3 ( MOS TERAKHIR )

105K 5.4K 61
                                    

   Rabu, 12 Juli 2018
Hari terakhir MOS SMA Mackenzie.

"Woy woy baris baris !! Kakak osisnya udah pada dateng,"

"Eh minggir dong, gue duluan yang baris disini"

   Para peserta MOS mulai kembali ke barisan masing-masing begitu melihat osis SMA Mackenzie memasuki lapangan. Saat sang ketua naik ke podium lapangan, seluruhnya diam. Hening, tak ada yang berani bersuara.

"Semuanya, istirahat di tempat grakkk" perintah ketua osis itu.

"Oke semuanya, ini adalah hari MOS terakhir. Saya harap kalian membawa atribut dengan lengkap, tidak seperti sebelumnya," tegas sang ketua osis.

"Udah pake aja, gue gampang ntar"

"Eh jangan, ntar kalo lo dihukum gimana ?"

"Udah pake aja," gadis berkepang dua itu langsung memberikan sapu lidi itu pada siswi di sebelahnya.

"Kalian yang di belakang ! Kenapa berisik sekali ? Maju !" pinta anggota osis lainnya yang berdiri di samping ketua osis.

   Mau tak mau kedua siswi itu maju. Siswi yang memakai name tag "Ervina" wajahnya sudah pucat pasi, takut dikenai hukuman. Sementara gadis yang memakai name tag "dirahasiakan" nampak tak ketakutan sama sekali.

"Kamu lagi ?" ketua osis itu menaikkan sebelah alisnya begitu tahu ia adalah gadis yang kemarin.

"Kenapa kalian berisik sekali ?" tanya pria itu.

"Kita tidak berisik sekali. Kami kan hanya berbisik-bisik kak,"

"Kamu it--" ketua osis itu nampak emosi,

"Ri Ri udah Ri, sabar aja. Ni anak mungkin ga niat bantah lo, tapi emang kelewat polos kayaknya," anggota osis lainnya menahan amarah Rio.

   Rio membuang nafasnya kasar. Peserta MOS sudah mulai gemetar melihat raut wajah Rio yang sangat dingin, kecuali siswi-siswi kecentilan yang mengidolakan Rio.

"Aduh, lagi marah aja tetep ganteng,"

"Omg omg omg !!! Kak Rio pas marah ganteng banget,"

"Coba aja ga kaku, udah gue pacarin tuh,"

   Kurang lebih begitulah siswi-siswi yang mengidolakan Rio. Tidak punya malu, ganjen banget !

"Oke ! Tunjukin kelengkapan atribut kalian ! Nic, periksa mereka," perintah Rio pada temannya.

   Nico mulai mengecek mereka,

"Tas karung ada, rambut pita merah dua, topi bola oke, kaos kaki selutut, emm... Rio, anak ini ga bawa sapu lidi" ujar Nico sembari menunjuk ke gadis "dirahasiakan".

"Kamu, silahkan kembali ke barisan," pinta ketua osis itu pada Ervina.

"Sepertinya kamu sering sekali melanggar aturan. Pulang nanti, kamu bersihkan halaman sekolah ini, sebagai hukuman kamu,"

"Tapi sa--" Liora mulai membantah.

"Saya tidak menerima alasanmu," Rio berujar dingin.

"Kalau saya gak salah, gimana ?" Liora memasang wajah menantang.

"Kalau kamu gak salah, jangankan halaman, satu sekolah ini saya bersihin sendiri. Tapi sayangnya, saya gak menerima alasan apapun dari orang yang bersalah," Rio meninggalkan podium lapangan.

   Sementara itu, Nico dan beberapa osis lainnya melanjutkan MOS sampai pukul 13.00 WIB. Saat MOS selesai, semua siswa berhamburan keluar sekolah. Akhirnya mereka lepas dari penderitaan !! Kecuali satu, gadis kepang dua yang wajahnya seperti origami diremas-remas.

Cold Senior VS Bad JuniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang