Satu

820 131 7
                                    

"Hei! "  
"Ah, ya?. "   Angel kaget karna tepukkan yang baru saja mendarat di pundaknya. Satu kata yang dapat melukiskan pemikiran Angel saat menatap sosok di depan nya ini yaitu 'SEMPURNA'.

Wajahnya mulus bersih tampa ada rambu rambut halus di sekitar rahangnya yang terlihat begitu kokoh. Mata netra coklat yang di topang oleh hidung kokoh nah mancung, serta bibir yang agak tebal tapi malah menambah kesan sexy.

"Eumm apa kau mengenal ku? "    Angel bertanya ragu pasalnya sosok di depan nya ini terus menatap nya tampa berkedip tak lupa di ikuti senyum manis yang memabukkan.

"Ah, ya perkenalkan aku Luvian "   
Luvian mengelurkan tangan nya sebagai tanda hormat untuk sebuah awal tanda perkenalan.

Angel masih mematung, ragu untuk membalas uluran tangan Luvian. "Hei? "    Luvian mengibas ngibaskan tangan nya di wajah Angel, karna sedari tadi Angel hanya menatap tangannya tampa berniat membalasmya.

"Eumm Angel "   akhirnya Angel membalas uluran tangan Luvian, menambah lengkung di sudut bibirnya. Angel merasa ada yang aneh dengan kehadiran Luvian, Angel merasa Luvian tidaklah semdiri!.

"Ah, siapa dia? Kenapa mengikutti pria yang bernama Luvian ini? "   batin Angel menatap sosok perempuan berkebaya, seperti kebaya pernikahan yang di gunakan oleh orang-orang yang beradat jawa.

"Angel? " 
"Ha iya? Kenapa? "
Luvian terkikik geli, pasalnya ekspresi Angel sangatlah lucu saat terkaget seperti ini

"Hahaha kau Lucu sekali, kenapa selalu melamun hemm? "
Luvian duduk di sebelah Angel tampa perlu izin dari siapapun karna begitulah Luvian, apa yang di inginkan dan apa yang akan di lakukan tak ada yang bisa melarang dan menolak nya.

"Eh, itu enggak kok". Angel menggeser duduk nya canggung, walau bukan pertama kalinya bagi Angel berada di dekat cowok tampan seperti Luvian, tapi Entah kenapa berada di samping Luvian sangatlah mencanggungkan bagi nya, di tambah sosok perempuan yang selalu berjarak 5 meter di belakang Luvian, terus menatap nya tak suka seakan Angel telah menyentuh sesuatu barang milik nya.

"Apa kah dia mempunyai pengikut? "   guman Angel pelan namun masih dapat di dengar Luvian.
"Siapa? "   Luvian mengedarkan pandangannya namun tak menukan siapapun, kecuali sepasang remaja yang tadi berciuman tengah beranjak pergi meninggalkan tempat mereka duduk tadi.

"Bukan siapa siapa ".
Elak Angel yang sekarang mengemas tas dan buku nya bersiap pergi karna mendung telah tampak yang akan menandakan hujan sebentar lagi jatuh di bumi ini.

"Kau mau pergi?. "     

Luvian memegang pergelangan tangan Angel yang hendak beranjak meninggalkannya.
   "Eumm iya, sudah sore dan juga hujan akan turun sebentar lagi".
 
Angel berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman Luvian, namun nihil karna bagaimana pun tenaga seorang wamita tidak akan bisa menandingin tangan pria yang tentunya dengan tenaga lebih dari nya

"Kau akan pulang kemana? Bisa aku mengantar mu? "  
untuk pertama kali nya Luvian menawarkan tumpangan pada seseorang yang asing dalam hidup nya semesemenja kepergian calon istri nya yang sampai sekarang tak tahu di mana keberadaan nya

"Terimakasi, tapi aku bisa pulang sendiri. " 
 
tolak Angel halus, dan pertama kali juga bagi Angel menolak seseorang yang baru di kenal nya yang menawarkan nya tumpangan serta memegang tangan nya dengan halus.

"Oh ayolah, mobil ku masih muat untuk satu orang lagi. " 
tampa persetujuan dari empu nya tangan Luvian menarik tangan Angel menuju mobilnya yang pasti dengan dengan segala teriakkan Angel.

"Dasar pria! Suka seenaknya saja!. " 
Dengus Angel.

Kini Angel tengah berada di dalam mobil mewah milik Luvian. Satu hal yang dapat menggambarka keadaan mobil Luvian, yaitu nyaman. Walau ada beberapa baju, seperti jas kantor tergantung di mobil Luvian, Tapi tak berdampak buruk bagi ke bersihan dan kenyamanan mobil Luvian.

Hal yang sedari tadi tak Angel sadari, tapi sekarang Angel mengetahui nya yaitu, sosok yang sedari tadi mengikutti Luvian ini seperti nya meninggal secara tidak wajar. Bukan tampa alasan Angel mengemukakan pikiran nya. Ya! Karna Angel pernah melakukan nya, ralat! Lebih tepat nya sering!.

Wajah nya yang tertutup rambut, tak menghalangi keadaan wajah nya yang dapat di katakan sangat mengerikan.

Alis mata nya sebelah kiri telah hilang, kemungkinan di singkirkan menggunakan pisau dengan ketajaman hampir se tajam pisau silet. Tak lupa banyak ukiran indah yang sudah jelas di lakukan menggunakan pisau yang berbeda pula.

Leher nya seperti hampir putus, dengan jejak seperti tali tambang di tempat bekas sayatan pisan juga terpatri.  'wanita yang malang' batin Angel.

- aku tidak suka permainan,karena sekali aku bermain aku ingin bermain dengan darah-

psycho and indigo [ ON GOING ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang