Part 1 ~ Takdir yang Aneh

76 6 0
                                    

Hujan akhirnya berhenti ketika Yuri memasukan buku musiknya kedalam tas ransel berwarna peach, dengan ornamen bunga mawar menggantung di pegangan resletingnya.
"Pak Ran, saya akan pulang sekarang. " sambil tersenyum lebar.

"Baiklah Yuri, sampai bertemu sabtu depan." Sambil melambaikan tangan lelaki paruh baya itu membalas senyuman yuri.

Kelas tambahan untuk musik oskestra itu diadakan setiap sabtu, ada 30 orang termasuk Yuri yang tergabung didalam nya. Meskipun Yuri bukan Tim Inti namun ia selalu hadir untuk berlatih, Yuri yakin suatu saat ia akan bisa tampil di panggung bersama yang lainnya.

Malam itu langit sangat gelap, udara dingin seakan menusuk ke tulang-tulang yuri yang hanya dilapisi kulit tipis siapa pun tahu dengan sekali melihat bahwa Yuri sangat kedinginan.

Yuri menaiki bus arah Zelo, seperti biasa ia selalu izin dari asrama di hari sabtu untuk mengunjungi orang tua dan adik kembarnya Hana.
Ya, si cantik nan populer, adik kembar Yuri bernama Hana, mereka kembar tidak identik. Hana dikenal Cerdas dan sangat menawan. Hana juga telah bekerja di perusahaan kosmetik ternama di Zelo sejak ia masih di Universitas. Orang tua mereka sangat bangga terhadap Hana, membuat Yuri merasa rendah diri.

~

WIIIUWW!! WIIIUWW!! WIIIUWW!!

Suara ambulance membangunkan lamunan Yuri, Ia melepaskan Headphone nya. Melihat ke arah luar dari jendela bus dan mulai gugup melihat keramaian orang berkumpul.

"Maafkan aku kalian harus turun. Kita tidak bisa melanjutkan perjalanan lagi karena di depan ada kecelakaan. Kalian harus turun dan berganti kendaraan." jelas supir bus.

Yuri mengikuti penumpang lain turun dari bus. Malam itu suasana sangat kacau, banyak ambulance yang berlalu lalang, tangisan anak-anak, dan jerit kesakitan para korban kecelakaan membuat Yuri ketakutan.
Yuri gentar, ia selalu begitu jika melihat kecelakaan mobil, bahkan meski hanya melihat dari berita televisi.

Iya memasang kembali headphone nya, menaikan volume musik sekeras mungkin hingga ia tidak dapat mendengar apapun.

Kereta bawah tanah masih 200 meter dari lokasi kecelakaan, Yuri harus berjalan melewati lokasi tersebut namun kaki nya gemetar, jantung nya berdegup sangat cepat, ia tidak bisa bernafas dengan baik dan terus memegang bawah bajunya dengan kencang.

~

"Menjauh!! Mobil itu akan meledak!!!! Mobil itu akan meledak!!!!" seorang wanita muda memperingatkan Yuri dan pejalan kaki lain nya sambil masih berlari sekuat mungkin.

Orang-orang berlarian mengikuti, kecuali Yuri.

Ia tidak mendengar peringatan itu, Yuri terus menunduk sambil berjalan bahkan hampir setiap detik ia memejamkan matanya karena tidak sengaja melihat darah yang tercecer dijalanan.

"Hei, Lari!!"

"Lari!! "

"Lari Heiii Larilah!!"

Orang-orang berusaha memperingatkan Yuri, namun ia masih tetap menunduk dan tidak mendengar.

Tangki mobil yang bocor mulai menghidupan api yang entah dari mana muncul.

"Heiiiii!!! Lariiiiii!!!!"

Orang-orang histeris masih berusaha meneriaki Yuri yang hampir mendekati mobil yang mulai terbakar itu.

Tiba-tiba terlihat seorang berlari mendekati Yuri, laki-laki itu mencoba meraih tangan yuri lalu menariknya.

BOMMMMM!!!!!

~

. . .

Langit sangat gelap dan sunyi malam ini, tidak terlihat satu pun bintang menghiasinya.

Mata Yuri mengerjap memandangi langit sunyi itu.

Dari dalam hatinya Yuri terus bicara
"Apa ini akhir hidup seorang Yuri? kenapa rasanya tidak adil untuk berakhir saat ini, seperti ini. Aku bahkan belum bisa membelikan ibuku asinan mangga "

..

J.A.S.M.I.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang