04 : Misi pertama

159 4 0
                                    

"Bisakah kau menyisakan ruang sedikit saja di hatimu, untukku bersinggah?"

☆☆☆

Sedari tadi Alana hanya mondar mandir tak jelas di dalam kamarnya. Ia hanya memikirkan bagaimana caranya ia tidak dibully lagi dan tegar membalas perasaanya.

Dengan tekad yang kuat, Alana akan diet mulai besok pagi, segera ia membuka leptopnya dan mencari video video  tips cara menurunkan berat badan dengan cepat Dan menulis di notebooknya.

1. Jangan  makan nasi!!
2. Olahraga setiap hari!!!!!
3. Banyak minum air putih!!!!!!
4. Makanlah banyak sayuran dan buah buahan!!!!

"Heuhh, aku bisa gak ya?" Tanyanya pada diri sendiri sambil menatap notebook kecil yang berisi tips tips menurunkan berat badan itu.

"Oke Lo pasti bisa Alana, mulai besok lo gak boleh makan nasi."

"YAP LO PASTI BISA ALANA, SEMANGAT!!!!" Teriak Alana menyemangati dirinya sendiri.

Sebenarnya berat badannya hanya 55 kg, mungkin karena ia pendek jadi terlihat sangat gendut. Ia hanya ingin tidak dibully lagi, ia sudah lelah dengan semua perlakuan Rizky yang seenaknya sendiri. Dan mungkin saja Tegar malu dengan dirinya karena badannya yang gendut.

☆☆☆

Pagi ini, Alana benar benar melaksanakan diet ketatnya, ia bahkan tak sarapan dirumah dan langsung berangkat sekolah mengunakan sepeda.

Awalnya ia merasa baik baik saja, namun setelah sampai ke sekolah dan menempuh jarak yang lumayan jauh dari rumah menuju ke sekolah menggunakan sepeda membuatnya merasa sangat lemas. Mungkin efek dari diet pikirnya.

"Na? Lo  gak papa kan ?" Tanya Rara yang melihat muka Alana begitu pucat.

"Haa?" Alana tak bisa menjawab jujur Rara, karena jika Rara tau mungkin gadis itu  akan menghalanginya untuk diet.

"Iya lo kenapa Alana??"

"Gue gak kenapa napa Rara,  gara gara gue gak pake liptint kali," jawaban Alana membuat dahi Rara menjadi mengkerut, dan  menatap Alana penuh selidik.

" Lo tadi sarapan kan ?"

"Sarapan dong, udah ah gurunya udah dateng tu." Untung saja bu Dwi datang tepat waktu, sedikit membantu Alana untuk  mengalihkan pembicaraannya dengan Rara.

Tet tet  tettttt.....

Bel istirahat sudah berbunyi  5 menit yang lalu, bahkan kelas sudah hampir kosong karena banyak murid pergi menuju kantin, untuk mengisi perut yang sedari tadi berbunyi.

Sedangkan Alana masi tetap pada posisinya. Matanya pun tak lepas dari novel yang berada di tangannya. Dan tak memperdulikan teman sebangkunya yang sedari tadi sudah mencak mencak tak jelas.

"Naa...."

"Alana...."

"Alana sahabatnya Rara yang paling cantik."  Rayu Rara sambil menggoyang goyangkan lengan Alana.

"Apasih Ra, jangan ganggu deh, mending lo ke kantin sana daripada ribut gini." Usir Alana dengan mendorong Rara menjauh.

"Gue tu mau ngajak lo ke kantin, emang lo kagak laper apa?"

"Enggak, sana, huss..."

"Hiss yaudah, mau titip enggak?" Dan hanya dijawab gelengan kepala Alana.

"ASTAGA ALANA UNTUNG SAYANG." teriak Rara sambil berjalan menuju pintu kelas. Sedangkan Alana meringis  menahan perutnya yang terasa sangat perih.


Tbc.

Semangat Alana .....

Dan semangat buat kalian semua 😘😘😘

GARLA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang