3. Tetangga baru?

90 9 1
                                    

"Haiiiiiii! Udah gue duga, kita bakal jadi temen deket nantinya!" ucap perempuan cantik itu semangat sambil memeluk Caroline. Yang dipeluk membalas tersenyum bingung dan heran. Satu dari laki-laki yang datang menggeleng-gelengkan kepalanya, sementara yang satu lagi tersenyum maklum seolah kejadian seperti ini sudah biasa bagi mereka.

Ditatapnya orang-orang baru ini--mereka bahkan terlihat seperti malaikat!

Si perempuan cantik tadi berpostur tinggi langsing yang membuat Caroline agak minder. Rambutnya panjang bergelombang sama seperti Caroline, tetapi warnanya coklat tua. Kulitnya putih bersih layaknya kulit bayi, dan jangan tanya mukanya. Muka mereka semua benar-benar menawan!

Ketiganya memiliki mata biru cerah yang menghipnotis, bibir merah merekah dan hidung mancung khas bangsawan. Cowok yang tadi Caroline lihat lewat jendela berpostur tinggi, tegap dan atletis. Rambutnya bermodel acak-acakan seperti Evan.

Lain halnya dengan cowok yang satu lagi, badannya tidak terlalu tinggi, model rambutnya dibuat spike. Tatapan matanya tajam seperti elang. Senyumnya mungkin mampu membuat siapapun terlena dan tidak mau melepas pandangan mereka.

Seperti yang dilakukan Caroline saat ini.

"Gue Caleb," ujar si cowok spike disertai senyum kecilnya yang sangat... menawan. Caroline tersadar dari lamunannya, membalas cowok itu dengan senyum lebar.

"Kalo gue Calvin" si cowok messy mengulurkan tangannya, mengajak salaman. Caroline menyambutnya, namun tidak mengucap sepatah kata pun. Ia menunggu si perempuan cantik tadi memperkenalkan diri juga.

"Nunggu gue ya? Haha gue Clarie,"

Akhirnya Caroline membuka mulutnya, "Caroline," ditambah senyum manis khas dirinya.

Kemudian, semua obrolan keluar begitu saja layaknya teman lama. Caroline mengajak ketiga teman barunya ke atas alias kamarnya untuk bermain.

"Clar, and duo Cal!" ujar Caroline semangat.

Clarie beserta saudara-saudara berwajah malaikatnya mendongakkan kepala, menanggapi panggilan Caroline. Sebuah senyum lebar terhias di wajah sang pemilik rumah, "Main monopoli, yuk!"

Clarie, Caleb dan Calvin menaikkan alis mereka serempak, benar-benar kompak seperti anak ayam. Sepertinya mereka tidak mengerti maksud Caroline, walau...

Pura-pura tak mengerti? Entahlah.

Caroline langsung menjelaskan tata cara bermain monopoli dengan cepat dan lengkap, membuat suaranya terdengar seperti suara bebek. Caleb tak bisa menahan tawanya yang hampir meledak melihat cara Caroline menjelaskan. Sayangnya tindakan Caleb membuat kaki malaikatnya tertiban oleh kaki mungil Caroline.

"Apanya yang lucu?" tanya Caroline sewot. Padahal baru pertama kali bertemu, tapi Caroline langsung bisa menampakkan sisi sewotnya.

Wow.

Great.

Fantastico.

"Nggak ada kok, adanya cantik," goda Caleb. Tapi nampaknya Caroline kurang peka sehingga dengan polos ia bertanya,

"Siapa?"

"Yang nanya."

K a m p r e t.

***

Haiii!! Makasiih buat semua readers yang udah voteee kev seneng bangett!! Semoga gak mengecewakan yaa:*

15 September 2014

Chocolate & Strawberry [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now