Part 8

772 77 10
                                    

Voment jangan lupa😘😘...













CHAPTER 8

Sudah tiga hari sejak kejadian itu, Hoshi sama sekali tidak ingin berbicara dengan Woojin maupun Daniel. Setiap kali kedua orang itu mengajak nya berbicara, Hoshi selalu berpura pura sibuk dan akhirnya tidak mendengarkan mereka berbicara. Woojin paling tidak bisa jika di diamkan hyungnya itu, dia tidak senang saat Hoshi tak mau tersenyum dengannya lagi seperti biasa.

Hoshi sebenarnya tidak marah pada Woojin maupun Daniel, dia hanya sedang mengerjai kedua orang itu. Dan sekalian itu juga adalah pelajaran untuk mereka, bukannya belajar malah berbuat hal yang tak baik.

"Ini semua salahmu." Protesan itu di tujukan Woojin pada Daniel yang tengah bermain game di ponsel miliknya seperti biasa.

Di kelas hanya ada Daniel, Woojin dan Jimin yang sedang duduk memandangi mereka tak mengerti dan juga beberapa siswa lainnya yang sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.

"Enak saja kau. Sudah jelas jelas ini salahmu.Jadi orang susah di bilangi.'' balas Daniel membuat Woojin makin kesal.

Ini kan kesalahan si bodoh itu kenapa jadi dia yang kena. Dasar Kang Daniel gila.

"Hei Tuan, kalau kau tidak merebut bukuku kemarin itu tidak akan terjadi kau tau.."

Pertengkaran diantara kedua seme dan uke itu akan dimulai sebentar lagi, bukan akan dimulai namun memag sudah mulai sedari tadi.

"Aku hanya ingin kau menghentikan pelajaran yang membosankan itu. Kalau kau menuruti ku saat itu mungkin sekarang Hoshi hyung tidak akan salah paham pada kita.''

"Yak. Kenapa jadi aku yang salah!!"

"Memang kau yang salah bukan?"

"Aishh.. kau ini benar benar.."

Daniel langsung berlari menghindari Woojin yang sudah berniat ingin memukul nya. Woojin sudah mengepalkan tangannya kearah Daniel bersiap untuk melayangkan tinju khas miliknya pada wajah Daniel.

"Kemari kau.." Ucap Woojin sambil terus berlari keliling kelas mengejar Daniel yang masih saja menghindar darinya.

Jadilah keduanya berlarian saling kejar mengejar di dalam kelas. Yang lainnya ingin protes tapi takut, Woojin jika sudah seperti ini pasti sangat menyeramkan. Yang ada wajah mereka pasti tidak akan utuh lagi kalau sudah berhadapan dengannya yang seperti ini.

Bruuk..

Woojin terjatuh ke lantai saat kaki Jimin menyekangnya yang ingin berlari melewati meja Jimin. Anak itu sengaja membuat kaki nya ada disitu agar Woojin terjatuh dan berhenti mengejar Daniel. Kurang ajar memang, namanya juga Park Jimin. Orang dengan seribu kejahilan.

"Akh..."

Woojin meringis kala badan nya terhempas ke lantai akibat sengkangan kaki Jimin. Woojin duduk dan langsung memegang lututnya yang mungkin saja terasa sangat sakit. Daniel yang mendengar nya langsung berhenti dan menoleh kebelakang. Betapa terkejutnya Daniel saat melihat Woojin yang tengah terduduk di lantai dengan memegang lututnya sambil meringis kesakitan. Sontak saja Daniel langsung mendekati Woojin dan melihat keadaan pemuda itu.

"Kau tak apa?" Tanya Daniel sambil mendekati Woojin dan menyamakan posisi mereka.

Belum juga ia sempat memegang lengan Woojin berniat membantunya, tangannya sudah lebih dulu ditepis oleh sang empunya.

"Woojin kau tak apa?" Woozi yang baru saja datang langsung terkejut begitu melihat sahabat sudah ada di lantai dengan keadaan terduduk dan meringis kesakitan.

Couple Goals [K-idols Couple] [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang