pada orang yang berada di depanku.

"tuan Min, ini. Kau juga harus mengisi data dirimu." ucapnya sambil menyodorkan kertas formulir tadi.

"20 tahun, hmm? Ternyata benar. Kau masih sangat muda. Pantas saja sikapmu itu sangat labil."

"hey apa masalahnya denganmu? Cepat isi saja formulir itu!" aku sedikit malu dengan perkataannya barusan. Labil? Oh sungguh, dia sangat menyebalkan.

"kau sudah tidak sabar menjadi asistenku rupanya. Tenang saja, aku akan mengisinya." dia mengatakannya sambil terkekeh pelan.

Orang ini benar² bisa membuatku gila!

"ini. Tunggu sebentar! " dia terlihat menuliskan sesuatu di pinggir namaku.

ADINNAEL GARRETA WALUYO/
민나엘(Min Nael)

"hey! Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau menulis itu pada namaku?" protesku. Apa maksudnya melakukan itu?

"namamu akan sulit diucapkan. Jadi aku memberimu nama yang mudah." sekarang orang ini bahkan berani mengubah nama orang lain begitu saja. Bagus sekali!

"kau tidak bisa mengubah namaku begitu saja! Kau-"

"kenapa tak bisa? Kau sudah menjadi milikku."

miliknya? Apa maksudnya itu?



To be continued...
Hmm gaes lelah aku. Saran dan kritik dari kalian aku tunggu. Seeya on the next chapter!

Become Your Assistant -MYGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang