12.00
Suasana kantin SMK Nusantara tak seramai biasanya dikarenakan 200 murid dari kelas XII dikirim untuk melakukan PKL (Pelatihan Kerja Lapangan).
Di sana tampak Alexa dan teman-temannya sedang menikmati bakso dari Mang Uus.
"Tumben pacar lo ga nyamper kesini, Lex?" tanya Leila heran. Karena biasanya Heidan-pacar Alexa, setiap hari menemani Alexa di kantin.
"Nggak tau tuh. Gue chat nggak dijawab," ucap Alexa acuh.
Tiba-tiba selera makan Alexa hilang melihat Raja dan teman-temannya datang menghampiri meja makannya.
"Hey tayo, gurll," ucap Arif alay.
"Najis lo alay," ucap Reisa geli.
"Jangan gitu dong, Sa yang," canda Arif dengan menambahkan sebutan 'yang' dibelakangnya.
"Najis nggak nafsu makan gue."
"Yaudah, bakso lo gue makan sini," girang Arif, lumayan dapat bakso gratisan.
"Nggak modal dasar," ucap Reisa yang langsung memakan baksonya lagi.
"Ngapain lo kesini?" tanya Alexa dengan nada tak suka.
"Beli semen," ngaco Raja, yang langsung mendapat lirikan tajam dari Alexa.
"Kalau orang ke kantin, yang pasti mau beli makan lah," tambah Raja.
Tiba-tiba pandangan Alexa menghitam, seseorang telah menutup matanya dengan tangan.
"Heidan?" tebak Alexa.
"Yah, tau juga, kambing," ucap Heidan sambil mengacak-acak rambut Alexa.
Sontak Alexa menepis tangan Heidan dan merapikan rambutnya.
"Pindah sana yuk," ajak Heidan seperti biasa. Dia tak mau ada 'nyamuk' di sekitarnya.
Alexa menanggapinya dengan anggukan.
"Gue pindah sana ya," pamit Alexa seraya mengangkat mangkuk baksonya.
Teman-temannya hanya mengangguki dan mengacungkan jempol.
Saat Alexa dan Heidan sudah berpindah tempat sontak Leila, Reisa, dan Niana menatap Raja dengan pandangan iba.
"Eh, muka lo pada napa kayak kucing kecemplung parit dah," ucap Raja heran.
"Yang sabar ya, Ja. Jodoh ga kemana kok," ucap Niana sambil menepuk-nepuk pundak Raja.
"Eh, dia siapa emang?" tanya Raja sambil menatap Heidan yang tak jauh di hadapannya.
"Pacarnya Alexa. Anak Teknik Pemesinan kelas sebelas," ucap Leila.
Deg
"Lah, sejak kapan Alexa punya pacar?" tanya Deven kepo.
"Dari kelas 8 SMP, langgeng juga tu bocah," jawab Reisa yang merupakan teman SMP Alexa.
"Gue kira dia abangnya Alexa, njir. Mukanya mirip," ucap Faris heran.
"Sabar bro, sebelum janur kuning melengkung ada kesempatan buat nikung," celetuk Arif menenangkan Raja.
"Apaan dah. Sinting lo," ucap Raja sambil menoyor kepala Arif.
•••
16.00
"Gila, jam segini Heidan belum pulang juga," kesal Alexa.
Sudah setengah jam dia menunggu Heidan di parkiran. Karena tadi Heidan yang menyuruh Alexa untuk menunggunya sewaktu pulang.
"Lagi nungguin siapa neng?" ucap seseorang menepuk pundak Alexa yang menyebabkannya kaget.
"Gila lo, Ja."
"Malah dikatain gila. Sini tanya baik-baik juga," elak Raja.
"Ngagetin tau."
"Yaudah maaf."
"Nunggu Heidan, setengah jam gue di sini. Lagian lo napa jam segini belum pulang?" jelas dan tanya Alexa langsung.
"Lagi job kali Heidan, persiapan PKL juga, kan."
Fyi, job itu suatu tugas di SMK yang mengacu pada masing-masing jurusan. Contohnya, arsitektur, jobnya menggambar bangunan.
"Gue tadi kumpul PMR, jadinya pulang jam segini," lanjut Raja.
Alexa menanggapi Raja dengan anggukan.
"Lo kan bawa motor, ngapain pake nunggu segala?" tanya Raja sambil menduduki jok belakang motor Alexa, sedangkan Alexa duduk di depan.
"Nggak tau tuh. Tadi bilangnya suruh nungguin dulu."
"Yaudah, gue temenin."
Deg
"Ternyata Raja sudah mulai menyalip Heidan, guys," celetuk seseorang yang tiba-tiba muncul.
"Sinting lo, Rif," ucap Alexa sambil menjitak kepala Arif yang sudah ada di sampingnya.
"Berduaan aja," goda Arif sambil menaik turunkan alisnya.
"Iya, tadinya berdua. Tiba-tiba ada genderuwo nyempil," sindir Raja, Alexa yang mendengarnya langsung tertawa.
"Kejem banget lo, Ja. Pulang yuk," ajak Arif yang dari kumpul ekstra bahasa Inggris.
Raja hari ini nebeng Arif dikarenakan motornya sedang tak enak badan.
"Udah, pulang aja sana. Heidan paling bentar lagi dateng," ujar Alexa.
"Yaudah, pulang dulu ya Lex," pamit Raja sambil mengulurkan tangannya.
Alexa membalasnya dengan tatapan bingung.
"Salaman dulu elah. Dasar lemot," ejek Raja, yang langsung disambut ulurannya oleh Alexa.
Setelah itu terlihatlah sosok Heidan memasuki parkiran. Sedangkan Raja dan Arif sudah meninggalkan parkiran.
"Lama ya nunggunya?" ucap Heidan sambil mengacak-acak rambut Alexa, kebiasaan.
"Setengah jam gue kaya anak ilang nunggu lo di sini," ucap Alexa sambil menggembungkan pipinya.
"Maaf atuh, tadi kan job," mohon Heidan sambil mencubit pipi Alexa gemas.
"Ngapain nyuruh gue nungguin lo di sini?" tanya Alexa.
"Gue mau pinjem penggaris segitiga," jawab Heidan tak berdosa.
Penantian Alexa lama ternyata hanya untuk meminjami Heidan penggaris segitiga. Good.
'Dasar cumi betina,' umpat Alexa gemas.
Alexa pun mengeluarkan sepasang penggaris segitiga dan tersenyum mengerikan ke Heidan.
"Apa?" tanya Heidan tak berdosa sambil mengambil penggaris segitiganya.
"Dasar cantolan panci!" teriak Alexa gemas.
Alexa menginjak kaki Heidan kencang lalu menghidupkan motornya dan langsung meninggalkan Heidan di parkiran.
Gawat kalau Alexa kelamaan melihat muka tak berdosa Heidan. Bisa-bisa Heidan dimutilasi di tempat.
"Masa ganteng gini disamain cantolan panci."
"Eh, Alexa! Yaela, gue ditinggalin lagi."
•••
TBC
Kritik dan saran kalian sangat membantu. Terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALJADAN || SLOW UPDATE
Teen FictionEntah sejak kapan hati gue bercabang kaya pohon semenjak ketemu sama lo. Lantas gue harus patahin ranting yang mana, Tuan? -Alexa Dania Mahardhika. Perempuan itu ribet. Prinsip gue ketika mulai suka sama perempuan. Tapi ketika ketemu lo prinsip itu...