(Request bisa PM)
A Story.
Buku kisah yang menceritakan para tokoh di kehidupannya maupun dunianya. Kisah yang selalu berjalan terasa asam, pahit, manis dan pedas menghiasi jalan cerita mereka.
Jika berminat silahkan mampir Minna-tachi~
Fandom yan...
"Saya tidak mengambil keuntungan apapun dari fanfinction ini. Hak cipta untuk para tokoh sepenuhnya milik Mo Xiang Tong Xiu. Saya membuat cerita ini hanya untuk menyalurkan imajinasi liar saya yang penuh Wen Ning dan Kelinci"
. ∠( ᐛ 」∠)＿ . . "Cinta Pertama Wen Qing" . . .
Hari itu seperti biasa Wen Ning kecil membantu sang Ibu merawat bunga yang tumbuh di depan toko. Wen Ning yang masih berumur lima tahun begitu semangat menyiram para bunga yang tumbuh segar. Tangan kecilnya dengan lincah memberi air pada setiap pot.
"A-Ning, sudah cukup. Sekarang mari memberi makan para kelinci. "suara lembut mengalun memerintah Wen Ning untuk berhenti dari kegiatannya.
Wen Ning mengangguk dan meletakkan gelas yang sejak tadi ia pakai untuk menyiram bunga. Kakinya yang mungil berjalan mengikuti langkah ibunya yang memasuki toko.
"Mama, kapan kakak akan pulang? Ini sudah siang. "pertanyaan polos muncul dari mulut Wen Ning membuat Wen Ling menghentikan kegiatannya yang memilah wortel untuk makanan para kelinci. Wen Ling tersenyum kecil lalu mengusap kepala Wen Ning, "Mungkin sebentar lagi pulang. Sambil menunggu kakak pulang bagaimana jika A-Ning memberikan wortel ini kepada para kelinci? "
Wen Ning mengangguk semangat dan menerima sekeranjang wortel dari sang Ibu.
"Aku pulang.. "
Suara Wen Qing yang memasuki toko terdengar lesu. Ia mendekati Wen Ning dan merebut keranjang wortel darinya. "Biar aku saja. Adik duduk dan tidur saja. "
"Wen Qing! "tegur Wen Ling.
Wen Qing menghiraukan ucapan ibunya dan dengan santainya ia memberi makan kelinci.
Cring!
Suara lonceng yang berbunyi menandakan ada pelanggan yang masuk. Disana, di pintu masuk toko ada seorang anak lelaki yang berumur sepuluh tahun. Matanya yang sehitam jelaga memandang sekitar dengan gugup.
"Ada apa Tuan Kecil? Apa ada yang bisa saya bantu? "ujar Wen Ling.
Sebuah kotak yang berisi seekor merpati dihadapkan di depan tubuh Wen Ling. "A-ano... Bibi bisa merawatnya? Ini merpatiku dan dia terluka. "
Wen Qing mengambil kotak itu, "Mungki bisa. "ucap Wen Qing sembari memeriksa merpati tersebut. Ia menatap anak lelaki tersebut.
