Gerbang SMA Mackenzie sudah ditutup sekitar 7 menit yang lalu. Murid-murid disana sudah masuk ke kelas masing-masing. Kecuali anak-anak angkatan kelas X yang mengikuti MOS hari pertama di lapangan.
"Kelompok Cacingan ! Giliran kalian yang maju !" perintah seorang siswi yang mengenakan jaket osis SMA Mackenzie.
"Apa kalian bersemangat mengikuti MOS hari ini ???" Tanya lelaki di sebelah siswi itu dengan suara lantang.
"YA, KAMI !!"
"Jawabnya yang semangat dong ! Mackenzie tidak menerima murid tidak punya semangat seperti kalian !"
"YA, KAMI BERSEMANGAT !!!" teriak kelompok cacingan lebih keras lagi.
"Saya tidak bersemangat kak !" ujar siswi di barisan pojok kiri dengan suara lantang tiba-tiba.
Teman-temannya melihat ke arah siswi itu dengan heran. Berani sekali dia menjawab seperti itu, cewek pula ?
"Apa ?! Berani sekali kamu ?" Siswi yang mengenakan jaket osis itu mendelik ke arahnya.
"Saya hanya menjawab yang sejujurnya. Mackenzie menerima anak yang jujur kan ?" siswi itu malah tersenyum lebar tak bersalah.
Beberapa osis mulai terlihat saling pandang. Mereka mendiskusikan sesuatu.
"Kamu, perlihatkan name tag mu," pinta salah seorang kakak osis.
"Dirahasiakan ?!!" salah satu osis itu membaca name tag nya.
"Nama macam apa itu !!!""Unik kan kak ? Di Mackenzie kita harus berkreativitas dengan keunikan masing-masing," gadis itu menjawab tak bersalah.
Para osis mulai kewalahan, sebenarnya bener juga sih yang dibilang gadis itu.
"Tuh anak emang polos atau gimana sih ?"
"Berani banget kayaknya, tapi tampangnya sih polos gitu,"
Para osis mulai membicarakan gadis itu. Bingung apa yang harus diperbuat pada gadis itu.
"Kamu ikut saya," pinta pria bertubuh tinggi tegap dan berambut vertical bangs pada gadis itu.
"Oke kak. Temen-temen, gue duluan ya. Bye-byeee," gadis itu melambaikan tangannya ke arah murid-murid yang berbaris tertib di lapangan.
"Bahahahahhahah, lucu juga tuh anak,"
"Polos banget gilaaaa,"
"Mau marah gak jadi gue"
Para osis mulai tertawa melihat tingkah konyol gadis itu. Yaa, setidaknya ada cerita menarik di hari pertama MOS, tidak monoton...
Kemudian para osis kembali menenangkan peserta MOS yang mulai ribut. Sadar ketua osisnya ada urusan, anggota osis lainnya mengatur dan melanjutkan jalannya MOS di lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Senior VS Bad Junior
RomanceGue tau kok nama lo, Udin kan ? Gak usah, gue bukan cewek lemah ! -Liora Ferrencia Wijaya, cewek ceplas ceplos yang bandel dan harga dirinya selangit- Lo pergi aja daripada buat rusuh. Gue ngerasa lama-lama yang kacau bukan suasananya, tapi hati gue...