she is mine
.
.
.
.
.
.
.
aku mengambil jarak darinya, menoleh padanyatersenyum dan sekali lagi aku merasa bersalah membuatnya terluka
"apakah kalian anak kecil?bagaimana bisa kalian berkelahi di tempat umum?kalian ga punya malu?"
aku bertanya dengan nada yang kupikir normal, chanwoo menunduk
"apakah aku terlihat seperti itu lalisa?aku senang kita ada di sini" aku mendekatkan jarakku dengan chanwoo
"dasar anak laki laki, aku akan membersihkan lukamu"
"ga usah, aku baik baik saja"
"benarkah?aku rasa ga, mendekatlah. lukamu (menunjuk luka di sudut bibir chanwoo) aku rasa membutuhkan pertolongan"aku mulai dengan membersihkan lukanya dengan kapas yang sudah kubasahi dengan alkohol
memasang plester dan perban pada luka lukanya, aku sedih melihatnya terluka namun sebenarnya aku lebih khawatir dengan lelaki yang saat ini tidak bersamaku
"jung chanwoo"
"yaa lisa""aku pikir aku perlu menjelaskan padamu tentang aku dan kamu"
aku membuka obrolan, chanwoo menoleh ke arahku dan tersenyum
"aku tau, aku ga ingin mendengarnya"
"jung chanwoo saat ini kita sudah cukup dewasa, berhenti bertingkah kekanakan"
"aku tau, aku hanya ga ingin mendengarnya sekarang"
"kumohon chanwoo, aku sudah lelah dengan semua ini"
chanwoo memandangku dengan serius
"baiklah aku akan berhenti dan bisakah kamu meninggalkan donghyuk untukku?"
"chanwoo, mengertilah. aku mencintai donghyuk, aku ga bisa meninggalkannya untukmu. aku ga bisa melukainya" aku berbicara dengan lembut
"apakah aku ga lagi menjadi cintamu lalisa?kamu melupakan saat kita bersama?"
"ga, aku ga pernah melupakannya. itu kenangan yang indah chanwoo"
"lalu?ga bisakah kita memulainya lagi?"
"mianhae, aku mencintai donghyuk sekarang" aku memandang ke arahnya
aku melihatnya, air mata mulai membasahi pipinya
"lalisa manoban, mianhae aku memang bodoh dan pecundang, aku ga berani menentang ayahku untuk bisa bersamamu. aku menyesalinya, aku ingin meninggalkan kehidupan bodohku untuk kembali bersamamu. tapi sepertinya..."
aku menggenggam tangannya
tangannya terasa bekusudah berapa lama chanwoo menungguku di sini
"chanwoo mianhae, aku bersabar menunggumu. berharap pernikahanmu hanyalah keinginan ayahmu tapi mendengarmu menjadi seorang ayah itu terlalu menyakitkan bagiku, aku ga bisa membiarkan seorang anak ga berdosa terluka karena keegoisanku"
chanwoo melepaskan genggaman tanganku pada tangannya dan meletakkan tangannya di pipiku
"apakah aku membuatmu terlalu lama menungguku lalisa?mianhae membuatmu merasakan sakit karenaku"
suara beratnya membuatku tersentuh
"mianhae chanwoo, aku pernah mencintaimu. itu sudah lama sekali hingga aku ga tau kapan cinta untukmu pergi begitu saja, aku tau ini menyakitkan. aku pernah melaluinya saat aku tau kamu menikah dengan eunbi dan mempunyai bayi, aku berhasil melaluinya dan menemukan cinta baruku bersama donghyuk. sekarang waktumu untuk melaluinya dan mulailah mencintai eunbi"
chanwoo meminum habis soju yang tersisa di kaleng
"aku mencintaimu lalisa manoban, kumohon kembalilah mencintaiku. berikan kesempatan padaku, aku ga akan menyakitimu lagi lisa"
chanwoo memegang pundakku, menatap ke arahku
aku hampir memeluknya hingga aku menyadari aku adalah milik donghyuk sekarang
"mianhae jung chanwoo, aku ga pernah memikirkan untuk meninggalkan donghyuk sejak aku mulai mencintainya dan aku ga pernah memikirkan untuk hidup dengan lelaki lain sejak aku menerimanya menjadi suamiku, kumohon mengertilah. ga bisakah kita menjadi teman baik saja?"
"teman?aku ga pernah memikirkanmu sebagai teman, kamu adalah milikku, kekasihku dan orang yang akan menjadi istriku lalisa"
chanwoo menghela nafas panjang
"chanwoo-ah mianhae, aku mencintai donghyuk. aku harap kamu dapat melaluinya seperti aku yang sudah menemukan donghyuk"
chanwoo melepaskan tangannya dari pundakku
aku memandang ke arahnya, kali ini dia menangis dan menunduk
aku berdiri dan meninggalkannya, dari jauh aku melihatnya masih duduk di kursi yang sama tanpa bergerak
aku tau ini melukainya, tapi aku tidak ingin membuat donghyuk terluka
aku terlalu tidak ingin kehilangan donghyuk, atau sebenarnya aku sangat ketakutan untuk kehilangan donghyuk
.
.
.
seorang laki laki terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu, berjalan mondar mandir dari ruang tengah ke dapurmengambil sebotol air mineral, kemudian berjalan kembali
bolak balik di antara sofa dan meja
.
.
.
aku memarkirkan saab, menekan tombol kombinasi untuk membuka pintu rumahku, aku melihat donghyuk mondar mandir di ruang tengahdia melihat ke arahku dan tersenyum, dari sudut ini aku melihat dengan jelas luka luka yang ada di wajahnya
mataku mulai panas, aku mulai menahan tangisku
.
.
.
.
.
.
.
to be continue ^^

KAMU SEDANG MEMBACA
she is mine ✔
Fanfiction. . . . . . . aku pikir berpisah adalah jalan yang tepat bagi kita