Tok.. Tok.. Tok..
"Sebentar," teriak Rainna dari dalam rumah. Ia yang sedang memasak di dapur segera membukakan pintu.
"Rainna," ucap Seilla.
Baru saja Rainna membukakan pintu, Seilla langsung memeluknya.
Rainna yang bingung pun membalas pelukan Seilla, sahabatnya.
"Kenapa?" tanya Rainna dengan nada lembut sambil menenangkan sahabatnya itu.
"Rama," ucap Seilla dengan suara bergetar.
"Ada apa dengan Rama?" tanya Rainna lagi, kali ini ia meninggikan nada suaranya. Seilla diam saja.
"Ada apa dengannya?!" tanya Rainna lagi sambil mengeratkan pegangannya di bahu Seilla.
Seilla tetap diam saja, Rainna bingung.
Tiba-tiba ponsel Rainna berdering. Panggilan masuk dari Ilham. Segera Rainna angkat.
"Hallo? Ada apa, Ham?"
"Rainna, cepat ke rumah sakit. Rama masuk ruang ICU, keadaannya koma, ia hampir saja menghabisi dirinya sendiri. Cepat!!" kata Ilham di ujung sana, suaranya terdengar bergetar.
Rainna langsung masuk ke dalam rumah, ia mengambil kunci mobil lalu menarik Seilla yang terus menangis.
"Rainna. Tenang!! Pelan-pelan saja!!" ucap Seilla. Rainna mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia menangis, wajahnya pucat, tangannya bergetar.
"Rainna!! Kita bisa celaka!!"
Rainna sepertinya tidak menghiraukan apa yang di ucapkan Seilla, ia semakin melajukan mobilnya dengan cepat.
Sesampainya di rumah sakit, Rainna berlari mencari di mana sahabatnya itu. Seilla mengikuti di belakang. Dari ke jauhan Rainna melihat Ilham. Ia pun segera menghampiri Ilham.
"Dimana Rama?" tanya Rainna memegang tangan Ilham. Ilham diam saja.
"Ilham! dimana Rama?!" tanyanya lagi. Tidak ada jawaban.
Rainna jatuh ambruk di hadapan Ilham. Ilham mengangkat Rainna dan memeluknya. Ia menenangkan sahabatnya itu.
"Dimana Rama?" tanya Seilla tiba-tiba. Ilham menunjuk ke arab ruang ICU yang ada di depannya. Rainna melihat ke arah yang di tunjukkan Ilham.
Tiba-tiba suasana menjadi gelap di mata Rainna. Tempat yang ia pijak seakan-akan berputar. Rainna pun jatuh pingsan.
Maaf lama ngepost yang baru ya..
Sekalinya ngepost pendek sangat😂
Semoga suka yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta tapi Sahabat
Teen FictionRainna. Duduk di atas rerumputan bukit tempat biasa ia menunggu pancaran warna indah sang senja. Ia merasa bahwa dirinya adalah pembohong besar. Orang-orang banyak mengira dirinya seperti tidak terjadi apa-apa. Ia selalu menampakan raut wajah yang c...
