First moment

16 6 1
                                    

Senin, 2013

Semua murid di SMA N 4 MEDAN tengah bersiap untuk upacara. Barisan paskibra menyiapkan bendera. Upacara kali ini berbeda sebab ada tamu penting yang dateng.

Ups... Bukan polisi, mentri atau pun sebagainya. Tetapi siswa dari sekolah itu yang telah tamat dan mendapat beasiswa ke California.

Ia diundang untuk memberi motifasi kepada seluruh siswa.

Tak terasa bel telah berbunyi yang mendadakan upacara siap dimulai.

Sang protokol memulai acara. Memula dari para pleton menyiapkan barisan, hingga sampai kepada amanat.

"Katanya yang dateng cogan coy," ucap Neza pelan.

"Masa sih?" tanya Mega yang barisannya tepat disebelah Neza.

Sela yang mendengar bisikan-bisikan setan. Akhirnya penasaran. Ia memajukan tubuhnya untuk lebih dekat dengan Mega yang barisannya tepat didepannya.

"Bahas apaan?"

"Yah, orang belakang kepo juga," kekeh Mega.

"Ada cogan dateng cuy." Sela yang melihat gestur bibir Neza, menunjukkan smirk nya!

Mega kembali memundurkan tubuhnya ketika ada guru yang lewat dibarisannya.

Mereka bertiga kembali hening. Jangan tanya kemana yang satu lagi.
Tata, bukan tipe orang yang suka mengejar cogan dalam hidupnya ia hanya menyukai satu hal, yaitu Kimia.

Sampai pernah menjadi perdebatan bodoh Neza dan Mega.

"Emang dia bisa nikah sama kimia apa? "

Mega menoyor pelan kepala Neza. "Mana bisa. Situ kira kimia orang"

"Yah abis kau bilang Tata cuman sukanya sama kimia. Kalau kaya gitu dia gak bisa nikah dong. Kimia kan bukan lelaki." Neza kembali menimang pemikirannya.

"Diem dah Nez, berisik," sentak Mega.

Dug.. Dug...

Mikrofon itu dipukul pelan.

Semua murid di setiap barisan sangat hening tidak ada suara sedikit pun.

Neza, Sela, dan Mega menatap arah podium dengan terkagum. Pasalnya di podium terlihat lelaki dengan penuh wibawa.

Ardiansyah, salah satu murid terbaik di SMA ini. Dengan sikap lugunya dan sopan menambah nilai plus bagi dirinya. Dia bukan pria yang memikiki tubuh tegap, hidung mancung, dan lesung pipit. Ia hanya pria biasa dengan senyum andalannya.

Kaya mana gak dibuat klepek anak orang. Selain pintar di dalam pelajaran. Dia termasuk anak sastra. Dia suka sekali semua hal mengenai sastra.

"Selamat pagi semua" suara bass terdengar menggema.

"Pagi"

"Sebenarnya tidak banyak yang saya ingin sampaikan, tetapi saya hanya akan memberi tahu pada teman-teman semua. Jangan terlalu stress memikirkan pelajaran. Bawa santai saja, kalian harus mengulang dan mempelajari lebih dalam."

Semua murid mendengarkan dengan seksama ceramah singkat nya.

"-- saya juga mau memberi tahu bahwa saya membuat sebuah perlombaan sastra. Lebih tepatnya perlombaan puisi. Hanya dicari tiga pemenang. Dan pemenangnya akan mendapatkan beasiswa. Sebenarnya saya bekerja sama dengan para dosen sastra di Universitas saya--"

Neza merasakan ada sebuah tepukan pelan dibahu kanannya. Ia menoleh kebelakang.

Ia melihat Tata tersenyum kearahnya sembari mengangguk kepalanya. Neza yang bingung, akhinya menatap lurus kedepan kembali.

Gila.. Selain suka kimia dia juga suka gue..

Drastic ChangesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang