Pagi setelah selesai bersiap dan sarapan aku berniat berangkat sekolah pagi. Dengan mood yang lagi baik dan mendukung.
Tiba-tiba...
Aku melihat ayah memberikan kunci mobil dan surat-surat mobil kepada seseorang om-om yang ga aku kenal. Dengan sedikit bingung aku pun langsung peka. Mobil berwarna merah kesayangan Vanya Subrajo dijual. Aku langsung lari menghampiri ayah."Ayah kenapa mobil Vanya dijual?"
"Ayah jual karena dulu ayah belikan untuk mempermudah kamu berangkat sekolah, tapi sekarang kamu tidak bijak menggunakanya. Ya jadi ayah jual" aku membuang muka dari ayah,
dan meluk mobil kesayangan ku. Aku merengek
"Om jangan bawa mobil Vanya om"
Dengan santai salah satu om menjawab
"Maaf adek mobilnya udah dibeli" ke dua om-om tadi pergi setelah berjabat tangan dengan ayah. Aku tetap merengek"Ayah jahat ih. Terus sekarang Vanya berangkat sekolah pakek apa?"
"Tuh ayah anter pakek si Marco"
Ayah menjawab dengan santai. Yang membuat aku semakin kesal. Marco adalah mobil sedan lama yang ayah punya dan ayah rawat setiap hari
"Sampe kapan pun Vanya ga mau naik mobil itu"Dremmm.....
Terdengar suara mobil datang.
Mobil yang sama yang aku tabrak kemarin. "Nah tuh" ayah mengode
"pagi om" sapa Arsend
"Pagi juga dong nak Arsend" ayah menjawab dengan senyum khas ayah
"Vanya udah sana berangkat diantar nak Arsend" dengan terpaksa dan berat hati ya mau ga mau aku harus berangkat dihantar Arsend.
...Dimobil Arsend yang membuka pembicaraan.
"Lulus mau kuliah dimana va?"
"Udah deh ga usah sok care" jawabku dengan nada jutek
"Pulang sekolah nanti mau kemana dulu?"
"Kepo lu, udah ga usah nanya-nanya"
Entah kenapa malah aku yang pengen nanya balik
"Kenapa lo mau dijodohin sama gue" dia tertawa gara-gara aku nanya balik.
"Ga usah sok keren dah lu. Tapi seharusnya kalo lo normal cowok kek lo ini harusnya udah punya pacar kalo lo normal tapi"
"Maksud kamu aku keren gitu?" Arsend tambah keras tertawa aku hanya bisa berdecak.
...Sesampainya disekolahan terlihat ke-empat sahabatku sedang menungguku. Aku rasa mereka akan kaget ketika dia tau bahwa yang mengantar aku ada lah Arsend. Arsend membukakan pintu mobil untukku. Ke-empat sahabatku yang tahu kedatanganku me-wah ketika melihat Arsend. Aku akui Arsend adalah pria tampan.
Ke-empat sahabatku mendada dan datang menghampiri aku sambil carper dengan Arsend.
"Van ini orang yang dijodohin sama lo? Ganteng begete Van!!" Disa bertanya sambil narik gue menjauh dan sedikit greget. Selesai Disa lalu Alya
"Ganteng ini daripada Beni" ujar Alya. Tidak ketinggalan Lisa pun ikut ambil bagian
"Kalo lo ga mau udah buat gue aja" aku memecah kekeributan
"So girl lo tau tipe gue kan. Gue suka badboy tapi romance. Lah dia ga ada bad-badnya sama sekali.Kami berlima pun kekelas.
...
Bel pulang berbunyi
...Diparkiran ada Beni dan Arsend bersebelahan.
"Nungguin siapa mas?" Arsend bertanya kepada Beni.
"Nungguin pacar. Mas sendiri nungguin siapa? Tanya balik Beni
"Mas baru pacarkan? Saya nungguin calon istri" ucap Arsend
"Hemm" ucap Beni
...Aku pun tiba diparkiran. Sambil asik bercerita santai dengan sabahatku. Tapi aku dikejutkan dengan Arsend dan Beni menjemput bareng. Sial.
"Guys gue harus gimana ini?"
"Gue ga ikut-ikutan deh Van". Erga menjawab
Dan akhirnya aku memutuskan menghampiri mereka berdua.
Dan ya harus memilih salah satunya-mau tau Vanya bakal pilih siapa? Liat dipart selanjutnya yaa...-
KAMU SEDANG MEMBACA
Merry me?
RomansaSeorang wanita yang nakal atau bad girl dijodohkan dengan pria sopan dan seorang pria yang perfect. Perjuangan seorang pria ini menbuktikan bahwa perjuangan tidak pernah mengkhianati hasil