HANYA LEDEKAN??

26 4 0
                                    

Oke fix, yaaa akhirnya aku mengakui, aku sudah termakan sumpahku sendiri, aku sudah jatuh cinta sama orang yang paling kubenci dengan cara konyol yang sangat sederhana. Aku tidak menyangka, cinta bisa datang sesederhana itu.

Guys.. Apakah kalian juga jatuh cinta dengan cara sekonyol dan sesederhana itu?? Coba pikir, cuma gara-gara tersentuh gak sengaja aja loh, padahal tiap hari juga sering gak sengaja tersentuh sama wawak supir sudako waktu bayar ongkos, tapi kenapa aku tidak jatuh cinta sama semua wawak-wawak itu??? Whyyy???

"Karena dia jodohmu... "

Yaelah suara itu datang lagi... Iya iya iyaaaa... Yang namanya jodoh kan harus dua orang saling suka kan? Apa mungkin pak Oslan juga suka aku? Si kecil dekil berjilbab helm nan culun ini? Sementara Afi yang selalu bersamaku lebih terlihat menarik, lebih bersih, putih, wangi, bibirnya kadang-kadang agak merah-merah dikit, alisnya tebal, dewasa, pokoknya sempurrnaaa laaah.......

Hmmm, aku harus mencari tahu, pak Oslan juga suka aku atau enggak? Tapi bagaimana caranyaaa??? Apa kutanya langsung "paaak, bapak suka yuli gak? "

Gak mungkin lah ya kan aku nanya gitu, terlalu terang-terangan, pamali katanya cewe yang nyatakan perasaan duluan.

Eh tapi ini kan bukan menyatakan perasaan, tapi bertanya perasaan. Menurutku sah-sah aja sih, aku coba deh nanti saat gak ada orang lain di Lab komputer, hanya ada kami berdua *langsung tebayang adegan romantis drama korea*

"Yul, Afi ke kamar mandi bentar yaaa" ujar Hafiza sambil bergegas keluar ruangan Lab.

Ini kesempatakanku, segera kuhentikan aktifitasku, dan memutar kursiku mengarah ke pak Oslan.

"paaaak... "

"iyaaaaa... Ada apa yul? Ada masalah dengan laptopnya?"

Aduuh paaak kok lembut sekali ngomongnyaa siiih, jadi deg-degan kan ni... Melted aku tuuuh

"eumm gini pak....... "
"........"
"..."

"eeeeum... Bapak, bapak suka....." ya ampun ya ampun ya ampun matanya teduh sekali, aduh tatapannya, aduh, kenapa aku harus mengangkat kepalaku sekarang? Udah bener tadi nunduk aja, kan jadi kontak mata kan, aduuuh pak jangan tatap seperti itu pak.... Kejang-kejang ini pak.

"Suka apa yul? Suka sama Yuli?" suaranya lembut sekali, terasa sangat dekat, aduh duh.. Kok bapak jadi nanya gini, makin deg-degan pak.... Apakah aku harus mengangguk sekarang pertanda mengiyakan??

"Apa?? Pak Oslan suka sama Yuli?" tiba-tiba saja suara menggelegar pak Muhammad mengejutkanku yang sudah hampir mengangguk

Aaarghh pak Muhammad, padahal sedikit lagi aku tau pak Oslan suka aku apa enggak, ih sebel. Momennya bapak datang gak tepat sekali tau.

"Aduh, pak Muhammad ini, dengernya setengah-setengah, penangkapannya beda, entar malah dijadiin omongan satu sekolah" sahut pak Oslan yang terlihat kesal karena langsung berbalik arah kembali menatap komputernya, ah tatapan mata itu jangan beralih duluuu, aku masih mau melihatnya.

Aku pun segera memutar kembali kursiku mengarah ke laptop.

"Jadi tadi apa? Saya ada dengar kata suka-suka gitu" oceh pak Muhammad lagi.

"Tadi yuli nanya ke saya, bapak sukaaa...., terus berhenti, jadi saya ledekin aja suka apa? Suka sama yuli? Cuma ledekan doang pak Muhammad, biar Yulinya gak terlalu stres belajarnya, eh malah bapak tanggapi serius, lagian yuli mana mungkin suka sama saya, saya sudah tua, udah kepala dua menuju tiga, sedangkan dia masih belasan hahahaah"

Ucapan pak Oslan barusan langsung menusuk menembus jantungku, ledekan?? Sakit sekali mendengarnya, hampir saja air mataku menetes.

"Waduh jangan bawa-bawa tua lah, tersinggung saya, pak Oslan kan lahiran 84, belum tua kali lah, anak-anak ni paling lahiran 92" jawab pak Muhammad sambil melirik ke arahku seakan meminta konfirmasi dariku.

"94 pak... " sahutku seakan mengerti makna lirikan pak Muhammad.

"Nah tu kan pak Muhammad,  masih anak-anak kali Yuli buat saya, jaraknya sampai 10 tahun loh pak, saya sudah kelas 5 SD sudah cewek-cewekan, eeh si Yuli baru lahir owek-owek. Jadi tadi yuli mau nanya apa sebenarnya ke saya?" pak Oslan kembali membuka suaranya yang langsung membuatku tergagap, aduh... gimana ini?? Gak mungkin kan kutanya di depan pak Muhammad.

"eeumm eerggh arrghh, eeh ini pak, yuli mau tanya, bapak suka micky mouse ya?" tiba-tiba saja ide micky mouse ini terlintas di pikiranku.

"Enggak suka sih, kok nanya gitu yul?"

"Gak apa-apa pak, penasaran aja, soalnya di mio bapak ada sticker micky mouse, kan aneh pak laki-laki pake sticker itu hehe" aduuh aku ngomong apaa sih

"Ooh... Itu pilihan ponakan saya, sebagai wawak yang baik, saya turutin aja permintaan ponakan saya" jawab pak Oslan.
Semoga pak Oslan tidak tersinggung dengan ucapanku.

"Wawak kalau sayang ponakan cariin ibu laaah untuk ponakannya, mau sampai kapan membujang terus??" ledek pak Muhammad sambil tertawa terbahak-bahak yang langsung membuat wajah pak Oslan memerah malu.

Aku pun ikut tertawa bersama pak Muhammad, walau sebenarnya hatiku sakit, walau kenyataannya perasaanku sedang perih teriris kata ledekan.

Afi... Ayo dong cepat balik dari kamar mandi, gantian, aku juga mau segera ke kamar mandi, aku juga mau buang air.
Buang air mata yang sejak tadi sudah berusaha kubendung.

Taivaan AaniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang