4. Devil's memory

201 6 6
                                    

Enjoy
💜💜💜













Derap langkah gadis ini terdengar menyeramkan. Jangankan caranya berjalan. Auranya dari jauh saja dapat dirasakan dan membuat semua orang yang melihatnya hanya bisa menatap ngeri ketakutan. Kinnara memasuki gerbang sekolahnya. Seperti biasa, di telinganya terpasang earphone beserta permen karet yang selalu ia kunyah. Baru selangkah menginjakkan kakinya, langkah gadis ini langsung terhenti. Melihat pemandangan yang membuat dirinya penasaran sendiri. Ia pun mendekati sumber pemandangan yang menarik untuknya.

"Ngapain lo pake kursi roda?" tanya Kinnara kepada Azizah yang baru saja turun dari mobil dan dibantu oleh Seorang cowok yang tak lain adalah Reza.

"Kemarin gue ngalamin kecelakaan dikit"jawab Azizah membenahkan posisinya. Kini pandangan Kinnara tertuju pada cowok yang berdiri di samping Azizah dan memberikan tas kepada Azizah.

"Siapa? Supir baru lo?" ujar Kinnara ceplas-ceplos. Reza memelototkan matanya. Azizah merutuki kata-kata sahabatnya ini. Ia memukul lengan Kinnara dengan kasar.

"Aww... Sakit bego" ujar Kinnara mengelus lengannya.

"Gue Reza" ujar Reza memperkenalkan dirinya kepada Kinnara. Sedetik kemudian Kinnara tersenyum sinis ke cowok ini.

"Ada yang tanya?" Reza semakin membelalakkan matanya. Sedangkan Kinnara langsung saja mendorong kursi roda Azizah dan memasuki sekolah mereka dengan senyum puas. Pagi-pagi dirinya sudah mendapatkan mangsa yang bagus.

"KAK REZA SORRY YA. SAMPAI NANTI"teriak Azizah berusaha agar Reza mendengarnya. Namun Reza masih melongo dengan kejadian barusan. Baru kali ini dirinya diperlukan seorang cewek seperti itu yang bahkan masih SMA.

Kinnara masih santai mendorong kursi roda Azizah. Sedangkan Azizah terus mengomelinya sepanjang lorong. Dan sebanyak apapun omelan Azizah, sebanyak apapun ceramahan Azizah tak akan dipedulikan oleh Kinnara. Karena dalam hidupnya Cuma ada 6 hal yang penting. Dan lo semua tau kan apa 6 hal itu.

"Udah ngomelnya?"serah Kinnara. Kini mereka berdua sudah berada di kelas Ujian Mereka.

"Lo dengerin gue gak sih ra!! Itu tadi tem---"

"Gue gak dengerin dan gak penting buat gue dengerin" serah Kinnara. Azizah mendengus kesal lagi.

"Good Luck Azizah sayang.... "ujar Kinnara datar dengan nada meremeh. Setelah itu ia meninggalkan Azizah yang semakin kesal dengannya.

"Susah emang ngomong sama setan. Dia makan apa sih dirumah? Kembang 7 rupa? Beling? Apa jangan-jangan dia makan manusia? Ngeri gue"gidik Azizah kedirinya sendiri setelah Kinnara benar-benar tak terlihat dari pandangannya. Azizah lantas masuk kedalam kelasnya. Ia mencoba mempelajari mata pelajaran untuk ujian hari ini.











***











Soal chemistry dan English dikerjakan dalam waktu yang begitu singkat. Setelah menyelesaikannya, Kinnara langsung meninggalkan sekolah. Ia tak menunggu siapapun untuk keluar dari kelas terutama Azizah. Hari ini otaknya sedikit penat dan juga moodnya sedang masa labil. Ia pun memilih untuk jalan-jalan disekitar kompleks Brawijaya.

"Dunia sungguh menyedihkan...  "serah Kinnara sambil merentangkan tangannya. Ia sudah berdiri didepan gerbang sekolahnya, Ia mengedarkan pandangannya sebentar.

Devil's Love (Original story by Luluk_HF) Where stories live. Discover now