Pria itu membawanya ke suatu ruangan. Sebelum masuk ke ruangan itu, gadis itu sempat melihat ke kaca pintu itu, "RUANG OSIS". Oh, jadi dia dibawa ke ruang osis ?
"Lo satu-satunya anak yang bantah perintah osis dan nekat jawab kayak tadi," itu kalimat pertama yang dilontarkan pria itu saat memasuki ruangan.
"Gue bangga kok, beda dari yang lain. Berani tampil beda itu bagus !" gadis itu mengacungkan jempolnya mengisyaratkan "oke"
"Omongan lo tadi sama sekali gak lucu buat gue," ujar pria itu dingin.
Namun gadis di depannya ini hanya diam. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali, memasang ekspresi polos yang terlihat jelas sedang mengamati wajah pria itu.
"Makasih ya,"
Pria itu mengangkat alisnya heran. Dasar gadis aneh !
"Makasih, gara-gara lo bawa gue kesini, gue jadi ga usah ikutan panas-panasan di lapangan," gadis itu tersenyum penuh kemenangan.
Pria itu menatap gadis di depannya. Gadis yang mengenakan seragam SMA Mackenzie dengan rok kotak-kotak merah sedikit di atas lutut, dengan rambut yang sengaja dikepang dua untuk keperluan MOS. Ia tak tahu harus berbuat apa pada gadis manis nan menyebalkan ini.
"Kalo besok lo ulangin lagi, lo kena hukuman," pria itu menatapnya tajam.
Gadis itu hanya meliriknya. Kemudian, pria itu meninggalkan ruangan osis.
Rupanya pria itu kembali lagi, pria itu mendapati gadis aneh itu malah duduk di kursi osis sekarang. Dasar menyebalkan ! Apa sih maunya ?
"Ada yang bisa saya bantu kak ?" tanya gadis itu.
"KELUAR," bentak pria itu kehabisan kesabaran.
"Oke, daaaaa" gadis itu langsung berlari meninggalkan ruang osis.
Pria itu membuang nafas lega saat gadis itu pergi. Lepas sudah penderitaannya menghadapi gadis dari planet Mars ini...
MOS hari pertama pun selesai. Para osis berkumpul di ruang osis. Bukan untuk rapat, melainkan hanya untuk berkumpul biasa. Mereka membahas MOS hari ini.
"Eh, tadi cewek yang berani itu lucu banget gila"
"Bener-bener, polos banget tampangnya. Dia jawabnya tanpa rasa berdosa"
"Gemes gue sama dia, wajahnya kyott banget. Gue jadiin gebetan bisa lah yaaa"
"Mau marah gak jadi gue, abis tingkahnya lucu banget,"
"Lucu ? Makhluk kayak gitu lo bilang lucu ?" Rio membuang mukanya malas.
"Hahahah, btw tadi cewek itu lo apain ?"
"Niatnya sih mau gue marahin, tapi ada aja bantahan dari dia. Nyerah gue ngadepin dia," Rio mengambil tas nya, hendak pulang.
"Cantik ya, Ri ?"
"Cantik tapi badung percuma," Rio meninggalkan ruangan osis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cold Senior VS Bad Junior
RomanceGue tau kok nama lo, Udin kan ? Gak usah, gue bukan cewek lemah ! -Liora Ferrencia Wijaya, cewek ceplas ceplos yang bandel dan harga dirinya selangit- Lo pergi aja daripada buat rusuh. Gue ngerasa lama-lama yang kacau bukan suasananya, tapi hati gue...