4.Pemaparan Naveeza

142 11 0
                                    

Keesokan harinya...

Pukul 01.30

Naveeza bangun dari tidurnya bersiap untuk shalat tahajjud.

Pukul 02.00

Para santri mulai bangun, terkecuali Naveeza yang sudah siap sejak 20 menit yang lalu.

"Eh, Naveeza.. Udah bangun lagi." Ujar Dienisa sambil mengucek matanya.

"Iya, Ca." Jawab Naveeza tersenyum.

Setelah Syifa, Hana, dan Dienisa siap. Mereka berempat pergi bersama menuju mesjid.

Dimesjid (shaff akhwat)

"Eh, kayaknya baru liat. Santri baru, ya?" Tanya seorang santri akhwat sambil tersenyum.

"Iya." Jawab Naveeza tersenyum.

"Saya santri akhwat kelas 3 SMA disini, nama saya Nita. Kalau kamu?" Ucap kak Nita.

"Saya santri akhwat kelas 2 SMA disini, kak. Nama saya Naveeza." Jawab Naveeza tersenyum.

"Oh, gimana hari pertama jadi santri?" Tanya kak Nita.

"Maaf, kak. Saya sudah asrama sejak SMP. Jadi sudah terbiasa." Jawab Naveeza ramah.

"Oh, hebat. Dari SMP udah asrama. Ngomong-ngomong, kamu udah hafal berapa juz?" Ujar kak Nita.

"Saya takut dibilang riya, kak. Kalau saya kasih tau." Jawab Naveeza ragu.

"Ga akan lah. Disini kita semua husnudzan, kok." Ucap kak Nita tersenyum ramah.

"Alhamdulillaah, saya sudah hafal 29 juz, kak." Jawab Naveeza tersenyum dengan suara agak pelan.

"Maasyaa Allaah.. Hebat, kakak aja baru 6 juz, lho." Ujar kak Nita tersenyum.

"Alhamdulillaah, kak." Ucap Naveeza tersenyum.

Setelah shalat tahajjud, para santri membaca Al-Qur'an bersama dengan dibimbing ustadz Zamzam didepan.
Sampai adzan subuh tiba, lalu mereka shalat berjama'ah. Setelah shalat berjama'ah, seperti biasa selalu ada kuliah subuh dengan ustadz Zamzam pemateri nya.

Sampai akhirnya, kuliah subuh selesai sampai pukul 06.00. Lalu diadakan tanya jawab, baik yang berkaitan dengan materi maupun tidak. Sebelum mengajukan pertanyaan, santri yang bertanya harus menyebutkan nama dan kelas.

"Baiklah, apakah ada yang ingin ditanyakan?" Tanya ustadz Zamzam.

Ada dua orang santri yang mengacungkan tangan, dari santri akhwat satu orang dan santri ikhwan satu orang.

"Baik, silahkan dari santri akhwat dulu untuk berdiri, sebutkan nama, dan kelas." Ucap ustadz Zamzam.

Santri akhwat itupun berdiri, santri tersebut sudah memegang mic yang diserahkan oleh ustadzah Maryam yang duduk bersebelahan dengannya.

"Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh(u)." Ucap santri akhwat tersebut.

"Wa'alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakatuh(u)." Jawab semua.

"Nama saya Naveezazura Aizakiyatulhilya Arsy Al-Fatih. Dari kelas XI Bahasa Arab 1 Putri." Ucap Naveeza.

"Silahkan, Naveeza." Persilahkan ustadz Zamzam.

"Saya ingin bertanya mengenai hal diluar materi. Bagaimana cara kita menjaga hati kita khususnya remaja seperti kami yang terkadang mungkin beberapa dari kami tersungkur karena cinta sesaat di usia remaja yang semu, cara menghindarinya bagaimana? Lalu agar tidak menanam benih itu ditanah hati yang belum tentu milik kita dan agar benih yang tumbuh dapat dipetik oleh orang yang tepat di akhir penantian. Terimakasih, wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh(u)." Tutur Naveeza panjang lebar yang membuat beberapa dari santri akhwat terkena hantaman perih dari pertanyaan Naveeza, begitupun ikhwan.

Namamukah Yang Tertulis Di Lauhul MahfudzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang