9. Miss........

153 7 10
                                    

Enjoy
💜💜💜
















"AARRGGSSSSSSS"

Stev berlari menuju ke kasur Kinnara.  Ia melihat jelas Kinnara sedang kesakitan sambil memegang bahu kanannya. Stev pun dengan cekatan segera memeriksa lengan gadis tersebut.

"Ra... Ra bangun!! Ra!! Ra!!" Stev mencoba menyadarkan Kinnara yang hanya berteriak namun masih dalam kondisi setengah sadar.

"Sakit...." erang Kinnara. Perlahan gadis ini membuka matanya. Ia memegang lengannya yang terasa ingin putus.

"Iya gue tau, tahan dikit" Stev mencari suntikan dan beberapa cairan suntikan di laci meja yang ada disampingnya. Ia sudah menyiapkan sebelum-sebelumnya. Karena ia tau akan terjadi seperti ini.

Rio menyuntikkan obat tersebut pada lengan Kinnara. Tangan kiri Kinnara mencengkeram erat selimutnya. Sakit sekali yang ia rasakan saat ini.

"Apa separah ini?"decak Kinnara lemas. Stev membuang suntikkan itu setelah selesai. Ia memeriksa sebentar infus Kinnara, setelah memeriksa semuanya dan menyimpulkan bahwa semuanya tidak apa-apa ia kembali menatap kearah Kinnara.

"Gak akan parah kalau lo gak ngomel terus" ujar Stev sensi kepada Kinnara.

"Gue lagi sakit, lo bisa gak bicaranya pelan-pelan??!"

"Orang kayak lo gak perlu dilembutin"

"LO...." ingin sekali Kinnara menendang cowok dihadapannya ini jika ia tak ingat bahwa dirinya sedang sakit dan tulang kananya patah.

"Lo bilang 3 hari bakal sembuh? ini kenapa gak sembuh-sembuh?"

"Kemarin gue cuma ngehibur loe doang" jawab Stev santai.

"Terus? gue harus di sini berapa lama lagi?"

"1 bulan atau 2 bulan, bahkan selamanya kalau perlu"

"Lo nyumpahin gue sakit terus hah??!!"

"Kalau bisa cepetan mati sana. Suram hidup gue kedatangan setan kayak lo"

"Lo bener-bener ya......"wajah Kinnara sudah memperlihatkan kekesalanya kepada Stev. namun Stev hanya membalas dengan tatapan polos tanpa dosa.

"Lo bisa apa? bangun aja gak bisa. Gak usah belagu lo"tantang Stev. Ia menjitak kasar dahi Kinnara. Kinnara mengerang kesakitan. Dahinya terasa sangat panas. Ia mengelus-elus dahinya yang tak berdosa tersebut.

"Gue bersumpah kalau gue udah sembuh gue akan bunuh lo!!" geram Kinnarra. Nada suaranya tak ada bedanya dengan serigala yang kelaparan.

"Silahkan"balas Stev tanpa peduli dengan wajah yang meremehkan Kinnnara.

"Pergi lo dari kamar gue "usir Kinnara.

"Lo ngusir gue?"

"Lo tuli?"

"Oke, gue akan pergi. Malah dengan senang hati nona Kinnara" serah Stev tersenyum penuh kelicikkan kepada gadis itu.

"But.. "lanjut Stev dengan ucapan yang sangat menggantung.

"Kalau ada apa-apa sama tangan lo,  Urusin sendiri tuh!!" Ste menyentil pelan tangan kanan Kinnara yang luka.

"ARRGHHSSS"jerit Kinnara kesakitan. Stev tertawa dengan puasnya.

"Lo ngeselin banget sih. Oke lo menang kali ini. Rawat tangan gue!  awas lo kalau macem-macem"ancam Kinnara yang pasrah juga. Ia sendiri memikirkan bagaimana nasibnya. Karena ia juga ingin segera keluar dari neraka kedua menurutnya. Kinnara sangat membenci rumah sakit.

Devil's Love (Original story by Luluk_HF) Where stories live. Discover now