Mata terbuka menelisik apa yang telah terjadi
Terbangun, lalu mengubah semua kisah yang pernah menghancurkan hati
Tak lagi ragu, aku kembali membuka kisah baru dibanding ulangi
Tak lagi lemah, ketika telah kupandang mereka yang mencoba menepi
Aku kenalkan diriku sebagai mawar yang hampir saja layu dan mati
Mati karena dirinya bodoh memandang cinta yang sebenarnya tak tahu diri
Ketika itu tangan Tuhan mulai bekerja dengan alur indah sekali
Saat itu aku dipertemukan oleh garis takdir yang mencoba ku percayai
Ketika aku dipertemukan oleh kamu yang memandangku menelisik pasti
Awalnya ku jengah, namun dalam mata itu aku menemukan sikap menghargai
Aku tak mengerti definisi hati, aku tak lagi kuasa memupuk kasih yang rapi
Aku hanya sebongkah kaca pecah yang berusaha menyusun kembali
Aku persilahkan kamu mendekat, tapi tidak dengan berlari
Bersabarlah sedikit, aku masih ingin menelisik dan memahami
Apakah kamu hanya ingin sekadar singgah lalu pergi?
Apakah kamu mendekat berharap bersamaku sedekat nadi?
Harus kamu tahu aku telah lelah menjadi boneka yang hanya dipermainkan tangan yang lalai
Harus kamu ingat, ada kekuatan besar dalam diri ketika ku coba tuk kembali bangun dalam mimpi
Harus kamu sadari, di balik kisah yang baru ini ku menyimpan harapan tanpa jeda dan emosi