Kissing Effect 8 | De Javu

46.2K 2.1K 31
                                    

N e w  v e r s i o n_____Kissing Effect

Republish:
kamis, 18 Maret 2021.
Bandarlampung.

E n j o y !

[Jangan lupa tinggalkan jejak]

Aldera cepat-cepat berjalan meninggalkan sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldera cepat-cepat berjalan meninggalkan sekolah. Sesekali kepalanya menoleh ke belakang untuk memastikan bahwa situasi aman. Aldera menghela napas lega saat tidak menemukan apapun di belakangnya. Tetapi entah mengapa, Aldera mempunyai perasaan tidak tenang saat ini. Hal itu dibuktikan dengan adanya gerombolan siswa dalam jarak tidak cukup jauhdarinya.

Aldera paham kondisi ini. Di mana puluhan siswa dari dua kubu yang berbeda, saling melakukan aksi anarkis. Berbagai alat berbahaya mereka pakai untuk saling menjatuhkan lawan. Seperti mengulang adegan sebulan lalu, kali ini Aldera menyaksikan secara langsung tawuran itu terjadi. Keningnya sudah mengeluarkan bulir keringat sebesar biji jagung. Tubuhnya hanya bisa mematung di tempatnya.

Sialan. Aldera merasakan sesuatu yang keras dan tajam baru saja menghantam keningnya. Setelah itu Aldera bisa menebak ada cairan yang merembes di bekas hantaman itu. Bau anyir terendus penciuman kala cewek itu bernapas kasar. Kedua matanya terpejam saat kepalanya mulai berdenyut.

“Sialan! Ngapain lo di sini?!”

Aldera yang merasakan tubuhnya berguncang segera membuka mata. Wajah penuh lebam yang membiaskan kepanikan langsung menerpa pengelihatannya. Aldera diam, tidak merespons karena rasa sakit di kepalanya kian nyata. Dan saat tubuhnya dilingkupi lengan kokoh yang membawanya menepi, Aldera hanya pasrah.

“Aldera, ngomong jangan diem aja. Itu buat gue khawatir.”

“Agung” Aldera berkatalirih.

Agung meraup wajahnya dengan lega. Lalu cowok itu sibuk meraba-raba tubuhnya sendiri. Ketika tangannya menemukan dasi⸺yang sejujurnya  sudah  tidak jelas letaknya⸺tangannya langsung menarik benda itu. Agung sempat menatap Aldera ragu sebelum tangannya terulur menjangkau belakang kepala Aldera. Mengikatkan dasi miliknya di sana untuk menutupi luka di kening Aldera yang terus mengeluarkandarah.

“Sorry, gue nggak ada maksud apapun, tapi luka lo berdarah, dan itu harusdihentiin.”

Aldera hanya mengerjapkan mata. Belum sempat ia mengatakan sepatah kata pun, Agung telah lebih dulu menariknya. Membawa tubuh kecil itu ke tempat dimana motornya terpakir. Agung naik terlebih dulu keatas motornya kemudian menatap Aldera sebagai isyarat agar cewek itu mengikuti apa yang Agung lakukan.

“Gue berani sumpah nggak akan macem-macem!”

Agung mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya ke udara. Untuk meyakinkan Aldera, cowok itu memasang wajah sepolos-polosnya. Dengan itu, segala keraguan yang sempat melanda Aldera lenyap. Dengan sebelah kakinya, Aldera bertumpu menaiki motor Agung. Suara mesin motor mulai menderu kencang, meninggalkan kepulan asap dan debu yang teruai di udara sore itu.

[ Part lengkap tersedia dalam bentuk cetak yang bisa dibeli di toko buku online! ]

[ Part lengkap tersedia dalam bentuk cetak yang bisa dibeli di toko buku online! ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Meet me on instagram
@see_nja
@cerita.rora

Dipublikasikan:

Jumat, 2 November 2018.
Bandarlampung.

A U R O R A

Kissing Effect (Re-publish) | Proses TerbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang