Di sana, di antara persawahan desa
Disana, di gubuk kecil rapuh termakan usia
Ya disana, bayi kecil mungil memnyapa dunia
Ya disana, bayi kecil itu meneriaki duniaItu aku . .
Lahir dengan sapaan lambaian dedaunan
Sapaan dari rerumputan yang bergoyangan
Semilir angin yang mengalunkan nyanyian rasa
Aroma tanah khas hujan seolah pertanda aku ada di duniaHamparan sawah itu seolah menjadi bisu
Bisu, akan betapa dia merindu akan hadir diriku
Sungai itu seolah terbendung tak mengalir karena ragu
Ragu, sampai kapan dia menunggu anak kecil berenangan di huluTapi seolah zaman tak bersahabat dengan waktu
Aku seolah menjadi pengecut rindu
Malu akan hal yang tidak menentu
Malu akan tempat yang sekarang dunguCirebon, 14 Juli 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
LINGER
Poetry#Antologi puisi Pernahkah kamu, mencintai seseorang tapi tak sanggup mengucapkan . . . Pernahkah kamu, merindukan seseorang tapi tak bisa kamu gapai. . . Pernahkah kamu berusaha melupakan tapi dia masih tertinggal dalam kenangan.