"Jika kamu bertanya kenapa aku masih bertahan? maaf, aku pun tak tau."
☆☆☆
Suasana kantin siang itu sangat ramai, penuh canda tawa siswa siswi yang sedang menikmati makan siangnya pada jam istirahat. Tak terkecuali geng Rizky yang sedari tadi paling heboh menggoda Tegar yang sedang meminum es teh nya.
"Heh, gar kok lo betah si diintilin sama tu cewek gendut?" Tanya Angga dengan nada mengejek.
"Kalau gue jadi lo, gue udah cari pacar biar dia gak deket deket gue lagi." Tambah Rizky
"Lo pikir gue betah ? Gila aja buat liat mukanya aja gue udah enek. " Ucap Tegar, membuat teman temannya bersorak.
"WAHHHH, LO JAHAT JUGA TERNYATA."
"HAHAHAHA...."
"Kalau lo emang gak suka sama Alana jangan kasih harapan dong bro." Ucap Alvin dengan raut yang serius.
"Gue gak pernah kasih harapan buat tu cewek. Tu cewek aja yang ke pd an."
"Terus lo kenapa kemarin liatin Alana mulu? Gue juga kemarin denger pas lo tanya tentang Alana ke Rara."
"Vin, lo kayak gak tau tegar aja, paling dia cuma manfaatin cewek gendut itu kan, yoi kan bro, hahahaha." Ucap Rizky lalu bertos ria dengan Angga.
"Inget gar, sampe lo nyakitin Alana gue bakal paling depan buat ngehajar lo." Setelah mengucapkan itu Alvin berjalan keluar dari kantin,
"Kenapa tu anak?"
"Suka sama si Alana paling, hahahhahaa." Sedangkan Tegar hanya terdiam, dan tidak memperdulikan teman-temannya.
☆☆☆
"Alana, gue punya hot news nih, lo mau denger kagak?" Tanya Rara dengan nada hebohnya.
"Ogah ra, palingan juga oppa jungkook lo buka baju kan," tebak Alana yang sudah mengetahui sikap temannya Yang absurd itu.
"Ihhh bukan, tau gak adik kelas ada yang naksir sama Tegar." Pernyataan Rara membuat Alana yang sedang memainkan hpnya terhenti seketika, dengan raut yang bisa dibilang seram Alana mentap Rara minta penjelasan.
"Ih, biasa aja matanya. Gini loh, tadi gue kan ke kantin terus liat adik kelas nyamperin Tegar sambil bawa makanan gitu. Terus Tegar juga senyum masak." Jelas Rara menggebu gebu.
"Heuhhh, yang penting mereka gak pacaran kan." Ucap Alana seperti menenangkan hatinya.
"ASTAGA ALANA, MOVE ON DONG."
"Apasih ra, lo kira move on gampang?"
"Na, dengerin gue deh, lo tuh...." ucapannya terhenti saat melihat Alana berdiri dari kursinya dan berjalan menuju pintu kelas.
"Mau kemana lo, Woyy gue belum selesai ngomong."
Alana berjalan menuju taman belakang sekolah dengan perasaan yang tidak menentu. Bahkan saat menuju sini tadi banyak yang memandang Alana penuh tanya, saat melihat gadis itu berjalan dengan tatapan kosong.
Angin menerpa wajah gembil gadis yang sedang memejamkan matanya seakan meminta angin membawa semua rasa gelisah di dalam hatinya. Ia memikirkan gadis yang diceritakan Rara tadi. Dia siapa? Yang mendapat senyum dari seorang Tegar, bahkan untuk senyum ke Alana saja Tegar tidak pernah.
"Alana? Ngapain lo disini?" Suara berat itu membuat mata Alana yang terpejam menjadi terbuka untuk melihat seseorang yang sedang terduduk di sebelahnya.
"Oh hay Vin, biasa ngadem. Lo sendiri ngapain ?" Tanya Alana sambil membenarkan posisi duduknya.
"Gue mah biasa pengen ngerokok."
"Hih, lo tuh dibilangin jangan sering ngerokok, gak baik tau buat tubuh."
"Hahah, iya sahabat gue yang ter ter ter gemesin." Ucapnya sambil mencubit pipi Alana.
"Vin, sakit tau ihh, lepas bisa gak." Ucapnya sambil mencubit pinggang cowok itu.
"Awhhh, oh bisa bales ya sekarang. Nihh gue gelitikin juga lo."
"HAHAHAHA, Vin plis udah," tawa Alana membuat Alvin semakin gencar mengelitiki gadis itu, ia tau sahabatnya itu sedang sedih sekarang. Ia hanya ingin Alana tertawa dan melupakan masalahnya.
Tanpa sadar mata Alana mengeluarkan air mata yang dengan jelas terlihat oleh Alvin.
"Loh na, kok nangis, sakit ya??" Tanya Alvin khawatir. Dengan cepat Alana menghapus air mata itu.
"Hahah, enggak kok cuma geli banget jadi keluar air mata, engga nangis kok." Jelas Alana. Alvin tau Alana pasti sedang memikirkan temannya yang sangat bangsat itu. Dengan cepat Alvin memeluk gadis itu dan menepuk pundak Alana dengan pelan.
"Utuk utuk, geli ya," goda Alvin membuat Alana mencubit kembali pinggang cowok itu. Namun sedetik kemudia ia membalas pelukan cowok itu dan menyembunyikan wajahnya di dada bidang Alvin.
"Maafin gue na." Ucap Alvin lirih. Merekapun diam dengan pikiran masing masing.
Tbc.
Yass, punya sahabat kayak Alvin, Alana kenapa engga baper yak?
Owh iyaa, jangan lupa vote sama komen sayang sayangkuh,😘😘 makasih....
KAMU SEDANG MEMBACA
GARLA
Teen FictionAlana gadis gembil yang sering menjadi bullyan teman kelasnya. Dan dicampakkan oleh seseorang yang sangat berarti baginya. "3 tahun aku cinta sama kamu, tapi kamu gak pernah anggep aku ada Gar." -Alana Bella Wijaya "Jangan cinta sama gue kalau l...