Loving You #1 : Arya & Natasha

Kesalahpahaman - Natasha

NATASHA POV

"Arya mau turutin kemauan Dad untuk sekolah bisnis, selain itu Arya juga bakal ngelanjutin perusahaan Dad. Arya mau nikah sama Natasha. Arya mau bertanggung jawab karena Arya udah berbuat hal kelewatan sama Natasha. Natasha ga hamil tapi Arya mau bertanggung jawab."

WHATTTT???? Arya ngomong apa???

Arya mau jatuhin harga dirinya di depan orang tuanya dengan omongannya yang bisa disalahartikan itu???

Aku kaget. Benar-benar kaget.

PLAKKKK

Satu tamparan udah mendarat keras di pipi Arya. Aku ga bisa menjerit ataupun menyelamatkan. Aku masih membeku. Bagaimana mungkin Arya ngomong kayak gitu?

"APA YANG ADA DI PIKIRAN KAMU, SON! HAH??!" teriak ayahnya Arya.

Bahkan Arya sudah ditarik bajunya dan berdiri berhadapan dengan ayahnya. Arya ga terlihat takut sama sekali tapi dia juga ga membalas.

Bukkk

Satu tinjuan mendarat di pipi Arya lainnya. Aku dan ibunya Arya masih membeku. Hanya menatap Arya yang dipukuli ayahnya tanpa bisa berbuat apa-apa. Sebenarnya apa yang ada di pikiran Arya?

Bukkk...

Pukulan lainnya mendarat di perut Arya dan sekarang Arya udah terduduk di lantai menahan sakit.

"PIKIRKAN ULANG PERBUATANMU SON!" teriakan penuh amarah mengeleggar.

"Aku sudah memikirkannya Dad!" Kata Arya yang berusaha bangkit berdiri.

Natasha! Sadar... kamu harus berbuat sesuatu sebelum ayahnya Arya menghajar Arya untuk entah yang keberapa kali.

PLAKKK

Sakit!

"NATASHA!" teriak Arya yang menarikku menjauh dari ayahnya.

Aku hanya bisa memegang pipiku yang tadi terkena tamparan ayah Arya. Sakit sekali. Jadi dari tadi Arya menerima pukulan sesakit ini? Astaga... bahkan sekarang aku bisa merasakan darah yang mengalir di mulutku.

"Om... Maaf, ini Cuman kesalahpahaman aja. Saya ga kenapa-kenapa." Kataku cepat.

Arya sudah menarikku menjauh. Ayah Arya menatapku menyesal. Ibu Arya yang sudah sadar dari kekagetannya langsung menghampiri suaminya dan mengajaknya kembali duduk.

"Natasha! Tolong jangan bicara apapun..." kata Arya memelas. Maksudnya apa?

"Om. Tolong jangan marah sama Arya, ini ga seperti yang Om bayangkan! Arya, kamu harus jelasin yang sebenarnya!" kataku yang sudah kembali duduk di tempat semula.

"Natasha! Tolong! Jangan bikin aku percuman kena amukan ini!" kata Arya menatap kedua mataku memohon.

Aku masih bingung. Maksud kamu apa Arya?

"Arya, mending kamu ke kamar. Bawa Natasha sama kamu. Obatin lukanya. Nanti kita baru bicarain masalah ini lagi." Kata ibunya Arya tegas.

Arya hanya mengangguk. Dia menggandeng tanganku, meninggalkan meja makan dan membawaku menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua. Arya membuka pintu dan mempersilahkan aku masuk. Sebelumnya aku masih bisa mendengar suara ayah dan ibunya Arya saling berteriak.

Astaga! Apa yang udah kamu perbuat Arya. Kenapa kamu malah bikin keributan dan membawa aku ke masalah ini?

"Arya! Sekarang jelasin ke aku. Maksud kamu apa ngomong begitu?" tanyaku saat pintu sudah tertutup.

"Natashaaa..." kata Arya yang berjalan mendekat ke arahku. Aku mundur.

"Arya. Kamu tuh mikir apa sih? Kamu tau ga apa yang kamu bilang tadi?" kataku ga sabar. Rasanya aku benar ingin membongkar isi kepala Arya dan mencari tau segera apa yang dia lakukan tadi.