Princess 54

7K 285 15
                                        

You're mine "









____________________________________


Setelah makan, Aldrich mengajakku untuk menemui seseorang yang entah itu siapa.

Sekarang kita sudah sampai disebuah supermarket yang bisa dibilang sudah tua. Aldrich berjalan didepanku dan aku hanya mengikutinya.

Aku dan Aldrich lun masuk kedalam supermarket itu. Ternyata selain tua supermarket ini pun tidak banyak menjual barang. Mereka hanya menjual makanan-makanan ringan dan beberapa minuman dingin.

Aldrich berjalan sampai dia bertemu dengan seorang pria yang tengah membaca koran di balik meja kasir. Aneh ! satu itu seperti mendeskripsikan pria itu di mataku.

" 18 15 13 " Ucap Aldrich. Setelah menyebutkan angkat itu, Pria yang tadi fokus membaca korannya seketika menatap Aldrich sembali menaikkan salah satu alisnya.

Aldrich mengeluarkan sebuah kartu dari balik kantong jasnya. Ia tunjukan kartu tersebut pada pria didepannya, pria itu menerima kartu yang diberikan Aldrich kemudian ia berdiri dan berjalan keluar dari balik meja kasir itu.

Aldrich mengikuti pria itu dan mau tak mau akupun mengikuti Aldrich dan pria itu. Didepan pria itu terdapat sebuah pintu berwarna hitam.

Pria itu mengetuk pintu hitam itu dan terbukalah sebuah pintu kecil yang digeser yang terletak tepat didepan mata pria itu. Pria itu sedikit berbicara dengan orang yang ada dibalik pintu. Tak lama pintu hitam itu terbuka lebar.

Pria itu pun pergi meninggalkan Aldrich dan aku. Aldrich kembali memimpin perjalanan.

" Aldrich ! untuk apa lagi kita kemari "?? Tanya ku berbisik.

" Nanti kau akan tahu " Ujar Aldrich. Selalu jawaban iyu yang aku dengar. Apa dia tidak memiliki jawaban selain kalinat itu ? dasar menyebalkan !!

Aldrich menghentikan langkahnya, didepannya sudah terdapat sebuah pintu berwarna merah. Entah berapa pintu lagi yang akan aku lalui setelah ini.

Laki-laki itu menempelkan ibu jarinya. Jadi pintu itu menggunkan sidik jari sebagai kuncinya ? sebenarnya apa yang ada didalam sana ? apa sebegitu rahasianya ? atau ...

Pintu itu terbuka dengan lebarnya, menampakan banyak orang yang seketika menatap kami. Ya tuhan ... apa lagi ini ? sebenarnya Aldrich membawaku kemana ? ini dimana ? tempat apa ini ? kenapa banyak orang ? minuman keras ? wanita yang menggunakan pakaian kekurangan bahan ?

Aldrich terus berjalan melewati orang-orang yang sedang menatapnya. Dia berjalan menaiki tangga yang tersedia disana. Di ujung tangga itu terdapat sebuah kursi mewah berwarna merah darah. Kursi khas para raja.

Aldrich dengan santainya duduk di kursi itu dan mulai menatap para tamu yang sudah datang.

" BERPESTALAH !! JANGAN SUNGGKAN " ujar Aldrich, suaranya menggema di ruangan ini.

Aku yang masih berdiri pun di tarik oleh Aldrich untuk duduk disebelahnya. Dengan perasaan penuh tanya aku duduk disamping laki-laki itu yang sedang menikmati winenya.

" Hai honey ! sudah lama kau tidak datang kemari, kau tahu ? aku sangat merindukan mu " Ujar seorang Wanita. Wanita itu tiba-tiba saja datang dan langsung duduk tepat di pangkuan Aldrich.

Jalang !

" Minggir " Ujar Aldrich.

Bukannya menyingkir Wanita itu malah langsung memeluk Aldrich. Oh tidak !! dia tidak memeluk Aldrich dia mencium leher Aldrich.

New Princess Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang