Baper

15 2 0
                                    

Warna Warni Rasa
#####
Take me flying high into the sky without having to drop me again on the ground because it hurts.
-Abel-
#####
Bagian Lima

"Bukan Rel. Emang gue gak bisa cerita sekarang. Kayaknya gue emang ditakdirkan gak punya pacar deh"

"Vangke lu! Muka ganteng, kaya raya plus pintar gini? Lo nyinggung gue yah? Mustahil banget lu gak punya pacar"

"Emang gitu kenyataannya".

Andrepun memulai suapannya dan mengabaikan Farrel yang sedang mengoceh gaje.

---

"Hari ini belajarnya sampai sini saja" ucap seorang guru yang saat itu mengajar di kelas Abel.

"Kan bel belum bunyi bu?" guru itu membereskan bukunya

"Ada rapat tiba-tiba, jadi kalian bisa pulang cepat" anak-anak pun bersorak seolah ada uang yang jatuh dari langit.

"Abel, mau langsung pulang?" Tanya Namira.

"Iyalah, mau ngapain lagi emang?"

"Ih gak seru amat idup lu Bel. Udah ikut gue yuk" ditariknya Abel.

"Mau kemana?"

"Main ke mall yuk" tanpa basa basi lagi Abel sudah menghilang dari kelas.

---

Game Center.

"Kita ke photo booth yuk, filter dan stikernya sudah ada yang baru"

"Mau banget, tapi ada orang" Namira dan Abel memperhatikan 2 pasang kaki yang berada di dalam photo booth itu. Tampaknya itu cowo SMA, dilihat dari sepatu dan celana abu-abunya.

"Yaelah cowok kok lama banget, mereka ngapain sih" Namira tidak sabar lagi karena sudah beberapa menit ia menunggu namun mereka tetap saja asyik didalam.

Srett

Karna sudah tidak sabar. Namira menarik tirainya dan alhasil ia terkejut, ternyata dua cowo itu tidak asing. Farrel dan Andre.

Ekspresi terkejut menghiasi photo booth.

"Ih kalau gitu foto berempat aja yuk" Namira mendorong Abel masuk ke dalam photo booth hingga membuat tubuhnya mendarat di dada bidang Andre. Tidak tinggal diam, Abel menarik tubuhnya secepat kilat.

Deg.

"Jirr, pengen menjauh tapi kenyataanya gini. Tuhan tolong gue" Kiranya batin Abel.

Farrel yang menyaksikannya melihat wajah Andre. Pipinya memerah seolah kepanasan.

Tanpa rasa bersalah Namira menerobos masuk dan segera memencet tombol foto.

Cekrek

Saat foto keluar dari mesin, Namira segera mengambilnya. Ia terkekeh melihat ekspresi teman-temannya.

Farrel yang wajahnya asam melihat kearah Andre, Andre yang mengeluarkan ekspresi terkejut melihat karah Abel (tapi tetep masih ganteng), Abel yang tertunduk malu, hingga ekspresi heboh namira.

"Woi Namira! Muka gue asam banget, buang-buang itu ganti yang lain" Namira segera menaruh fotonya didalam tas Andre karena ia berada di belakang Andre.

"Udah--udah gue buang tuh, gak ada kan"

"Kampret lu sembunyiin dimana" seketika photo booth menjadi heboh.

"Kalian kayak anak kecil aja deh, udah foto lagi aja" Andre menengahi cekcokan mereka.

Cekrek!
Cekrek!
Cekrek!
Cekrek!

Keluar lagi 4 lembar foto.

-----

"Tuhkan gue ganteng kalau gini" tatapan sinis tertuju pada Farrel.

"Ganteng kok bangga" pekik Namira.

Sekarang mereka berada diluar photo booth.

"Eh main itu yuk" tunjuk Farrel pada permainan Dance Dance Revolution.

"Gue tantang lo, kalau lo berhasil ngalahin rekor gue, gue traktir makan gimana?" tidak sampai beberapa detik Farrel segera mengiyakan  tantangan Namira.

"Nih bocah songong. Sini liat keahlian gue" dengan pedenya Farrel segera naik sebelum itu dia meregangkan ototnya.

"Abel sini" Abel terkejut saat Andre menariknya ke dalam photo booth berduaan.

"Mau apa Dre?" Andre meraih kedua tangan Abel dan mengangkatnya sejajar dengan dadanya.

"Gue minta maaf" matanya berkaca-kaca entah karena apa.

Pipi Abel memanas, jantungnya berdetak tak karuan. Ia sekarang berhadapan dengan kamera photo booth, sangat nampak kalau ia keringat dingin

"Gila!  Woi ini cogan ngapain. Dedek meleleh bang! Ganteng banget anjir, sedekat ini."

"Minta maaf kenapa?" Sepertinya Abel akan menjadi arwah penasaran karena pertanyaannya diabaikan oleh Andre.

Andre segera tersenyum kearah kamera dengan merangkul Abel. Dengan refleks ia juga ikut tersenyum. Ini pertama kalinya Abel foto berdua dengan cogan.

"Nih kamu simpan baik-baik yah" Andre menyerahkan selembar fotonya tadi ke Abel.

"Gak buat lo aja, kan tadi lo yang mau foto" Dengan menghiraukan ucapan Abel, Andre memutar badan Abel dan segera membuka tasnya untuk memasukkan selembar kertas foto itu.

"Bisa di jadiin kenangan, supaya lu punya kenangan sama gue yang bisa lu hayalin." kata-katanya berakhir dengan senyuman manis setelah itu ia segera keluar dan menghampiri teman-temannya.

"Woi! gue ikut gabung dong" Teriak Andre yang terdengar dari dalam photo booth.

"Gue mematung nih, gak bisa gerak. Sumpah! gue abis makan apa dapat rejeki gini. Mungkin karna gue anak baik dan rajin menabung kali yak" Abel mengoceh tidak jelas, kakinya gemetar. Bagaimana tidak, dia, berduaan dengan cogan, diruangan sempit, gila woy sapa sih yang ga deg deg ser, dirangkul lah, digenggam lah. Kalau gini sih Abel bisa baper, iya emang udah baper.

Happy reading 🌈

Terima kasih buat yang sudah vote :). Vote anda menambah semangat saya.

Semoga sukak 😅

Warna Warni RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang