part v-mengejutkan

32 3 0
                                    

Sebelumnya ini pemberitahuan cerita ini satu sama lain berkaitan jadi kalau kalian ga baca dari awal cerita bakal ga ngerti isi part selanjutnya.
Terimakasi🌈.

...
"Nah kalo gini skak" ujar ayah yang sedang bermain catur bersama Arsend.
"Aku masih punya mentri om" Arsend memajukan mentri caturnya untuk menghindari skak-an ayah.

"Kalau om majuin kuda om sekarang ini berarti apa?" tanya ayah yang sedikit tertawa.
"Yah saya skak mad dong om" ucap Arsend kecewa.

"Nak Arsend main catur itu sama seperti menaklukan wanita, terkadang kita harus mengorbankan sesuatu. Contohnya ini kamu harus merelakan mentrimu mati" ayah memberi nasehat kepada Arsend.

"Hem jadi begitu om" ucap Arsend mengerti.

"Iya, harus ada kalanya kita menyerang, mengorbankan dan mundur" tambah ayah menjelaskan.

Brreeemmm...
Aku datang menggunakan mobil Arsend yang tadi siang aku bawa. Aku melihat ayah dan Arsend sedang bercerita dan bermain catur bersama.

...

"Nih buku pintar bermain catur. Supaya kamu bisa main catur dan bisa mendapatkan Vanya, cara kerjanya hampir sama" ayah memberikan sebuah buku kepada Arsend.

Aku melangkah mendekati mereka berdua berniat untuk memberikan kunci mobil Arsend.

"Nih kunci mobil lo" aku melemparkan kunci mobil itu kepada Arsend.

"Vanya tidak seperti itu memberikan barang orang lain! Dari mana saja kamu pulang sampai larut?". Bentak ayah yang tidak suka melihat kelakuanku terhadap Arsend. Aku tidak menanggapi pertanyaan ayah.

"Ohh iya tadi mobil lo ga sengaja numbur bajai dijalan" ucapku santai kepada Arsend. Ucapanku tadi mampu membuat Arsend dan ayah berdiri kaget.

Arsend langsung lari melihat mobilnya. Mengecek bagian kiri mobilnya yang lecet-lecet akibat bertumburan dengan bajai. Aku mendengar Arsend mengaduh.
Aku memilih masuk rumah dan ke kamar.

"Ya Tuhan Vanya itu benar-benar. Biar om nanti yang tanggung jawab nak Arsend". Ucap ayah yang ingin membantu Arsend.
Arsend tetap saja melihat sambil mengelap bagian yang lecet.

"Ngga usah om, tidak apa-apa. Hanya lecet kecil" ujar Arsend menolak dengan halus.

"Ya sudah om saya pulang dulu sudah larut" Arsend berpamitan dengan ayah, sembari bersaliman.

"Oh iya nak Arsend, hati-hati jalan. Salam buat ayah" ucap ayah yang mengizinkan Arsend pulang.

"Assalamualaikum om" Asemd mengucapan salam dan langsung masuk ke mobil.

...
Aku yang sudah mandi berganti baju memilih untuk menelfon kakak ku Lastya Subrajo yang sudah berbeda rumah. Maksudnya dia sudah menikah. Aku menyuruh kakak untuk datang besok membujuk ayah untuk tidak menjodohkan ku dengan Arsend.

...
"Whaha mungkin maksud adik mu itu ayahmu ingin menikah lagi. Bukan Vanya dijodohin" ucap kakak ipar ku setelah aku menutup telpon.

"Apa-apaan sih kamu mas. Ayah tu ga mungkin menikah lagi, ayah tu sangat sayang dengan almarhum ibu" ucap kakak Lastya.

"Ya kan kita tidak tahu Ty siapa tahu perkataanku benar!" sangkal kakak iparku.

"Yang penting besok kita kesana mas!" desak kak Lastya.

...
Pagi dihari minggu sangatlah menyenangkan bermalas-malasan untuk bangun sangat lah menyenangkan.

...
"Ayah benar ingin menjodohkan Vanya?" tanya kak Lastya yang pagi-pagi sudah datang kerumah. Ayah yang masih membenarkan sebuah mesin mobil. Kak Lastya di dampingi suaminya kak Darren Bramantyo.

"Iya benar. Tugas kalian sekarang coba bujuk si Vanya supaya mau untuk dijodohkan" ucap ayah yang menyuruh kak Lastya untuk membujuk ku. Kak Lastya pergi ke kamarku yang diikuti oleh kak Darren.

"Dar, kamu mau kemana?" tanya ayah kepada kak Darren.
"Mau ikut Lastya yah" jawab kak Darren yang sudah tahu dia akan diberi tugas oleh ayah.

"Udah itu urusan wanita, kamu bantu ayah aja" ucap ayah menyuruh kak Darren.
...

"Ayah bener mau jodohin kamu Van?" tanya kak Lastya yang sudah sampai di kamarku.

"Iya kak. Emang dulu kak Lastya sama kak Darren dijodoh-jodohin gitu? Ngga kan? Bukanya kak Lastya pacaran dari SMA sampe kuliah pacaran selama 7 tahun baru menikah?" tanya ku panjang x lebar kepada kak Lastya.

"Iyaa emang begitu ga, jodoh-jodohin" jawab kak Lastya.

"Lah kalo ayah sama almarhum bunda?" tanya ku kepada kak Lastya.

"Setahu kakak sih mereka berdua menikah atas dasar Cinta. Pacaran selama 3 tahun". Jawab kak Lastya yang dulu diceritai oleh bunda.

"Lah terus kenapa aku yang dijodohin. Kan ayah tidak adil sama Vanya kak, Vanya juga punya hidup sendiri pengen menikah dengan didasari Cinta". Ujarku dengan sedikit ngegas dan hampir menangis.

"Kalau begitu kakak juga tidak setuju dengan perjodohan ini" ujar kak Lastya mendukung ku.

"Ayo kita cari ayah!" ujar kak Lastya menyuruh.

...
Ditama depan rumah ayah dan kak Darren sedang memeriksa si Marco mobil ke sayangan ayah itu.

Aku datang dengan kak Lastya.

"Ayah, Lastya juga tidak setuju dengan perjodohan ini, setidaknya menunggu Vanya lulus, kalau emang ayah ga sanggup untuk membiayai sekolah Vanya, Lastya sanggup kok biayain sekolahnya Vanya. Atau jangan-jangan ayah punya hutang sama tu orang, udah nanti Lastya bantu." ujar kak Lastya mendesak ayah.

"Hhhuuusttt-hhhuusstt" kode dari kak Darren sambil mempertemukan jari telunjuk. Kak Lastya yang mengerti kode itu langsung bertanya kepada ayah.

"Atau ayah mau menikah lagi?" tanya kak Lastya lebih jelas.
Yang ikut di iyakan oleh aku dan kak Darren.

"Ayah bukan ingin menikah lagi atau ga mampu membiayai Vanya sekolah, uang ayah untuk membiayai Vanya kuliah sampai S3 pun cukup" ayah menjawab semua pertanyaan kak Lastya.

Percakapan pindah diruang makan.

"Disini ada 4 orang siapa yang setuju dan yang tidak setuju dengan perjodohan ini" tanya ayah kepada kami semua.

Aku dan kak Lastya mengacungkan tangan.

"Kamu Dar?" tanya ayah kepada kak Darren.

Kak Darren hanya menunjuk kak Lastya. Pertanda bahwa kak Darren mengikuti kak Lastya.

"Jadi kalian ber 3 mengeroyok ayah?" tanya ayah kepada kami semua. Yang hanya di jawab dengan anggukan dari aku, kak Lastya dan kak Darren.

"Tapi sayangnya ayah sudah terlanjur mengundang keluarga Arsend untuk makan malam nanti malam. Dan tugas kalian berdua sebagai kakak harus mengawasi Vanya sebagai adik" perintah ayah kepada kak Lastya dan kak Darren.

Sampe sini dulu ya gaes.
Tetep ikutin ceritanya
See you next time💋

~mau tau gimana kelakuan Vanya saat makan malam bersama orang tua Arsend lihat di part selanjutnya ya😁~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Merry me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang