part I-pertemuan pertama

48 9 0
                                    

Ketika asik bernyanyi dan berjoged tiba-tiba handphone ku berbunyi, menyuruh teman-teman untuk diam
"Guys dari ayah gue ini"
sambil menatap sahabatku yang juga terlihat cemas. Akhirnya aku memutuskan untuk menjawab telpon dari ayah.

"Halo yah", ayah menjawab "vanya cepat pulang!" Aku mencari alasan "Tapikan Vanya masih ada kelas yah", "cepat pulang!" Ayah menjawab dengan nada menekan. Dimobil sahabat-sahabatku hanya memandangi aku seperti tau apa yang aku bicarakan dengan ayah.
"Guys gue harus pulang"
dengan serempak ke 4 sahabatku me-yah perkataanku.
Aku Mencari toilet untuk ganti baju seragam sekolah lalu menuju kerumah. Tapi ntah mimpi apa aku semalam mobil kesayangan ku menambrak mobil lain. Karena takut dimarahin sama yang punya tu mobil yang aku tabrak terpaksa tancap gas deh.

Sesampainya dirumah betapa kagetnya aku melihat mobil yang aku tabrak tadi di jalah tiba-tiba depan rumah dag-dig-dug ni hati. Aku lihat orang yang tadi gue tabrak mobilnya ngetok-ngetok pintu rumah sambil manggil nama ayah dalam hati cuma bisa ngomong
"mati deh gue"

Aku ngendap-ngendap ke belakang mobil ngeliat bagian yang aku tabrak tadi. Ternyata bener tu mobil yang aku tabrak. "Haduh gimana nih? Tu orang pakek acara kerumah segala"

Cuma bisa ngintip dan menahan rasa takut.
orang yang di depan rumah yang masih tetep ngetok-ngetok pintu manggil nama ayah.
Aku cuma bisa ngelap-ngelap mobil yang aku tabrak.

Sampai akhirnya ada yang megang pundak ku
"kamu ngapain?
Mata cuma bisa merem sambil mohon-mohon
"Maafin pak, om, eh mas, aku ga sengaja sumpah tadi buru-buru, jangan bilangin ayah tentang ini yaaa..."
tapi anehnya malah tu orang ga marah-marah malah nanya "Kamu Vanya yah?"
spontan kaget dan muncul banyak pertanyaan
"Kok mas tau nama saya? Hayo mas tau dari mana?"
"Saya calon suami kamu" ujar pria yang tak ku kenal itu
kaget plus ga percaya.

Tiba-tiba Taxsi ayah dateng aku langsung bilang ke ayah
"Ayah ni ada orang gila ngaku-ngaku jadi calon suami Vanya, usir yah masa iya dia jadi suami Vanya".
"Ehh nak Arsend"
masmas yang aku tabrak mobilnya ternyata kenal ayah. "Siang om"
betapa kagetnya aku ternyata ayah dan masmas yang namanya Arsend itu saling kenal.

Mengingat kata-kata masmas tadi yang bilang Aku calon suami kamu aku langsung bertanya kepada ayah
"Yah jadi bener dia calon suami Vanya? Ayah ga bisa kayak gini dong ngambil keputusan sendiri. Ini hidup Vanya yah. Lagian Vanya juga belum lulus sekolah, Vanya masih kelas 12"
Aku langsung masuk kedalam rumah menuju ke kamar sambil menangis.

Aku berteriak kepada ayah
"Ayah gila, ayah ga mikirin perasaan Vanya. Jadi ayah pulang kerumah sama nyuruh Vanya pulang cepet karena ini? Kalo tahu bakal kayak gini Vanya ga bakal mau pulang!"

"Vanya jangan begitu berbicara kepada orang tua. Kemari ayah jelaskan!"

"Tidak sopan ayah bilang? Tidak sopan mana ayah dengan Vanya? Ayah main jodoh-jodohin Vanya tanpa Vanya tau. Vanya belajar dari ayah norma sopan dan kesusilaan tapi apa ayah ini" Ayah tidak menjawab dan aku kembali menangis.

"Nak Arsend kan sudah om bilang biar om saja yang menjelaskan ke Vanya"
"Iya om maaf saya ga tau kalau bakal begini. Kata om Vanya ga suka basa-basi"
"ya sudah Vanya biar om yang urusin"
"ya sudah om saya pamit dulu. Assalammualaikum"
setelah bersaliman pria yang bernama Arsend pun pergi.

Merry me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang