PROLOG
I Still Remember Our First Kiss.
Hanya keheningan malam yang saat itu menjadi saksi sebuah kejadian yang Rose alami untuk pertama kali dalam hidupnya. Dimana sesuatu yang empuk menempel tepat diatas bibir kecilnya. Pada awalnya ia masih belum terbangun, namun entah sebab apa malam itu Rose terbangun dari tidur nyeyaknya meski kelopak mata masih berpura unuk terpejam.
Jantung Rose benar-benar berdetak sangat cepat. Bahkan keringat dingin terasa di pelipis dan tengkuk tatkalah menyadari apa yang tengah terjadi. Dengan was-was Rose memberanikan diri untuk membuka sedikit kedua mata, meski samar-samar pandangan yang didapat, dia hanya memastikan siapa orang yang sekarang tengah ada didalam kamar dan mencium bibir perawanya. Dan sepertinya usahanya berhasil agar tidak diketahui oleh si pencuri ciuman pertamanya masih asik mendaratkan bibirnya diatas bibir miliknya.
Hal yang selanjutnya terjadi adalah dilema. Rose tak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Apakah ia tetap berpura diam, atau membuka mata. Belum juga selesai bergulat dengan pikiranya, Rose dikejutkan dengan sebuah tangan diatas dadanya. Takut dan bingung itulah yang dirasakan olehnya sekarang. Ia hanya berdoa dalam hati agar nenek atau kakeknya masuk kedalam kamarnya, meskipun hal itu tidaklah mungkin. Tentu saja jam dinding di sudut kamarnya masih menunjukan pukul 2 dini hari. Pada akhirnya Rose hanya bisa diam dan tetap bertingkah seolah dirinya masih terlelap dalam tidur.
Seingatnya ciuman itu memanglah bukan ciuman panas, penuh hasrat. Tapi justru, hanya sekedar menempel meski dengan durasi terbilang cukup lama dan hal itulah yang membuat
Rose dapat melihat dan yakin sang pencuri tersebut. Dan semenjak itu, perasaan aneh menyelimuti hati dan pikiran Rose. Cinta dan benci itulah yang dirasakan setiap kali ia melihat laki-laki tersebut.
10 tahun berlalu, tapi Rose masih teringat selalu akan kejadian malam itu. Ditambah kini sepertinya ia akan sering bertemu si pencuri ternyata satu kampus dengan dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DESTINY
Romance10 tahun berlalu namun Rose masih mengingat bagaimana ia mendapat ciuman pertamanya, hingga akhirnya membuat ia merasakan juga cinta pertamanya. Saat itu usianya 12 tahun. Tapi ia sama sekali tidak ada pikiran untuk bertanya pada anak laki-laki si p...
