she is mine
.
.
.
.
.
.
.
"sepertinya anda sangat peduli dengan kesepakatan kita mr.ethan jung, anda bahkan mengunjungi saya di tengah jadwal sibuk anda di korea""tentu, karena ini akan membuatku melihat wajahmu lagi dan akan membuatku dekat lagi denganmu"
dia memandangku "tapi saya pikir kesepakatan kita tidak perlu direvisi atau ditinjau ulang, saya juga sudah mengirimkan rincian kemajuannya pada anda mr.ethan jung"
aku menyiniskan senyumku padanya, chanwoo mendekat padaku
"kenapa kamu jadi begitu dingin padaku?kamu melukai hatiku dengan begini lalisa"
aku menarik senyumku dan berusaha menjelaskan dengan pelan
"bukankah sudah ku katakan padamu aku sudah menikah dengan donghyuk?"
"aku tau kamu ga mencintainya, kamu hanya mencintaiku lalisa"
"aku mencintai kim donghyuk, berhenti membicarakan masa lalu chanwoo"
aku benar benar ga tau bagaimana chanwoo bisa bersikap begini padaku
dia juga sudah menikah, aku sudah lama melupakannya
sejak donghyuk selalu ada untukku, chanwoo sudah menghilang dari hati dan ingatanku
.
.
.
seorang lelaki masih sibuk dengan monitor dan mouse, ponsel bergetarline dari wanita yang memasang fotonya sebagai profil
mrs.kim
darl, aku berada di restoran dekat kantormu
bisakah kita makan siang berdua?
aku merindukanmu ♡donghyuk segera membalas dan berjalan keluar dari kantornya
mr.kim
nee, aku akan segera di sana dalam lima menit
aku juga merindukanmu chagi
aku juga mencintaimu ♡donghyuk berjalan keluar ruangannya menuju lift, semua orang menjadi tegang
donghyuk memasang tampang dingin dan siap marah kapanpun saat seseorang melakukan kesalahan, donghyuj berjalan dengan tenang diantara sorot mata karyawannya
.
.
.
aku melihat donghyuk masuk, melihat sekelilingmencariku dengan kebingungan dan tersenyum lebar saat melihatku
chu, donghyuk mencium keningku
"sudah lama darl?""belum, aku sudah memesan. kamu pesan apa darl?"
"samakan saja denganmu darl"
donghyuk tersenyum padaku"bagaimana pekerjaanmu suami?"
"seperti biasa melelahkan, tapi hari ini sangat menyenangkan karena kamu mengajakku makan bersama"
"mmm...bagaimana jika aku mengunjungimu setiap hari?aku akan memberikan pekerjaanku pada wakil direktur, lagi pula jarak kita hanya dua gedung kan?"
"hehe, ga perlu darl"
donghyuk tersenyum padaku sekali lagi
.
.
.
beberapa minggu ini aku cukup sibuk dengan semua pekerjaanku di kantor, ditambah semua gangguan chanwoo benar benar sangat melelahkanaku harap chanwoo tidak muncul kali ini, dia selalu datang setiap saat dia mau dan menggangguku dengan tingkah lakunya yang aneh
aku berangkat bersama donghyuk, karena masing masing dari kami tidak ada pertemuan di luar kantor dengan klien jadi kami menggunakan satu mobil
donghyuk menghentikan mobil di depan gedung kantorku, melepaskan selfbeltnya
mencondongkan tubuhnya ke arahku, melepaskan selfbeltku
tiba tiba bibirnya berada di atas bibirku"makasih suami" aku mencium pipinya
"iyaa darl sampai bertemu nanti siang" donghyuk berdiri di samping pintu mobil sambil melihatku berlalu
"anyeong" aku melambaikan tanganku dan tersenyum lebar padanya
donghyuk melambaikan tangannya dan tersenyum, melihat lesung pipinya langsung membuatku bahagia
.
.
.
aku berdiri di lift dan masih tersenyum sendiri hingga tak menyadari aku tak sendiri"sepertinya kamu sangat bahagia pagi ini, apakah kamu mencintai kim donghyuk sebanyak itu lalisa?"
aku menoleh dan kulihat chanwoo menatapku serius
"tentu, aku ga akan menikah dengannya jika aku ga mencintainya"
"aku mencintaimu dan percaya kamu masih mencintaiku lalisa"
chanwoo mendekat ke arahku
memegang pundakku, mendekatkan mukanya ke mukaku dan . . .brukkk, aku mendorongnya
.
.
.
aku berjalan menuju ruanganku meninggalkan chanwoo di belakang, aku benar benar muak dengan sikapnyaaku duduk di kursiku dan mulai mengumpat "apakah dia sudah ga waras?!dasar sinting!jung chanwoo benar benar gila"
aku tidak menyadari jika orang yang aku umpat sudah berada di ruangan yang sama denganku dan menyuruh sekretarisku meninggalkan posnya
"apakah kamu benar benar sudah ga mencintaiku?"
chanwoo bertanya padaku tapi lebih terdengar seolah membentakku
aku terdiam, aku benar benar lelah dengan tingkahnya
"yaa lalisa manoban aku mencintaimu, aku kembali untukmu. ga bisakah kamu hanya mengatakan iya untukku?"
chanwoo meninggikan suaranya
kali ini chanwoo berusaha menciumku, aku mendorongnya menjauh"jung chanwoo!aku ga mencintaimu, aku dan kamu sudah berakhir sangat lama. aku memiliki donghyuk dan kamu memiliki eunbi"
"aku ga mencintainya, aku mencintaimu lalisa"
chanwoo kembali mendekat padaku, aku mundur menjauhinya
"kalian bahkan baru saja memiliki seorang bayi, bagaimana mungkin kamu tidak mencintainya jung chanwoo?"
kali ini aku yang meninggikan suaraku
"dia harus ada karena ayahku menginginkan satu pewaris untuk dua perusahaan, mengertilah aku mencintaimu lalisa manoban. only you!"
chanwoo mendekat padaku
memegang pundakku dan memojokkan tubuhku di tembok"sadarlah jung chanwoo!aku dan kamu sudah selesai, aku hanya mencintai donghyuk"
"aku dan kamu?bahkan kamu enggan menyebutkan kita lalisa?"
chanwoo semakin mendekatkan mukanya ke mukaku, aku berteriak dengan keras dan tiba tiba pintu terbuka
.
.
.
donghyuk kembali masuk ke dalam mobil setelah memastikan istrinya aman dan menemukan ponsel istrinya tertinggal"ahh dasar lisa pelupa, mrs.kim kapan kamu berhenti membuatku kerepotan"
donghyuk tersenyum dan segera keluar dari mobilnya, donghyuk berjalan menuju lift
keluar dari lift donghyuk menghentikan langkah seorang wanita muda, wanita itu sekretaris lisa
donghyuk bertanya padanya "sekretaris byun, apakah lisa sudah di ruangannya?"
.
.
.
.
.
.
.
to be continue ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
she is mine ✔
Fanfiction. . . . . . . aku pikir berpisah adalah jalan yang tepat bagi kita