Cinta - Natasha

12.1K 718 2
                                    

NATASHA POV

Aku ikut meeting dengan Daddy. Ikut kak Rega beli baju dan makan siang. Pergi ke butik buat fitting baju. Pergi ke undangan makan malam sama kak Rega.

Semua menyenangkan!

 Pas aku pulang udah jam sebelas malam, orang rumah semua bilang Arya belum pulang. Mereka suruh aku yang menunggu Arya sampai pulang sementara mereka mau menikmati tidur. Loh?

Jujur saja, aku khawatir. Setelah selesai mandi dan berberes-beres, aku melihat jam. Sekarang udah jam dua belas malam, dan Arya belum pulang. Dia kemana?

Aku telepon aja kali ya? Iya, aku telepon aja. Daripada dia ga ada kabar. Siapa tau dia ketiduran seperti waktu nungguin aku selesai kerja di restoran dulu.

Dering kelima telepon diangkat.

“Halo?” suara di seberang sana. Cowok. Tapi bukan suara Arya.

“Halo. Ini siapa? Arya dimana ya?” tanyaku ragu. Apa aku salah telepon ya?

“Saya Dion, Arya mabok di club. Saya ga bisa anter pulang, ini siapa ya?” Tanya Dion. Oh, jadi Arya lagi sama Dion, teman baiknya di sekolah itu.

Bentar. Arya mabok??? Di club???

“Dion, ini aku Natasha. Kamu sama Arya dimana? Smsin aku tempatnya. Aku ke sana.” Kataku cepat.

Aku langsung memanggil Mang Asep, supir keluarga yang kebetulan siap dua puluh empat jam di rumah untuk menyiapkan mobil. Aku sendiri mengganti piyamaku dengan baju yang lebih pantas untuk keluar rumah. Setelah menerima sms tempat Arya berada, aku segera meminta Mang Asep ngebut melintasi kota Jakarta yang sepi ini.

Saat sampai, aku langsung berlari masuk ke dalam club. Ku cari Arya dan Dion. Sepertinya Dion sadar dengan kehadiranku dan melambai ke arahku.

“Nat, kok lu nelepon Arya?” tanya Dion bingung saat aku menghampirinya.

 “Iyaaa! Boleh kamu bantu aku bawa Arya ke mobil???” tanyaku. Aku harus sedikit berteriak supaya suaraku terdengar. Tempat ini terlalu berisik dengan suara musik menghentak-hentak.

Dion lalu membawa Arya keluar dari club ke parkiran mobil. Mang Asep dengan sigap membantu membuka pintu mobil dan menidurkan Arya di jok penumpang.

“Makasih ya. Maaf ngerepotin kamu.” Kataku tulus kepada Dion.

Dion sepertinya bingung. Dia bahkan menatap ke arahku heran. Memangnya aku kenapa?

“Harusnya gue yang bilang gitu ke lu. Gue kan sohibnya. Kok lu bisa deket sama Arya? Hubungan lu apa?” tanya Dion penasaran.

Oh iya! Semua masalah tunangan ini kan mendadak banget, Dion mana mungkin tau.

Aku merongoh tasku mencari sesuatu.

“Ini, buat kamu. Maaf mendadak banget.” Kataku sambil menyerahkan undangan pertunangan aku yang untung saja tersimpan satu di dalam tasku.

“Undangan?” Tanya Dion heran. Aku hanya mengangguk. Menunggu dia membuka undangan itu dan selesai membaca.

Seperti yang bisa ditebak, Dion melotot kaget ke arahku dan ke arah mobil, menembus ke arah Arya.

“Arya tunangan sama lu?! Gimana bisa??? Kenapa mendadak banget??? Ini seriusan? Tinggal seminggu lagi?” Tanya Dion bertubi-tubi.

“Iya. Kamu dateng ya?” kataku. Bingung juga bagaimana menjawab pertanyaan Dion.

“gue pasti dateng kalo diundang, tapi gue ga ngerti…” kata Dion.

“Mmhh.. kalo bingung kenapa, mending kamu nanya sama Arya aja. Aku bingung juga jelasinnya.” Kataku.

Bingung juga kan kalau aku jelasin ke Dion cerita aku sampai bisa tunangan sama Arya. Apalagi semua bisa terjadi hanya dalam beberapa hari.

Loving You #1 : Arya & NatashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang