SUARA ITU LAGI. SEMAKIN JELAS

30 5 0
                                    

Setelah 3 hari belajar membuat slide powerpoint sederhana, aku dan Afi diminta untuk latihan presentasi dengan slide powerpoint yang sudah kami buat masing-masing dan tentunya dalam bahasa Inggris.

Kami presentasi di ruangan multimedia, di hadapan kami banyak guru-guru lain yang sedang tidak ada jam menonton presentasi kami dan diharapkan dapat memberikan kritik dan saran yang membangun untuk kami.

Walaupun sedikit deg-degan namun aku sangaaaat bahagiaaa, karena untuk hari ini aku terlepas dari si belagu nan angkuh. Yaaa walaupun sebenarnya kami tidak pernah berinteraksi, tapi melihat belakang punggungnya saja sudah membuat darahku mendidih, ditambah lagi aku selalu mendengar suara aneh jika berada bersama dia dan jika menggerutu tentang dia. Apa dia dukun ya?? Atau dia punya banyak pengikut?? Iiih... Bulu kudukku bagaikan dikomando langsung berdiri kompak.

Ruangan multimedia ini sangat luas, didepan ruangan ini adalah tempat parkir yang cukup luas juga. Kalau masuk dari pagar utama, kita akan langsung mendapatkan ruangan ini di sebelah kanan. Naaah Lab komputer berada tidak jauh dari ruang multimedia, jadi susunannya, Ruang Multimedia-parkiran-Lab Komputer.

Jam menunjukkan pukul 09.58, dua menit lagi sebelum aku mulai presentasiku. Guru-guru sudah banyak yang berdatangan, dan aku berharap jangan sampai si belagu itu masuk.
Uuuh... Dag dig dug hatiku. Baru juga di depan guru yang kukenal, bagaimana kalau di depan juri nanti.

Akhirnya jam menunjukkan pukul 10.00, akupun memulai presentasiku, alhamdulillah sejauh ini lancar-lancar saja, dan harapanku dikabulkan, di antara guru-guru ini tak terlihat si songong. Namun tiba-tiba pintu ruang multimedia terbuka, dan terpampang nyatalah sosok si songong, dia masuk perlahan menuju pak Muhammad dan berbisik pada beliau. Kedatangannya memecahkan konsentrasiku, daaan lagi-lagi suara itu datang, lebih jelas, disertai dengungan yang membuat kepalaku sakit, sehingga aku terhenti presentasi sejenak sambil memegang kepalaku dan sebelah tanganku bertumpu ke meja, suara apa itu?? Apa sih yang ingin disampaikan suara itu?? Diaaa?? Dia siapa? Dia apa??

Dug dug dug
Lah... Ini suara apaan lagi?? Jantungku? Kenapa jantungku jadi deg-degan? Bukannya aku sudah bisa mengontrol rasa gugup ini dari tadi, kenapa gugupnya datang kembali?? Aduuh kacau ini presentasiku.

Kriiiiet
Suara pintu ruang multimedia kembali terbuka dan langsung menutup, oooh rupanya si songong sudah kembali ke tempat asalnya, dan keadaanku langsung kembali normal, jantungku kembali memompa darah dengan irama yang normal, dan suara serta dengungan itupun menghilang. Aneeeh, sepertinya memang si songong ini punya pengikut deh yang selalu menakut-nakutiku dengan suara-suara gila itu.

Akupun melanjutkan presentasiku hingga selesai tanpa gangguan apapun lagi. Tibalah saat yang menegangkan, kritik dan saran dari para guru.
"Tadi waktu pak Oslan datang kok Yulia diam?? Gugup yaaa di depan pak Oslan?? Jangan-jangan suka yaaa... Hayooo sama guru sendiripun bisa suka" ujar salah seorang guru.

"Enggak bu... Enggak... Gak mungkin lah bu, gak akan... Tadi lupa bahannya bu, kurang persiapan" jawabku dengan nada agak sedikit tinggi. What???? Suka sama si songong?? Ya gak mungkin lah. Gila aja...
Gara-gara pengikut dia yang kasih suara-suara aneh itu, presentasiku jadi hancur, kan gak mungkin aku kasih tau kalau tadi aku dengar suara aneh dari pengikut si pak Oslan, ya pasti ditertawakan aku tuh. Terpaksa aku berbohong menyatakan aku kurang persiapan, padahal untuk presentasi ini aku sudah persiapkan dengan maksimal, satu malaman latihan di depan cermin lemari, tapi hancur lebur sudah semuanya gara-gara si songong. I hate you

Dari penilaian para guru, hari ini Afi lebih unggul daripada aku. Aku langsung lemas dan down. Aku pesimis tidak akan bisa mengalahkan Afi untuk lanjut ke tingkat Provinsi. Selesai sesi presentasi kami dipersilakan pulang lebih cepat hari ini. Karena hujan sangat deras, aku tidak bisa langsung pulang. Hingga Afi menawarkan bantuannya "Yuli naik becak langganan Afi aja yok, tapi nanti becaknya datang"

Tentu saja aku mau. Kami pun bergegas membereskan barang-barang kami sambil menunggu pak Muhammad datang untuk mengunci ruangan multimedia ini.

"Udah beres semua?? Yok keluar biar saya kunci ruangannya, oiaaa besok kita belajar buat powerpoint dengan animasi bergerak ya.. Malam ini istirahat saja dulu" ujar pak Muhammad begitu sampai di depan pintu ruang mulrimedia. Kami pun bergegas keluar, dan berdiri dibawah parkiran menunggu becak langganan Afi datang, sementara pak Muhammad sibuk mengunci ruangan Multimedia yang pintunya berlapis-lapis seperti tango.

Di ujung parkiran, terlihat seseorang sedang menunggu pak Muhammad, sesekali ia menoleh ke arah kami, namun aku tidak bisa menganalisa wajahnya untuk mengetahui siapa dia. Dia duduk di atas Mio berplat BL 5460 FN lengkap dengan mantel kelelawar melekat di tubuhnya. Di bagian dalam dekat pijakan kakinya tertempel sticker Micky Mouse. Hahaha lucu sekali, seorang pria memakai sticker kartun, kekanak-kanakan sekali.

"Yok duluan yaaa... Pak Oslan sudah menunggu" ujar pak Muhammad setengah berlari.

Pak Oslan?? Jadi si pria dengan sticker kartun itu Pak Oslan?? Hahah wajar sih dia kan aneh.

Bruuuum
Mio aneh itu berlalu menembus hujan, aaaah becak Afi kapan sampainya yaa?? Hujan-hujan gini jadi pingin cepat-cepat sampai rumah dan menyantap indomie rebus dengan irisan cabe kecil.
Sluuuurrrp

Taivaan AaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang