PART 6

15.1K 89 0
                                        

Sejak kejadian di kos Rion, Dia Mulai berani mengandengku Di kampus, meski aku selalu menepisnya Tapi Dia tidak marah..

Kemanapun aku pergi Dia selalu mengikuti.., bahkan ke kamar mandipun Dia sesekali akan menungguku hanya untuk memberikan ciuman kecil..

Teman-teman sepertinya Mulai menyadari Bahwa Ada yang special diantara Kita.. Aku yang biasanya sendiri dibalkon Sekarang tidak lagi.. Dia akan mencariku begitu tiba dikampus..
Do kelas Dia selalu memilih duduk disampingku, didepan atau belakangku.. Tak jarang Dia menggodaku.. Memberikan secuil kertas dengan tulisan aku merindukanmu, aku sayang kamu, pengen peluk kamu, tolong perhatikan dosennya karna aku tidak bisa memperhatikanku yang lain selain kamu, bla.. Bla..

Saat dikelas Dia duduk disampingku, tiba-tiba tangannya  meremas pelan tanganku Dan menunjuk buku catatannya..
Adek.. Sabtu jalan yuk...!!
Aku tersenyum Dan menjawab Ia..

Hari Sabtupun tiba, Kita berjanji Bertemu ditaman samping perpustakaan kampus.. Saat aku datang Dia sudah menungguku..
Hai gimana Masih sakit?  Tanyaku sambil duduk disebelahnya.. Kita g usah pergi y kataku.. Semalam Dia mengirim pesan kepadaku Dia sedang sakit, Dan aku jawab jalannya dibatalkn saja nunggu besok klo sudah sembuh, tapi Bukan Agus namanya Kalau nurut.

Kamu Masih anget gini badannya,  masak Masih mau jalan? 
Aku sudah g papa jawabnya, aku kangen kamu, pengen deket-deket..
Lha Ini sudah ketemu, Jawabku

Ini g lama, aku mau yang lama..

Ya sudah Sekarang Kita kemana? Tanyaku

ke payung.. Jawabnya..

Aku tersenyum senang karna selama Ini aku hanya pernah mendengarnya Dari cerita teman-teman sekosku Dan juga hanya  melewatinya saat pulang kampung..

Kita berangkat sambil sesekali Agus mengambil tanganku untuk memeluknya Tapi aku Masih malu Dan selalu melepasnya lagi.

Jam 10 pagi Kita tiba Di payung.. Agus memilih cafe yang bersekat.. Seperti berada disebuah bilik bambu berukuran  1.5m x 1.5m  dengan tinggi 1.5 meter sehingga orang lain tidak akan tahu apa yang terjadi di bilik sebelah.. Kecuali jika sengaja mengintip..

Aku memilih tempat yang menurutku memiliki view yang sangat bagus, Udara Disini sangat dingin..
Untunglah aku memakai sweater kataku..

Cafe Masih sangat sepi hanya Ada satu bilik lain yang terisi.. Kita memesan dua nasi goreng, teh hangat, Susu hangat juga jagung bakar..

Setelah pelayan pergi Agus Langsung Berbaring,
Sebenarnya om Dan tantenya  sudah melarang pergi, tapi Dia bilang mau kerja tugas di kosan Rion,  Agus memang tinggal bersama Om dan  Tantenya..

Melihatnya kedinginan aku merasa kasihan.. Kuusap lembut dahinya.. Kurasa  badannya semakin panas..
Masih pusing? Tanyaku..
Sedikit, Katanya..
Kuselonjorkan kakiku  Dan memintanya tidur dipangkuanku.. Tanpa kuulang Dia Langsung menurut meletakkan kepadanya diatas pahaku.. Dia menatapku sayang, kubelai dahinya dengan sayang, lain kali kalo sakit Istirahat dulu, kalo kayak gini kan g enak juga jalannya.. Kataku lembut..

Aku mau ngekos saja biar bisa ditemenin kamu terus jawabnya..
Aku kedinginan.. Katanya..
Kurapatkan resleting jaket yang dipakainya, satu tanganku membelai rambutnya Dan satu lagi mengenggam tangannya..
Merasa kurang hangat, Dia meringkuk menyamping menghadap perutku.. Tanganku tetap membelai rambutnya dan mengusap Punggungnya berharap bisa memberikan kehangatan...
Aku khawatir kepadanya,  aku tidak Ingin dia kenapa-kenapa.

Kepalanya terus bergerak mencari kenyamanan dipangkuanku, wajahnya ditelusupkan keperutku, hembusan nafasnya terasa panas menembus sweaterku, perutku yang rata, dengan payudaraku yang besar membuat payudaraku seolah menimpa kepalanya.. Sesekali saat aku menunduk payudaraku benar-benar mengenai pipinya, meski terhalang sweater Dan bra tetap saja Dia merasakannya..

Matanya sayu menatapku, membuatku Ingin menjaganya..
Dengan posisi menghadap keatas  Dia terus menggerakkan kepalanya Hingga wajahnya tepat berada dibawah payudaraku..
Matanya mulai berkabut menandakan Dia Mulai bergairah..
Pelan tapi pasti dia meraba punggungku dari dalam sweaterku.. Ku rasakan vaginku yang basah  Karen gesekan kepalanya,  semakin basah..

Tangannya berlahan membuka kaitan braku, membebaskn dua gunung kembarku yang terasa mengeras, tangannya berlahan membelai payudaraku, rasanya sungguh nikmat.. Aku belum pernah merasakannya, selama Ini Dia hanya memegangnya dari luar bajuku,,  Tangannya terus membelai, meremas  lembut mainan barunya seperti bermain squishy, berlahan Dia mengangkat kepalanya Dan masuk kedalam sweaterku, dia mengecup payudaraku kananku, dan tangannya meremas payudara kiriku,  rasanya hangat, sesekali dia menghisapnya, menjilatnya.. Pahaku agak kutekuk agar lebih tinggi Dan bisa menopang kepalanya agar tidak semakin sakit.. Lidahnya mulai menjelajahi putingku yang mengeras,  Dia melakukannya dengan sangat lembut,  seolah keduanya adalah balon yg bisa meletus Jika diremas sedikit keras.. kugigit bibir bawahku agar aku tidak mendesah.. Saat lidahnya mulai berpindah mengabsen payudaraku kiriku  Kudengar langkah kaki mendekat.. Seketika Dia menarik kepalanya Dan duduk disebelahku dengan rambut yang berantakan. Kulihat matanya sangat merah menahan gairah.. Dia terus menatapku tanpa memperdulikan pelayan yang mengantarkan makanan.. Setelah mengucapkn terimakasih pelayanpun berlalu dari bilik kami..

Sebelum Dia mulai mesum lagi kukatakan padanya, Ayo makan dulu.. Raut wajahnya sedikit kecewa tapi bukankah Dia sudah menjamahnya..

Dia  terus memperhatikanku makan, kemudian berkata Ini yang pertama untukku,  apakah Ini yang pertama juga untukmu?
Ia Ini pertama Kali aku kesini..? Jawabku,
Bukan itu maksudku.. Tapi (Dia menjeda kalimatnya Dan menatap dadaku), menyadari itu Aku menunduk malu..

Maaf y berantakan.. Ini tulisan pertamaku..
Jadi temen-temen saya mohon Kritik Dan sarannya y..
Biar tulisan saya bisa lebih berkualitas..




AKU YANG TAK KAU INGINKANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang