Jawaban 2

1.6K 214 8
                                    

"Kau ingat_ tidak, kau tahu kapan pertama kali aku menciumu?"

Pertanyaan itu sukses membuat Rose tercengang beberapa saat. Dia ingat. Hanya itu yang bisa ia pikirkan saat ini.

Taehyung sebenarnya juga sedikit malu. Karena itu, ia dengan pelan mengarahkan pandangannya ke arah depan. "Tapi sebelumnya aku ingin minta maaf, sebab mengambil paksa ciuman pertamamu. Aku tepatnya aku mencurinya diam-diam."

Aduh jawab apa coba. Malu banget bahas ginian. Tapi kalau ngga dijawab aku bakal penasaran. Bodoh amatlah. Malunya nanti aja. Pikir Rose. "Kak Tae, maksudnya apa sih?" Tanya nya sok polos, sok tak tahu.

Taehyung benar-benar dibuat salah tingkah mendengar pertanyaan Rose barusan. Dan Rose menjerit senang dalam hati sebab berhasil membuat seorang Kim Tehyung salah tingkah.

"Maksudku adalah..., kau..., saat itu kau sedang tidak sadarkan diri_"

"Maksud kak Tae, aku pingsan? Sebab apa?" Selah Rose senang bisa melihat wajah malu sepupunya ini dan tentu saja ia masih memasang wajah yang super polos untuk menglabuhi.

"Mm, jadi siang itu ka_"

"Malam hari kak Tae." Dan setelah itu Rose menutup mulut rapat- rapat. Kau bodoh Rose. Umpatnya dalam hati.

Sedangkan Taehyung yang menyadari sesuatu kembali tersenyum smirk.

"Rose.., Rose...," panggilanya tidak langsung mendapat jawaban. Sadar jika cewek disampingnya tengah malu untuk bertatap muka, Taehyung pun berinisiatif untuk melanjutkan cerita -nya lagi.

"Kalau benar, aku senang jika saat itu kau terjaga. Setidaknya kau tahu jika aku_"

"Terbangun. Pada awalnya aku memang tidur." Lagi. Rose menyelah perkataan Taehyung karena malu jika mendengar kata cium pasti.

"Oh, terbangun. Jadi, apa kau marah, kesal saat itu? Tidak usah kau jawab. Kau pasti sangat marah padaku."

"Sejujurnya aku tidak marah ataupun kesal begitu mengetahui orang itu adalah kau. Hanya saja, aku merasa kau hanya melecehkanku selah itu. Kau mengerti apa maksudku."

Taehyun menggangguk pelan. "Ya. Selelah melakukan hal itu, besoknya aku pergi, meninggalkanmu beberapa tahun kemudian. Dan aku tidak apa jika kau angga sebagai cowok yang brengsek."

"Memang apa alasan kak Tae pergi?"

"Kau. Tentu saja. Demi kebaikan mu juga."

"Aku, kebaikanku?"

"Saat itu usiaku 13 tahun dan berani masuk ke kamarmu secara diam-diam lalu menciummu. Lalu aku pikir, jika berada didekatmu terus menerus aku yakin tidak akan sanggup untuk tidak menyentuh mu!"

Blush

Kalian tahu bagaimana kondisi wajah Rose sekarang. Meronah parah. Yang jelas terlihat pasti oleh Taehyung.

Rose semakin memalingkan wajah ke segala arah asal tidak menghadpa ke arah Taehyung. Badanya panas dingin dan jantungnya berdetak-detak makin tak karuan. Ia sudah seperti orang sakit parah. Entah bagaimana nasib Rose jika Taehyung kembali lagi ber- kata mengenai alasannya pergi meng- hindar darinya. Jantungnya tidak siap jika terus-terusan berpabu hebat.

"Rose, kau baik-baik saja?"

Rose memejamkan mata. Ia tahu bahwa Taehyung bertanya hanya untuk menggodanya. "Mmm." Jawab nya singkat dan masih pada posisi sedikit menyingkur.

"Sebaiknya kita pulang. Udara sudah mulai tidak bersahabat."

Rose segera saja menoleh ke sumber suara yang ternyata sudah beranjak dari duduknya. Memang benar. Udara sudah mulai terasa sakit tatkalah men -genai tengkuknya. Dengan gerakan kikuk Rose berdiri, melihat sekilas ke arah Taehyun dan_ lemas. Itulah yang Rose rasakan saat Taehyung menatap nya dengan intens. Susah payah Rose akhirnya berhasil juga mengeluarkan suara yang rasanya tercekat. "A-ayo."

 DESTINY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang