Part 14 ~ Baby Breathe

12 3 0
                                    

Lelaki tampan itu membawa "baby breathe" yang diikat cantik dengan pita berwarna putih. Pandangannya tertuju pada seorang gadis bertubuh kecil yang duduk di depan piano. Gadis itu tersenyum cerah sambil terus menekan tuts pianonya.
Lekukan dalam pada kedua kulit pipinya terlihat saat ia tersenyum hingga membuat lelaki itu tidak bisa berhenti memandanginya.

Gadis itu berhenti bermain dan berdiri memberi salam, seluruh penonton berdiri dan bertepuk tangan atas pertunjukan yang mengagumkan.

"Hebat!" Teriak pentonton terus bersautan.

Ruang berukuran cukup besar itu hampir terisi seluruhnya, hingga membuat antrean keluar cukup lama.

"Yurinaaaa yang tadi itu keren sekali!!" Mina Mengacungkan jempolnya sambil tersenyum lebar.

"Ah! Otot Wajahku Keram karena tidak berhenti tersenyum" keluh Mina.

"Berhentilah tersenyum seperti itu dan rileks-kan wajahmu." Saran Yuri.

"Baiklah." Tiba-tiba Mina mengubah ekspresinya menjadi datar, membuat Yuri tertawa.

Ryn berdiri tidak jauh dari mereka, melambaikan tangan yang memegang ponsel Yuri, membuat Yuri menghentikan langkahnya.

Mina menoleh ke arah pandangan sahabatnya itu tertuju dan terkejut hingga menjatuhkan bunga yang ia genggam sejak tadi.

Ryn berjalan mendekati mereka.

"Lain kali, jalan tinggalkan ini dan menyusahkan aku." Menyerahkan ponsel itu kepada Yuri.

"Aku meninggalkannya di toko bunga?" Yuri menepuk kening nya pelan.

"Emm." Ryn menggangguk

Yuri menghela nafasnya dengan ekspresi menyesal.
"Terimakasih. Emmm, Apa kau bawa bunga itu juga untukku?" Tanya Yuri.

Ryn menarik bunga ditangannya menjauh dari Yuri.
"Apa kau gila, untuk apa memberikan nya padamu." Jelas Ryn kepada Yuri.

Yuri membuka mulutnya dan kesal untuk alasan yang tidak jelas.

"Aku juga tidak menginginkannya! Ayo Mina kita pergi dari sini." Ajak Yuri sambil menarik tangan Mina meninggalkan Ryn.

Mina masih termangu melihat Ryn di depan matanya. Orang yang ia kenal beberapa bulan yang lalu itu seperti orang yang berbeda, tidak seperti sedang berpura-pura tidak mengenalnya tapi sungguh-sungguh tidak mengenalinya.

"Mina." Yuri memegang tangan Mina, membuatnya bangun dari lamunan.

"Ada apa?" Tanya Yuri melihat sahabatnya itu terus melamun.

"Tentang lelaki tadi, darimana kau mengenalnya?"
Mina memulai pertanyaannya setelah sampai di Cafe tempat yang biasa mereka datangi.

"Lelaki yang mana?"
Tanya Yuri kembali sambil memberikan Vanila Latte kepada Mina.

"Apa kau punya banyak lelaki? Yang tadi mengembalikan ponsel mu."

"Oo, dia pegawai di toko bunga dekat Universitas. Kenapa? apa tipe-mu yang menyebalkan seperti itu?"

"Bukankah dia tipe-mu?"
Goda Mina sambil tertawa keras.

"Nah itu dia, baru saja dibicarakan sudah muncul."
Mina melihat Ryn yang berada di depan Cafe.

"Apa dia sedang merayu wanita itu?" Gumam Mina heran.

Yuri memperhatikan Ryn yang sedang memeberikan "baby breathe"-nya kepada wanita cantik bergaun putih di depan Cafe sambil tersenyum kepada wanita itu.

J.A.S.M.I.N.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang