Akhir Sebuah Cerita

1.1K 147 8
                                    

Misi🚶‍♀️🚶‍♀️🚶‍♀️ ada yang menantikah? Maaf banget nga bisa up teratur. Kendala sesuatu😜. Komen & ☆ juga boleh kok!😄😄😄. Typo jangan heran. Maaf.

🎐🎐🎐Selamat Membaca. 🎐🎐🎐


"Park, kita sudah berteman sangat lama. Dan kau tahu kan, aku tipikal orang yang tidak suka berbasa-basi."

"Aku tahu, jadi langsung saja katakan apa yang mengganggu pikiranmu So Eun aku pasti dengarkan."

"Sayang, apa perlu kita bicarakan hal ini sekarang? Aku pikir mereka baru- baru ini terlihat akrab?" Tanya Jae suami So Eun.

"Tidak apa Jae, biarkan saja. Masalah akan bertambah rumit jika tidak den- gan segera diperbaiki."

"Aku menyukai putrimu. Kau tahu. Tapi, tentang perjodohan yang di lakukan oleh ayah suamiku, jujur aku sedikit keberatan. Kau tahu, mereka bukan hidup dizaman kita. Aku hanya tidak ingin menekan Taehyung untuk memenuhi permintaan mertuaku. Ak- aku, sejujurnya hanya takut keduanya melakukan karena tidak enak pada kita dan_"

"So Eun, tidak perlu cemas. Mereka berdua aku lihat hanya berteman dekat. Jadi kau bisa menjodohkan Taehyung dengan putri konglomerat itu. Aku tahu. Dan memaklumi niat mu. Kau hanya ingin yang terbaik untuk Taehyun. Jadi, aku harus pergi ke kantor sekarang. Permisi."

Tanpa berbalik, Park Bo Gum seakan tak mendengar panggilan kedua saha- bat sekaligus orang tua Taehyung. Ia kecewa dan sakit hati.

Sedang ditempat tak jauh dari tempat ketiganya mengobrol yang baru saja usai, berdiri Rose yang terdiam mem- atung dengan derai air mata dari dua bola matanya. Hatinya sakit. Teramat sakit! Baru saja ia merasakan manis dan senangnya cinta yang bersambut dan secepat inikah kebahagian yang dirasa harus pergi darinya. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Menyerah pada keadaan. Atau menentang demi kebahagian. Tapi apakah Taehyung akan bahagia bersamanya nantinya?

Flasback

"Rose, sayang. Bisa bantu mama?"

"Tentu saja. Apa yang bisa aku bantu ma?"

"Papamu kebiasaan. Dia lupa dengan dokumen pentingnya. Bisa kau antar kan sayang?"

"Oh, tentu. Dengan senang hati Ma. Apa tidak masalah jika aku ganti baju terlebih dahulu ma?"

"Tidak apa sayang. Jam 1 nanti papa mu baru membutuhkanya. Mandilah terlebih dulu juga tidak masalah."

"Mama tau kebisaanku dihari minggu. Mana pernah aku mandi pagi. Tapi, pengecualian untuk hari ini. Aku ber- siap-siap dulu ma."

"Terserah kau sayang. Dokumen itu ada dilaci tempat kerja papa mu."

"Baik ma."

Setengah jam, waktu yang butuhkan Rose untuk menyelesaikan keperluan nya; mandi, ganti baju, dan mek up m natural favoritnya.

"Ma, aku pergi dulu."

Mama Rose yang tengah duduk santai diruang tamu hanya mengangguk dan tiba- tiba teringat sesuatu.

"Ah, sayang. Papamu saat tadi mama hubungi, katanya berada ditempat Jaejong."

"Papa Taehyung?"

"Bukan. Kau ini pakai bertanya. Ya. Tentu. Siapa lagi."

"Jadi, aku mengantarnya kesana? Tak dikantor ma?"

"Ya sayang. Pergilah hati-hati."

Flasback end

-------------
Kekalutan yang menlanda, membuat Rose tak bisa berkosentarasi pagi ini. Bahkan sepanjang perkuliahan, dia tidak menagkap apapun penjelasan yang dosen terangkan. Bohong jika ketiga sahabatnya tak menyadari hal tersebut, mereka hanya menuggu tuk Rose bercerita sendiri. Tapi hingga jam perkuliahan usai, ia tak kunjung bercerita. Rose hanya sekedarnya menanggapi apa yang ketiga sahabat nya bicarakan.

 DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang