[Bukan cerita dewasa]
Aldera Amanda, seorang siswi Star High yang memilih menarik diri dari pergaulannya. Selain efek masalalunya, tidak ada hal aneh yang terjadi di hidupnya--masa remajanya.
Lalu, seorang pentolan sekolah muncul dan mendaratkan...
Republish: Senin, 21 September 2020 Bandarlampung.
Catatan: bagian cerita tidak lengkap
...
...
...
“
Kenalin cewek pendek ini.” Langit mengangkat tangan Aldera tinggi, membuat cewek itu harus berjinjit mengikutinya.
“Target baru Lucifer yang kesembilan.” Tepuk tangan riuh menyambut ucapan Langit. “Untuk menghormati senioritas di kalangan target-target Lucifer, gue mau si Ucup ngospek ni anak bau kencur.”
Aldera menggeram ketika Langit meyeretnya semakin ke tengah. Tidak jauh dari cowok yang dia duga bernama Ucup itu. Sekilas matanya bertemu dengan Agung yang menatapnya dengan kikuk. Aldera memutar bola matanya, tidak tertarik dengan drama yang Langit ciptakan.
Sampai, dengan entengnya Langit berucap, “Hukumannya gue ubah, gue mau objeknya ganti cewek ini.” Awalnya Aldera tidak paham sebelum Langit menjelaskan dengan entengnya. “Cium dia di sini, sekarang!”
...
...
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata rabun di balik lensa tebal itu menatap bergantian pada pasangan remaja berseragam yang duduk tenang di seberang mejanya. Wajah-wajah yang familier di mata senjanya. Langit … jangan ditanya lagi, memangnya siapa yang tidak tahu biang onar dari segala kekacauan di Star High tetapi masih bertahan karena sekolah ini punya nenek moyangnya? Kalaupun ada yang harus dipertanyakan adalah eksistensi orang itu. Dan tentu saja Bu Ayu belum lupa dengan wajah pucat Aldera yang sebulan lalu mondar-mandir di hadapannya untuk mengurus administrasi kepindahan sekolah.
“Pak Badrul yakin nggak salah narik anak?” Bu Ayu menoleh ke Pak Badrul yang masih berdiri di sana untuk memberikan kesaksiannya.
“Ndak, Bu. Lah wong saya sendiri yang narik anak bandel ini waktu lagi ” Pak Badrul mengerucutkan kedua tangannya dengan wajah dramatis.
