Bouquet 9. Gilly Flower

131 19 0
                                    

Gilly Flower (Ikatan Kasih Sayang)

Ini sudah kesekian kalinya sejak dulu. Sejak seorang Sasuke Uchiha mengenal Uzumaki Naruto, semua sudah jadi seperti ini. Rasanya Sasuke sudah tak kaget lagi jika mendapati Naruto sudah berdiri dengan muka cemberut dan penuh airmata di depan pintu apartemennya. Itu sudah biasa. Bahkan ini sudah ketiga kalinya bulan ini. Dan tanpa perlu ditanya pun, Sasuke sudah hapal apa penyebabnya. Selalu sama, tak pernah berbeda. Ini pasti tentang Naruto dan keinginan nistanya saol kekasih idaman.

"Sasukeee...." Untuk ketiga kalinya rengekan itu terdengar lagi. Memekakkan telinga dan langsung diiringi tubrukan keras tubuh Naruto. Ya, selalu seperti ini. Naruto akan datang ke tempatnya dengan wajah kacau penuh airmata. Langsung memeluknya erat-erat dan menangis tak karuan, seperti bocah yang baru dijahili temannya.

"Kau datang lagi, Dobe?"

Tidak, Sasuke bukannya tak suka. Hanya saja ia juga tak tahan mendengar tangisan dan rengekan itu, apalagi Naruto pasti akan menempelinya tak mau lepas dan melakukan curhat dadakan yang pasti memakan waktu berjam-jam. Jadi sebelum Naruto semakin merengek tak karuan, Sasuke segera memeluk Naruto erat-erat dan membawanya masuk ke dalam apartemennya. Ya, seperti yang selalu ia lakukan.

"Sasukeee..."

"Hmm." Lagi-lagi seperti biasa, Sasuke hanya membalas rengekan itu dengan gumaman tak jelas. Ia sedang sibuk saat ini. Sebelah tangannya sedang memeluk Naruto erat dan tangan lainnya sibuk mengusap kepala Naruto yang kini tenggelam di bahunya. Masih posisi yang sama seperti kemarin-kemarin. Mereka duduk di sofa ruang santai, atau lebihnya tepatnya, Naruto duduk di pangkuan Sasuke yang sedang duduk di sofa. Dan Naruto, dia duduk nyaman di pangkuan Sasuke dan sibuk menangis. Masih posisi yang sama dan kedekatan yang sama.

"Jadi, siapa lagi yang menolakmu kali ini hmm?"

Sebelah tangan Sasuke masih sibuk mengelus kepala Naruto. Pemuda mungil dalam pelukannya itu masih menangis sejak tadi, bahkan semakin keras saja. Ya, abaikan baju Sasuke yang kini basah oleh airmata dan kakinya yang mulai pegal.

Mendengar kata-kata Sasuke, Naruto langsung mengangkat wajahnya. Memperlihatkan jelas-jelas wajah kacau penuh airmata dan bibir semerah cherry yang sejak tadi digigiti. Sungguh, ingin rasanya Sasuke merutuki wajah Naruto itu. Bagaimana mungkin pemuda pertengahan dua puluh yang duduk dalam pangkuannya ini terlihat begitu menggemaskan? Daripada seorang pria dewasa yang sudah matang, Naruto lebih terlihat seperti bocah lima tahun yang menggemaskan.

"Sasukeee..." Lagi-lagi Naruto hanya merengek. Airmata yang sudah menumpuk kini kembali meluncur mulus. Dan dalam satu gerakan cepat, Naruto sudah menenggelamkan wajahnya di bahu Sasuke lagi. "Shion menolakkuuuu... Sasukeeee."

Ah, Sasuke kenal wanita itu. Dia teman sekantor Naruto yang baru tiga hari lalu pemuda pirang itu kenalkan kepadanya. Dan wanita yang sudah membuat Naruto berbunga-bunga selama tiga hari ini. Jangan tanya mengapa Sasuke tahu wanita itu padahal ia tak satu kantor dengan Naruto. Menjadi sahabat seorang Uzumaki Naruto artinya kau harus menjadi tempat sampah untuk segala omongannya baik yang penting atau bahkan yang benar-benar tak berguna sekalipun. Sudah pasti itu termasuk Sasuke.

Sasuke sudah hapal setiap curhatan Naruto. Isinya selalu sama dan akhirnya kadang tak jauh berbeda. Naruto akan jatuh cinta pada seseorang lalu melakukan pendekatan ekstrim yang sudah tak jaman. Beberapa hari setelahnya Naruto akan menyatakan perasaannya dan foila, inilah akhirnya. Sasuke yang menjadi korban. Bajunya basah, kakinya pegal, dan telinganya sakit. Yang lebih menyedihkan adalah Naruto selalu ditolak dengan alasan yang sama.

"Hiks... Dia bilang aku terlalu cantik!" Dan saat itu, untuk kesikian kalinya, Naruto kembali merengek tak karuan. Tapi memang benar, setiap kali Naruto menyatakan cinta pada seorang wanita, ia selalu ditolak dengan alasan yang sama. Lagi pula, siapa wanita yang mau berpacaran dengan pria baby face macam Naruto?

BouquetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang