[ kim mingyu:
younghee
hari ini ada acara tidak? ]Younghee tertegun ketika muncul notifikasi pesan tersebut di layar ponselnya. Suatu pesan dari sang—mantan— majikan. Sontak, rona merah pun langsung menghiasi kedua pipi Younghee. Bagaimana tidak, tiap kali ada hal yang berkaitan dengan Kim Mingyu, pikiran perempuan itu pasti selalu tertuju pada insiden ciuman di bukit tempo hari. Younghee masih belum bisa melupakannya.
[ younghee:
sepertinya tidak.
ada apa, sajangnim? ]Younghee mengetik balasan tersebut dengan perasaan was-was. Setelah pesannya terkirim, pandangan perempuan itu tak bisa lepas dari layar ponsel. Harap-harap cemas menunggu balasan selanjutnya dari Kim Mingyu. Selang beberapa saat, mata Younghee membelalak kaget ketika tiba-tiba muncul pemberitahuan telepon masuk di layar ponsel pintarnya. Terlebih, sang penelpon itu ternyata adalah Mingyu. Dengan jantung yang bergemuruh, Younghee pun segera mengangkat telepon tersebut.
"A-Ah.. H-Halo?.."
"Berapa kali harus kukatakan? Berhenti memanggilku 'Sajangnim'!"
Suara serak nan maskulin itu serasa menggelitik telinga Younghee. Dia tidak bisa menyembunyikan senyumnya kala mendengar suara sang pujaan hati.
"Kontrak kerjamu sudah kuakhiri, kamu bukan pelayanku lagi, Younghee."
"M-Maaf," ujar Younghee setengah gagap. "Habisnya... aku masih bingung harus memanggilmu dengan panggilan apa."
"Bagaimana kalau kamu memanggilku 'Mingyu-oppa' saja?"
Younghee meneguk ludah beberapa kali. Sebetulnya, jujur, Younghee masih dilanda kebingungan akhir-akhir ini. Memang, tempo hari yang lalu Mingyu menciumnya dan secara terus terang mengaku bahwa dia tergila-gila pada Younghee. Namun, ucapan serta perlakuan laki-laki itu masih terbilang ambigu. Younghee memang bisa menebak kalau Mingyu ada rasa padanya juga, tapi dia tidak 100% yakin kalau lelaki berkulit tan itu benar-benar serius ingin mengubah status mereka menjadi sepasang kekasih. Secara, Mingyu belum resmi menyatakan cinta pada Younghee. Tentu saja hal itu membuat Younghee masih bingung bagaimana cara menghadapi sosok Kim Mingyu ini.
"Euhm... Mingyu-oppa?..."
Hening sejenak begitu Younghee memanggil Mingyu dengan panggilan demikian. Tidak tahu saja perempuan itu kalau sekarang Mingyu tengah berjingkrak kegirangan di seberang sana.
"B-Begitu lebih baik," ujar Mingyu salah tingkah sendiri.
"Eh... ada apa, Oppa?"
"Begini, hari ini ada temanku yang mengadakan pesta kecil-kecilan untuk merayakan pertunangannya. Kamu bisa menemaniku ke sana, tidak?"
Younghee menutup mulut guna mencegah pekikan nyaring terlepas dari mulutnya. 'Kencan' bersama Mingyu untuk yang kedua kali? Jika di kencan pertama saja mereka sudah ciuman, kira-kira apa yang bisa terjadi di 'kencan' kedua mereka nanti? Wajah Younghee semakin panas saja memikirkan hal itu! "Eh, sepertinya aku bisa," jawab Younghee pelan.
Mingyu terdengar senang karenanya. "Bagus! Kalau begitu, nanti kujemput jam 8, ya?"
"Eh, tapi—"
Younghee menggaruk tengkuknya resah. "Aku harus memakai baju apa ke sana?"
"Kalau tidak salah, dresscode untuk perempuan di acara itu adalah warna soft-pink. Kamu punya? Kalau tidak, gunakan saja pakaian warna lain, tidak apa."
Secepat kilat, Younghee berlari ke arah lemari pakaian. Dia mengobrak-abrik isi lemarinya, lalu menemukan sebuah long-dress berwarna rose quartz yang sesuai dengan kriteria. Younghee sedikit bersyukur karena dulu dia pernah menjadi bridesmaid kakak sepupunya yang diharuskan memakai gaun warna ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
OH MY! || mingyu ✔
Fiksi Penggemar[18+] "Why you keep turning my heart on and off? However about you? I didn't say I didn't like it." - Oh My!, Seventeen Younghee dan Mingyu dipertemukan oleh sebuah kejadian yang memalukan. Mingyu kesal dan membenci Younghee karena perempuan itu tel...