"Meg, kau ngerasa gak kalo Sela berubah?" tanya Neza.
Mega menatap bingung, "Maksudnya?"
"Semenjak dia punya teman baru, dia ngelupain kita," Neza menghembuskan nafas sebentar sembari menatap langit. Air mata mulai menetes dimatanya.
"Apa aku yang baperan ya?" Neza menatap lurus ke arah Mega.
Mega menepuk pelan pundak Neza dan berkata, "Aku tau apa yang kau rasain. Tapi saat nya kita mulai berfikir untuk diri masing-masing aja ya."
Setelah mengucapkan kata itu, Mega pergi meninggalkan Neza. Ia hanya menatap kepergian Mega dengan sendu.
Yang gak aku harapkan akhirnya terjadi.
Neza membuka tas nya untuk mengambil foto. Sejenak ia memandang foto yang terdapat 4 perempuan tersenyum gembira, ia membalikkan foto itu dan kembali melihat tulisan di foto itu Berbicaralah seperti teman, Melindungilah seperti saudara.
Foto itu ia koyak hingga bagian terkecil. Dan ia buang diatas udara. Melihat potongan foto yang beterbangan di udara membuat hatinya kembali teriris. Tak terasa persahabatannya telah kandas hanya kesalah pahaman.
Neza kembali memandang awan yang mulai menggelap akhirnya ia memutuskan beranjak pergi.
Akhirnya awan hitam datang dan membuat kami terpisah untuk mencari tempat berteduh.
Cerita ini kisah nyata yang sebagian cerita nya saya bumbuin dengan racikan.
Hanya kisah biasa tidak spesial, tapi mampu melepaskan emosi saya.
Baca bila tertarik!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Drastic Changes
Teen FictionDari awal kami selalu bersama. Menyelesaikan masalah, hingga membuat gaduh. Tapi sekarang begitu terasa regang, sama-sama egois, tak mau mengalah. Sebuah persahabatan tidak selama lurus bagai air yang mengalir. Kadang kala pasti akan tergoyang karen...