7.Mempermainkan

86 8 0
                                    

Setelah semua perwakilan menyerahkan nama peserta yang akan mengikuti lomba pada ustadz Zamzam, ustadz Zamzam menyebutkan kembali nama-nama peserta yang akan mengikuti lomba dalam rangka memperingati tahun baru Islam.

"Baiklah, semua sudah mengumpulkan?" Tanya ustadz Zamzam.

"Sudah." Jawab para santri akhwat dan ikhwan.

"Baiklah kalau begitu, ustadz akan menyebutkan ulang nama peserta yang mengikuti lomba, karena ditakutkan ada kesalahan, ya." Ucap ustadz Zamzam.

"Baik, ustadz." Jawab semua serempak.

"Untuk perwakilan kelas 10 akhwat, lomba murattal diwakili oleh Pika, lomba ceramah diwakili oleh Fanya, lomba cerdas cermat oleh Tia, Lita, Lisa, dan terakhir yaitu lomba nasyid diwakili oleh Pita, Gita, dan Lia. Selanjutnya, perwakilan kelas 10 ikhwan, lomba murattal diwakili oleh Adnan, lomba ceramah oleh Ghifari, lomba cerdas cermat oleh Alif, Aldo, dan Taufan, serta lomba nasyid oleh Faizal, Dani, Dika. Selanjutnya, perwakilan kelas 11 akhwat, lomba murattal diwakili oleh Naveeza, lomba ceramah oleh Naveeza, lomba cerdas cermat oleh Naveeza, Hana, dan Syifa, serta lomba nasyid oleh Naveeza, Syifa, dan Dienisa. Selanjutnya, perwakilan kelas 11 ikhwan, lomba murattal diwakili oleh Naveez, lomba ceramah oleh Naveez, lomba cerdas cermat oleh Naveez, Reyndra, dan Rafa, serta lomba nasyid oleh Naveez, Bayu, dan Reyndra. Selanjutnya, perwakilan kelas 12 akhwat, lomba murattal diwakili oleh Nia, lomba ceramah oleh Patiah, cerdas cermat oleh Nisa, Nita, Nia, serat nasyid oleh Vida, Mila, Mira. Selanjutnya, perwakilan kelas 12 ikhwan, lomba murattal diwakili oleh Alvin, lomba ceramah oleh Dendi, lomba cerdas cermat oleh Galih, Fahri, Fikri, serta nasyid oleh Aldi, Fahmi, dan Azhar. Bagaimana, apa semuanya termasuk menjadi peserta lomba?" Tutur ustad Zamzam.

"Sudah, ustadz." Jawab semua serempak.

"Alhamdulillaah, kalau begitu siapkan baik-baik untuk lomba nanti. Jangan terlalu tegang, rileks saja, ya. Kepada para santri yang mengikuti lomba, semoga saat perlombaan nanti dan saat latihan untuk perlombaan nanti dilancarkan." Tutur ustadz Zamzam.

"Aamiin." Ucap para santri serempak.

...

Para santri yang menjadi peserta lomba mulai mempersiapkan diri untuk lomba di hari Sabtu pekan ini. Sampai akhirnya, tak terasa hari Sabtu pun tiba.

Pukul 05.30

Di kobong Naveeza dengan ketiga temannya. Naveeza sudah bersiap dengan mengenakan kerudung persegi empat panjang berwarna hitam dengan gamis berwarna hitam yang panjang dengan mengaitkan bros bunga berwarna gold di kerudungnya yang membuat penampilannya semakin indah dilihat.

"Assalaamu'alaikum." Ucap ketiga orang temannya yang baru datang.

"Wa'alaikumussalaam." Jawab Naveeza tersenyum.

"Maasyaa Allaah, kamu cantik, anggun, plus berwibawa banget. Semoga sukses, yaaaaa." Ujar Dienisa tersenyum.

"Alhamdulillaah, aamiin. Kalian juga cantik, kok." Jawab Naveeza tersenyum ramah.

"Ini nomor peserta ceramah, Nav. Pagi ini, lomba ceramah dulu. Sayangnya, kamu kebagian terakhir. Padahal kita pingin ngeliat kamu tampil pertama, lho." Ujar Syifa.

"Oh, ya udah ga apa. Yang penting tetep kebagian, 'kan?" Ucap Naveeza tetap semangat.

"Iya juga. Ya udah, kita ke lapangan, yuk. Yang lain udah pada kumpul juga." Ajak Hana semangat.

"Ayo." Jawab semuanya semangat.

Tak henti Naveeza mengucap basmallah dalam hati, serta berdo'a agar dilancarkan segala sesuatunya saat lomba nanti.

...

Nomor peserta pertama ceramah adalah Naveez. Ia selalu mendapat juara pertama, karena ceramahnya yang berbeda dari yang lain. Tak lama, ceramahnya pun berakhir. Sampai akhirnya peserta terakhir dipanggil, yaitu Naveeza.

...

Di akhir ceramah...

"... Jadi, apa kalian masih mau mempermainkan Allah? Sedangkan kita sendiri tidak mau ada orang yang mempermainkan kita apalagi mengenai cinta! Saudara, saudari ku.. Jika masih ada yang bertanya, apakah aku bisa menghijabi hati? But, it's okay. Everything's gonna be alright by the time and everything happens for a reason. Then, God always knows what's best. Dan jangan lupa, bulan karena cinta manusia kita berhijrah dan menjaga diri, tapi karena kita mengharapkan cinta Allah. Ketika Allah sudah mencintai kita, maka biarkan Allah yang memilihkan hati yang Allah cintai untuk mencintai kita. Jadi, jangan berpikir takut ga kebagian jodoh, karena apa? Ketika kita menjaga kehormatan kita sebagai singlelillah atau jomblo mulia serta bisa disebut juga IJOTOMAT (ikatan jomblo terhormat) itu ibarat sedang berpuasa. Nafsu syahwat dan hasrat diredam kuat-kuat demi agama. Kelak, ketika menikah barulah dirasakan nikmatnya berbuka yang tiada tara. Sebagai penutup ceramah saya yang mengenai hijrah cinta, saya tutur dengan sebuah rangkaian yang saya buat, ingat saudara dan saudari ku.. Jangan pikirkan apa kata orang diluar sana yang mengejek kita karena belum memiliki pasangan (tidak pacaran). Hidup itu tidak untuk memikirkan apa yang mereka katakan, tapi pikirkanlah apa yang Allah katakan. Sekian dari saya, mohon maaf apabila ada salah kata, ucapan, maupun perbuatan. Karena saya juga tercipta sebagai manusia yang tempatnya khilaf dan salah namun tetap berpeluang untuk bertaubat. Akhirul kalam, wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh(u)." Tutur Naveeza panjang lebar.

Ceramahnya membuat semua yang ada disana tersentuh, tak bisa berkata.






Mudah-mudahan suka, hehe☺🙏

Namamukah Yang Tertulis Di Lauhul MahfudzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang