Tiga

591 104 4
                                    

Lama dengan praduga siapa pembunuh yang mempunyai keahlian dan peralatan yang ia kagumi,sampai-sampai Angel tak sadar jika ia telah dekat dengan rumah nya.

"Rumah mu disini?". Tanya luvian pada Angel.  Angel yang sedari tadi tak memperdulikan keberadaan Luvian Masi tak mendengar perkataan Luvian.

"Hey? Kenapa terus melamun hemm?"
Luvian menepi kan mobil nya,mencoba fokus pada Angel.

"Ah,bukan apa-apa" Angel menggaruk leher nya yang tak gatal. "ah rumah ku sudah dekat,sebaik nya aku turun disini saja"

Ketika Angel hendak membuka pintu mobil luvian telah lebih dahulu mengunci nya sehingga Angel tak bisa keluat.

"Hey,kenapa buru buru?padahal aku belum selesai bertanya,dan kau belum menjawab pertanyaan ku bukan?"

Jujur Angel terpesona dengan Luvian,tapi jika Luvian segencar ini mendekatinya Angel sedikit merasa risi.

"Tua,saya baik baik saja,jadi anda tak perlu mengkhawatirkan saya,jadi apa saya boleh turun sekarang?". Angel mendelik malas untuk meladeni orang seperti Luvian.

"Apa aku terlalu agresif? Maaf kau wanita yang berbeda jadi aku tak ingin kau lepas,baru pertama kali nya aku bertemu wanita seperti mu,setelah kepergian calon istri ku". Luvian mencoba tersenyum tegar.

"Ah,maaf tua saya tidak tau".

See dia benar mantan kekasih nya bukan?tapi kenapa wanita itu bisa berakhir  seperti
itu?   Batin Angel

Angel kembali memperhatikan wanita berkebaya,yang selalu menatap Luvian dengan tatapan yang berubah ubah.terkandang tatapan nya penuh cinta dan kerinduan,tapi di lain waktu tatapan nya berubah menjadi dendam dan amarah.

"Kalau boleh tau,calon tunangan tuan meninggal karena apa?". Angel mulai tertarik dengan pelaku pembunuh wanita berkebaya di belakang nya.

"Dia kecelakaan,saat akan akat nikah kami di mulai".  Wajah Luvian sendu tapi tetap mencoba tersenyum.

"kecelakaan? Hah yang benar saja! Oh ayolah aku ini tidak bodoh! Kecelakaan apa yang leher seseorang bisa hampir terlepas dengan sempurna?" 

Luvian telah beberapa menit yang lalu meninggalkan Angel sendiri tapi ia masih saja betah berdiri di jalan tempat ia di turun kan luvian sambil terus menatap belokan tepat menghilangnya mobil luvian.

"Cukup menarik!"
Angel tersenyum simpul sebelum mulai berjalan memasuki perumahan mewah tempat ia tinggal.

Angel sengaja tidak berhenti di depan rumah nya, Karena ia tau pasti laki-laki seperti luvian ini jika sudah tau alamat nya pasti dengan seenak jidatnya ia akan berkunjung membuat Angel harus repot-repot menyembunyikan mahakarya nya terlebih dahulu.

psycho and indigo [ ON GOING ✔️]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang