part 1

1.5K 110 3
                                    

Happy reading~~~~



----------

"Pelajaran pagi ini kita mulai, buka pelajaran yg telah kita pelajari sebelumnya,1 jam pelajaran kita gunakan untuk belajar dan 1 jam lagi kita adakan ulangan mengerti?!" Ucapan guru itu membuat seluruh murid yang berada di kelas itu, merengut tidak suka.

"Kenapa!?  Kalian ingin menentang saya?" Bentak sang guru.

"Dasar guru aneh!" Teriakan berani dari salah satu murid itu, membuat guru dan juga teman-temannya menatap ke arahnya.

"Siapa yang berani-beraninya mengucapkan hal itu tadi!?" Sang guru menatap nyalang ke arah muridnya satu persatu yang beberapa dari mereka mulai menunjukkan wajah takut. Mungkin beberapa nya lagi tidak, karena sudah biasa dengan kemarahan tidak jelas dari sang guru.

"Saya akan bertanya sekali lagi, siapa yang berani mengatakan hal seperti tadi." Kembali guru itu bertanya, kelihatan sekali kalau guru tersebut sudah sangat marah. Bagaimana tidak, dia di hina oleh muridnya sendiri. Dan itu bukan hal yang bisa termaafkannya. Dia harus menghukum orang yang dengan berani nya menghina guru yang paling di hormati para murid di sekolah ini. Mungkin pengecualian dengan murid-murid kelas yang sedang di masuki nya ini.

"Saya Ssaem!" Seorang murid berdiri dan menjawab lantang pertanyaan sang guru seakan tidak takut sama sekali dengan kemarahan guru tersebut. Dan sang guru yang awalnya ingin marah dan membentak siswa tersebut, justru menahan ucapannya dan menghela nafas sabar.

"Kenapa Ssaem? " Jimin, murid yang telah dengan berani nya menghina guru nya sendiri bertanya dengan tatapan polos nya kepada sang guru. Ingin sekali guru itu mencaci maki sang murid. Namun dia tidak bisa melakukannya, bisa-bisa dia kehilangan pekerjaannya.

"Baiklah kali ini kau saya maafkan."

Entah apa yang membuat guru itu tidak berani menghukum murid nya sendiri padahal sang murid memang bersalah.

"Jika bukan karena anak dari pemilik sekolah sudah ku campakkan kau dari kelas ku sekarang juga" Sang guru menggerutu dalam hati, mengumpat sang murid yang berani melawannya.

Jimin kembali duduk di bangkunya dengan gaya angkuh khas yang selalu di keluarkannya. Teman-temannya tengah menatap saat ini, dengan tatapan yang campur aduk. Namun namja yang di ketahui merupakan anak dari pemilik sekolah itu hanya duduk acuh tanpa perduli dengan tatapan yang tengah tertuju padanya.

"Psst.. Hei apa yang kau lakukan? Bisa-bisa kau kena amukan Chanyeol appa lagi." Bisikan yang berasal dari seorang murid yang ada di  samping meja nya membuat Jimin menoleh. Itu Daniel, sahabat masa kecilnya dan juga teman bertengkar nya. Bukan cuma Daniel, Hoshi dan Sehun juga adalah sahabat masa kecil namja bantet itu.

"Sudahlah kau tenang saja." Jimin menjawab dengan tenang, seakan-akan hal itu bukan masalah besar.

"Aishh.. Dasar anak ini."

"Sudahlah, Daniel. Berhenti menasihatinya, dia tidak akan mendengarkanmu." Ucapan dari Sehun membuat Daniel diam dan kembali duduk diam di posisi duduknya saat ini.

-
-
-
-

Tring...Tring...Tring...

Suara bel yang berbunyi menandakan satu les mata pelajaran telah berakhir. Dan saat nya masuk ke les berikutnya, yang artinya  bagi kelas XI-Mipa 1 saat nya melaksanakan ulangan harian yang telah di ucapkan sang guru tadi.

"Letakkan tas kalian di depan. Baik ponsel atau pun 'kopekan' kalian silahkan antarkan ke depan. Kalian tau kan konsekuensi nya kalau kalian berani berbuat curang di pelajaran saya??" Ucapan dingin namun tegas itu membuat semua murid takut dan memilih meletakkan semua 'kopekan' mereka.

Couple Goals [K-idols Couple] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang