Part 16 END ~ J.A.S.M.I.N.E : God's Gift

29 4 2
                                    

( Dalam bahasa Persia kuno, arti nama Jasmine ialah "hadiah dari Tuhan" )

***

" ..... , nah seperti ini caranya."
Anak laki-laki itu menunjukan cara menanam pohon sambil masih terus menepuk-nepuk tanah menggunakan sekop plastik.

"Apa kau akan merubah toko bunga ini menjadi kebun lemon? Kenapa kau hanya menanam pohon lemon?"
Tanya anak perempuan yang dengan setia berjongkok menemani anak laki-laki itu menanam pohon sejak tadi.

"Ryo, cepatlah mandi! atau ibumu akan memarahimu karena terlambat ke sekolah."

Anak laki-laki itu menuruti permintaan ayahnya.

"Tunggulah disini, aku akan segera kembali." Kata Ryo kepada anak perempuan itu.

Anak perempuan itu mengangguk dan tersenyum hingga giginya terlihat.

ㅡㅡㅡ

Anak perempuan cantik itu mengenakan dress berwarna putih selutut. Rambutnya sebahu dibiarkan terurai dengan mengenakan jepit berwarna senada dengan bajunya.
Kemana pun Ryo berada anak perempuan itu juga berada disana. Di kelas, ia duduk disamping Ryo. Ia juga mendorong ayunan yang dinaiki Ryo dan menjadi rekan nya untuk bermain jungkat-jungkit.

Di sekolah, teman-teman lain mengganggap Ryo sebagai orang aneh dan tidak mau berteman dengan nya.

Hanya anak perempuan itu yang dengan setia menemaninya.

Persahabatan mereka terjalin selama berhari-hari, berminggu-minggu, berbulan-bulan hingga beberapa tahun berlalu.

Namun, persahabatan itu menjadi renggang ketika suatu hari ...

"Cepatlah naik, aku sudah terlambat." Ajak Ryo, sambil menepuk bangku belakang sepedanya.

Anak perempuan itu hanya tersenyum dan naik dengan anggun.

"Apa kau membawa yang kuminta?"
Tanya anak perempuan cantik itu.

"Astaga maaf aku lupa." Ryo menepuk keningnya, membuat sepeda mereka oleng.

Bruk!!!

"Ah!" Ryo memegangi lututnya yang terluka.

"Nak, apa kau tidak apa-ap?" Tanya pejalanan kaki yang melintas. Membantu Ryo berdiri, dan mengangkat sepedanya yang jatuh.
"Apa ingin diantar ke klinik?" Tanya pejalan kaki setengah baya itu menawarkan.

"Tidak perlu paman, terimakasih. Tolong bantu temanku bangun juga." Ryo melihat ke arah anak perempuan itu jatuh, masih terus khawatir dengan sahabatnya itu meski sambil meringis kesakitan.

Paman pejalan kaki merasa heran.
"Dimana temanmu?" Tanya paman itu.

"Itu .... " Ryo menghentikan kalimatnya saat sadar apa yang terjadi.

ㅡㅡㅡㅡ

Sore itu saat pulang sekolah Ayah Ryo menjemputnya dan Ryo memasukan sepedanya kedalam Mobil.

Suasana hening.

Di mobil Ryo dan gadis itu duduk berjauhan, tidak seperti biasanya.

Jalan menuju rumah terasa sangat jauh hari itu.

"Apa kamu ...?" Ryo bertanya ragu

"Emm." Anak perempuan itu hanya tersenyum.

Ryo baru mengerti. Anak kelas 4 Sekolah Dasar itu akhirnya sadar setelah bertahun-tahun bahwa sahabatnya itu hanya bisa terlihat olehnya.

~

"Ayah, kita tidak pulang kerumah?"
Tanya Ryo kepada ayahnya yang duduk di kursi supir, ketika ayahnya itu berbelok ke arah berbeda.

J.A.S.M.I.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang