Bungo Stray Dogs : Atsushi

146 8 6
                                    

Bungo Stray Dogs © Asagiri Kafka & Harukawa SangoStory © Mizuki_Ramadhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bungo Stray Dogs © Asagiri Kafka & Harukawa Sango
Story © Mizuki_Ramadhan
.
.
.
Saya hanya meminjam bukan mengambil.
Cerita ini hanya fiksi dan tidak ada kaitannya dengan jalan cerita Bungo Stray Dogs sendiri.
.
.
.
Selamat membaca~
.
.

Nakajima Atsushi hanya seorang anak desa. Ia dikenal dengan perilaku baik dan ramah terhadap penduduk desa. Wajahnya yang manis terutama saat tersenyum membuatnya semakin disukai oleh penduduk desa apalagi para perawan dan perjaka desa.

Nakajima Atsushi adalah murid kebanggaan Dazai Osamu, seorang penyihir hebat di desa itu. Berkat Dazai Osamu desa itu menjadi makmur dan banyak penduduk desa dapat menggunakan sihir.

Selain menjadi murid kebanggaan Dazai Osamu si penyihir dan tukang bunuh diri yang selalu gagal, Nakajima Atsushi juga dikenal sebagai penyayang binatang. Bisa dilihat bila hewan-hewan di hutan belakang desa banyak hewan liar yang jinak terhadap Atsushi termasuk harimau putih yang dikenal paling ganas.

Dan hal-hal di atas, Nakajima Atsushi dikenal sebagai,

Kembang Desa Yokohama.
.
.
.
Desa Yokohama pagi ini terlihat sangat damai. Para petani sedang menanam padi di sawah dan anak-anak terlihat bermain dengan seekor anjing besar.

Di sebuah rumah sederhana, terlihat seorang Dazai Osamu yang sedang leyeh-leyeh. Duduk santai di kursi goyang dengan koran di tangan dan secangkir teh di meja kecil. Mulutnya menyanyikan lagu aneh yang membuat kucing coklat Atsushi yang suka menipu hewan lain itu menutup telinganya.

"Atsushi! Hari ada berita besar!"

Osamu berteriak membuat Atsushi yang sedang menyisir rambut kuda albino bermata merah menghampiri nya.

"Ada apa om Dazai?"

"Ini loh, di koran ada berita bahwa seekor panther liar berkeliaran di hutan desa. "

"Lah terus kenapa memanggilku?"

"Kupikir mungkin jika menyuruhmu untuk menjinakkan panther kita bisa dapat uang, he he. "

Atsushi menghela napas melihat gurunya itu. Mencoba maklum dengan tingkah Osamu yang suka memberikan perintah yang aneh.

"Aku bukan penjinak hewan om Dazai..."

"Tapi kan para hewan hanya jinak jika didekat Atsushi doang...jadi kupikir panther itu pasti jinak jika di dekat Atsushi..."

Atsushi mengangguk pasrah. Ia tak tahan melihat wajah menyedihkan Dazai Osamu yang berusaha membujuknya—atau memperalatnya agar dapat uang.

"Baiklah om Dazai..."

"YEY! SAYANG ATSUSHI!"
.
.
.
.
.
Gelap, dingin, dan menyeramkan. Atsushi menggigil kala angin malam berhembus pelan. Walau sudah membawa lentera tapi itu tidak membantu banyak untuk menerangi daerah sekitar Atsushi berada saat ini. Ingin menggunakan sihir api untuk penerangan tapi takut nanti malah membakar hutan bukan menerangi jalan.

Berjalan pelan dan penuh kehati-hatian, Atsushi menelusuri hutan yang mempunyai hawa berbeda saat malam hari.

"Halo? Panther kecil apakah kau disini?"

Suara Atsushi tidak keras namun membuat seekor burung hantu menyahut panggilannya. Atsushi bingung kenapa burung hantu itu menyahut tapi ia mencoba untuk mengabaikannya.

Akan tetapi saat akan melewati sebuah pohon besar, Atsushi bertemu seekor—ah tidak, seseorang. Walau keadaan sekitar gelap dan cahaya lentera yang tidak seberapa, Atsushi mengenal orang yang berada di hadapannya saat ini.

Seseorang yang ia benci dan berusaha ia lupakan.

"KAU!? / ATSUSHI!?"
.
.
.
Bersambung.

Minggu, 7 Juli 2019

Minggu, 7 Juli 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang